Uji Normalitas Uji Multikolinieritas Analisis Deskriptif Responden

59 ganda, karena jumlah variabel independennya lebih dari satu. Analisis regresi linier berganda dalam penelitian ini menggunakan bantuan SPSS. Adapun model persamaan yang digunakan yaitu: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + e Dimana : Y = minat beli a = konstanta b 1.... b 3 = koefisien regresi masing-masing variabel x 1 = Store Atmosphere x 2 = Lokasi

3.12.3 Uji Asumsi Klasik

Agar mendapat regresi yang baik maka harus memenuhi asumsi yang disyaratkan yaitu memenuhi uji asumsi normalitas, heteroskedastisitas, dan bebas dari multikolinieritas.

1. Uji Normalitas

Situmorang dan Lufti 2015:114 menyatakan bahwa tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal, yakni distribusi data 60 tersebut tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan. Dengan adanya tes normalitas maka hasil penelitian kita bias digeneralisasikan pada populasi. Dalam pandangan statistik itu sifat dan karakteristik populasi adalah terdistribusi secara normal.

2. Uji Multikolinieritas

Situmorang dan Lufti 2015:147 menyatakan bahwa multikolinieritas menunjukkan adanya lebih dari satu hubungan linier yang sempurna. Interpensi dari persamaan regresi ganda secara implisit bergantung pada asumsi bahwa variabel-variabel bebas dalam persamaan tersebut tidak saling berkorelasi. Koefisien-koefisien regresi biasanya diinterprestasikan sebagai ukuran perubahan variabel terikat jika salah satu variabel bebasnya naik sebesar satu unit dan seluruh variabel bebas lainnya dianggap tetap. Namun, interprestasi ini menjadi tidak benar apabila terdapat hubungan linier antara variabel bebas.

3. Uji Heteroskedastisitas

Situmorang dan Lufti 2015:122 menyatakan bahwa uji heteroskedastisitas pada prinsipnya juga ingin menguji apakah sebuah grup mempunyai varians yang sama diantara anggota grup tersebut. Jika varians sama, dan ini yang seharusnya terjadi maka dikatakan ada homoskedastisitas. Sedangkan jika varians tidak sama dikatan terjadi heterokedastisitas. 61

3.13 Pengujian Hipotesis

Agar dapat diketahui apakah diantara variabel ada yang mempunyai pengaruh harus dilakukan pengujian Hipotesis. 1. Uji Signifikan Simultan Uji – F Uji signifikan simultan atau disebut juga uji F. Uji F digunakan untuk mengetahui tingkat signifikasi pengaruh variabel-variabel independen secara bersama-sama simultan terhadap variabel dependen Ghozali, 2005:84. F hitung = � � � �−� � ∕�−�−� Dimana: k = Jumlah variabel independent n = Jumlah anggota sampel R 2 = Koefisien korelasi ganda Pembuktian ini dilakukan dengan mengamati F hitung pada alpha α 5: Apabila nilai F hitung F tabel , maka H o ditolak dan H a diterima. Apabila nilai F hitung F tabel , maka H o diterima dan H a ditolak. 62 2. Uji Signifikan Parsial Uji – T Uji signifikan parsial atau disebut juga uji T. Uji T dilakukan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau bebas secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat Ghozali, 2005:84. t hitung = � � � �� Dimana: b i = Koefisien regresi s bi = Standart Error Kriteria pengujiannya adalah: Ho : b 1 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel Store Atmosphere dan Lokasi terhadap variabel minat beli. Ho : b 1 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel Store Atmosphere dan Lokasi terhadap variabel minat beli. Dengan menggunakan tingkat keyakinan alpha α sebesar 5 dan derajat kebebasan n-2. Kemudian dibandingkan antara t hitung dengan t tabel , maka: Apabila nilai t hitung t tabel , maka H ditolak dan H a diterima. Apabila nilai t hitung t tabel , maka H diterima dan H a ditolak 63

