Anda Wahyu R : Nilai-Nilai Psikologis Dalam Cerita Laksamana Raja Lautan, 2009. USU Repository © 2009
apakah penciptaan disebabkan endapan pengalaman batin atau ada pengalaman atau keinginan-keinginan yang tidak terpenuhi.
6 Konflik serta kaitannya dengan perwatakan dan alur cerita harus pula mendapat kajian. Bahkan perlu dijelaskan perwatakan yang
dihinggapi gejala penyakit neurosis, psikosis, dan halusinasi. Dalam menganalisis konflik harus dilihat apakah konflik itu terjadi dalam
diri tokoh, atau konflik dengan tokoh lain atau situasi yang berada di luar dirinya.
7 Analisis dapat diteruskan kepada analisis pengaruh karya sastra terhadap pembaca.
1.8 MetodePenelitian 1.8.1 Jenis Penelitian
Metodejenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dan bersikap deskritif, yang oleh Nawawi
1990:63 diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan objek peneliti, apakah
itu seseorang, lembaga, masyarakat, maupun yang lainnya, pada saat sekarang berdasarkan fakta yang ada sekarang.
Dengan demikian dalam penelitian ini penulis tidak menguji hipotesis melainkan hanya mendeskripsikan data-data fakta yang ada dan
kemudian diinterpretasikan serta dianalisis secara rasional.
1.8.2 Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan maka digunakan metode pengumpulan data sebagai berikut :
a. Studi kepustakaan, yaitu teknik pengumpulan data dengan mempelajari buku-buku, jurnal penelitian, dan bahan-bahan
tertulis lainnya yang berhubungan dengan topic penelitian. b. Studi teks, yaitu pengumpulan data melalui naskah yang diteliti
setelah
17
Anda Wahyu R : Nilai-Nilai Psikologis Dalam Cerita Laksamana Raja Lautan, 2009. USU Repository © 2009
terlebih dahulu membaca kemudian menafsirkan nilai-nilai moral yang terkandung dalam naskah.
1.8.3 Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini, karena metode penelitian yang digunakan adalah kuaiitatif maka peneliti bersikap netral sehingga tidak
mempengaruhi data. Untuk itu peneliti hanya membaca dan memperlihatkan lalu berusaha menjabarkan atau menginterpretasikan
data tersebut untuk dianalisis sehingga dapat memberikan kesimpulan setelah dilakukan pengecekan ulang atas data tersebut.
Informasi dan data yang dieroleh dari naskah disusun secara sistematis dan dikategorisasikan, selanjutnya dianalisis dengan
interpretasi kuaiitatif. Setelah penyusunan dan analisis data, selanjutnya informasi tersebut didisain sesuai dengan bagian-bagian yang telah
ditentukan sehingga dapat menghasilkan sebuah laporan penelitian yang integrative dan sistematis.
18
Anda Wahyu R : Nilai-Nilai Psikologis Dalam Cerita Laksamana Raja Lautan, 2009. USU Repository © 2009
BAB II ANALISIS STRUKTUR CERITA LAKSAMANA RAJA LAUTAN
Analisis struktural yang dilakukan terhadap cerita rakyat Laksamana Raja Lautan LRL ini merupakan langkah awal untuk
mengetahui unsur-unsur isi dalam intrinsik dari cerita tersebut. Hal ini seperti apa yang dikatakan Teeuw 1989:13 bahwa kajian strutural
dimaksudkan untuk membongkar, mengkaji, dan menganalisis unsur pembentuk dalam intrinsik dari sebuah karya sastra yang berguna
untuk pengkajian selanjutnya dari karya sastra tersebut Setelah membaca dan memahami cerita rakyat LRL ini maka
penulis mengambil kesimpulan sementara bahwa unsur-unsur yang berkaitan dengan masalah nilai-nilai psikologis yang terkandung di dalam
cerita tersebut adalah tema, alur, latar, dan perwatakan. Sedangkan unsur-unsur yang lain tidak penulis kaji karena tidak terdapat kegunaan
langsung atau tidak adanya hal yang dapat dikaji.
2.1. Ringkasan Cerita
Pada zaman dahulu kala tersebutlah seorang yang bernama Dang Tuanku. la adalah kemenakan Bunda Kanduang dari Minangkabau dan
setelah dewasa menjadi raja di Bilah Labuhan Batu Sumatera Utara. la mempunyai empat orang anak dan semuanya laki-laki.
Disuatu hari Raja Dang Tuanku memanggil keempat anaknya untuk berkumpul. la merasa keadaannya semakin lemah. Oleh karena itu
keempat anaknya diminta agar segera mencari jodoh dan menikah. Atas perintah ayahnya, keempat anak Raja Bilah berangkat menaiki
galiung semacam perahu yang terbuat dari pohon kayu besar yang bias berlayar untuk mengarungi sungau atau laut lepas. Pertama mereka
berangkat menuju Pekan Baru. Di sana mereka berjumpa dengan anak Raja Siak. Dengan tidak memakan waktu lama anak yang paling tau dari