3.14 Pengujian Koefisien Determinan R

2 Koefisien determinan bertujuan untuk mengetahui signifikansi variabel. Koefisien determinasi melihat seberapa besar pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent. Koefisien determinan berkisar antara 0 nol sampai dengan 1 satu, 0 R 2 1. Bila nilai R 2 semakin mendekati nilai 1 maka menunjukkan semakin kuatnya hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat. Dan apabila nilai R 2 semakin mendekati 0 maka menunjukkan hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat semakin kecil. 64 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian A. Sejarah

PT Ramayana Lestari Sentosa, Tbk PT.Ramayana Lestari Sentosa didirikan oleh bapak Paulus Tumewu pada tahun 1978. Setelah menikah dengan istrinya Tan Lee Chuan, mereka pindah dari Ujung Pandang, Sulawesi untuk berbisnis di Jakarta. Mereka membanyangkan suatu department store yang menjual barang-barang berkualitas dan harga yang terjangkau untuk segmen masyarakat yang berpenghasilan rendah. Mereka membuka toko mereka yang pertama di Jakarta dengan spesialisasi pakaian di Jalan Sabang, yang diberi nama “Ramayana Fashion Store” Pertumbuhan yang baik pada toko pertama mereka, membuat mereka melengkapi produk awal mereka. Pada tahun 1985, perlengkapan berpakaian seperti sepatu, tas tangan dan aksesoris mulai diperkenalkan. Dengan pandangan yang optimis untuk maju dan berkat rahmat Tuhan yang Maha Esa, Ramayana mulai melakukan perluasan. Pada tahun ini juga Ramayana membuka outline di luar Jakarta yang pertama yaitu di kota Bandung. Pada tahun 1989 Ramayana menjadi usaha retail yang lebih luas, dengan 13 cabang outline dan mempekerjakan pegawai sebanyak 2.500 orang. Mereka menjual produk yang lebih luas dan bervariasi dengan menjual produk kebutuhan rumah tangga, boneka dan peralatan tulis. Hal ini merupakan perkembangan yang cukup cepat, pada tahun 1993 Ramayana mulai mengimplementasikan pusat “one 65 stop shopping”, dan telah menjual produk yang lebih beraneka ragam dengan harga yang terjangkau. Sejalan dengan berkembangnya bidang perekonomian dan pembangunan di Indonesia, menuntut pula perusahaan untuk mengikuti perkembangan. Pada tahun 2002, PT Ramayana Lestari Sentosa tbk, nelakukan expansinya ke Sumatera Utara tepatnya di kota Medan untuk perama kali. Tanggal 2 Agustus 2002 PT Ramayana Lestari Sentosa tbk, melaksanakan Grand Opening selama 3 hari berturut-turut di Ramayana Jl. Juanda Brigjen Katamso yang cukup sukses dan diikuti pada tahun-tahun berikutnya. Melihat kenyataan bahwa bisnis ritel di kota Medan maju pasat, maka PT Ramayana Lestari Sentosa tbk memiliki minat yang besar untuk meningkatkan pelayanan kepada para pelanggan dengan membuka 2 cabang Ramayana pada tahun 2003 yaitu: R58 Teladan dan R62 Pringgan. Pada tahun-tahun berikutnya yaitu pada tahun 2004 dibuka cabang di P Siantar yaitu R41 Siantar, dan pada pertengahan tahun 2005, 2 cabang department store dibuka yaitu: R65 Aksara dan R64 Binjai. Ramayana tetap berkembang, memasuki beberapa kota dan bangunan yang besar. Sekarang Ramayana telah mengoperasikan 99 toko pada 42 kota besar dan mempekerjakan 17.867 pekerja. Perusahaan keluarga yang sederhana telah berkembang menjadi bisnis eceran modern yang besar. Perkembangan Ramayana yang luar biasa ini setelah 29 tahun melalui kerja keras, dan dedikasi para pekerja dengan fokus penyediaan kebutuhan dasar konsumen dengan kualitas yang baik dan harga yang terjangkau. 66

B. Visi dan Misi PT Ramayana Lestari Sentosa, Tbk

1. Visi PT Ramayana Lestari Sentosa memiliki visi: “Kami bermaksud untuk memperkuat posisi kami sebagai retail Indonesia yang terbesar dan lebih menguntungkan dalam sektor ini, dengan mengontrol biaya, meningkatkan pelayanan konsumen, mengembangkan Sumber Daya Manusia SDM, dan memelihara hubungan yang saling menguntungkan dengan para pemasok dan asosiasi bisnis. Tujuan akhir kami adalah untuk memaksimalkan nilai pemilik saham kami.” 2. Misi PT Ramayana Lestari Sentosa memiliki misi: “Kami adalah perusahaan retail yang berkomitmen untuk melayani kebutuhan menengah ke bawah dan segmen pendapatan rendah dengan cara menyediakan jarak yang lebar dari harga peralatan dan pelayanan pelanggan yang terbaik.”

C. Ramayana Department Store Cabang Buana Plaza Medan

PT Ramayana Lestari Sentosa tbk, cabang Buana Plaza Medan didirikan di Medan pada Mei 2005, terletak di Jalan Aksara No 2 Medan. Ramayana Buana Plaza memiliki luas 2.668m2 memiliki 3 lantai yaitu lantai 1 lantai 2 dan lantai 3. PT Ramayana Lestari Sentosa tbk yang berpusat di Jakarta mempunyai beberapa cabang di Sumatera Utara, antara lain: Ramayana Teladan Jl. Sisingamangaraja, Ramayana Pringgan Medan, Ramayana P. Siantar, Ramayana Buana Plaza Medan, dan Ramayana Binjai. 67 Selain terdapat Ramayana Department Store di dalam bangunan gedung Buana Plaza tersebut juga terdapat toko-toko lain seperti toko-toko sepatu yang berdiri sendiri, supermarket, toko buku Salemba, restoran cepat saji Texas Fried Chicken, Es Teler 77, Bakso Lapangan Tembak, bakery, toko handphone serta aksesorisnya dan tempat hiburan atau arena bermain keluarga yaitu zone 2000. Dikarenakan beranekaragamnya jenis usaha yang berdiri di dalam bangunan gedung Buana Plaza tersebut para pengunjung dan konsumen yang datang cukup banyak jumlahnya. Oleh karena itu pihak Ramayana Department Store Cabang Buana Plaza ini senantiasa menarik minat konsumen untuk datang dan berbelanja di Ramayana dengan berbagai diskon yang ditawarkan yang di infokan lewat audio-audio di dalam gedung Buana Plaza tersebut dengan maksud agar para pengunjung mendengarnya dan tertarik untuk berbelanja. 4.2 Hasil dan Pembahasan 4.2.1 Analisis Deskriptif

1. Analisis Deskriptif Responden

Analisis deskriptif dalam penelitian ini merupakan uraian atau penjelasan dari hasil pengumpulan data primer yang diperoleh dari hasil pemberian kuesioner kepada responden. Pada penelitian ini terdapat 10 butir pernyataan untuk variabel X dan 4 pernyataan untuk variabel Y. Jumlah keseluruhan pernyataan adalah 14 pernyataan. Responden dalam penelitian ini adalah pengunjung Ramayana Department Store Cabang Buana Plaza yang sudah pernah melakukan pembelian sebanyak dua kali. Berikut Jumlah dan persentase gambaran umum responden: 68 a. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Responden Persentasi Laki-laki 39 39 Perempuan 61 61 Total 100 100 Sumber: Hasil Pengolahan SPSS, 2015 data diolah Tabel 4.1 menunjukkan bahwa responden laki-laki berjumlah 39 responden dengan tingkat persentasi sebanyak 39 dan responden perempuan berjumlah 61 responden dengan tingkat persentasi 61. Sehingga dapat disimpulkan bahwa responden perempuan lebih dominan dalam penelitian ini. b. Karakteristik responden berdasarkan umur Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Usia Jenis Kelamin Crosstabulation Count Jenis Kelamin Total laki-laki Perempuan Usia 20-25 10 16 26 26-30 3 4 7 31-35 5 6 11 36-40 6 5 11 41-45 10 7 17 46 5 23 28 Total 39 61 100 Sumber: Hasil Pengolahan SPSS, 2015 data diolah Pada Tabel 4.2 dapat disimpulkan bahwa karakteristik usia dari responden yang paling banyak di teliti adalah responden yang berusia 46 Tahun yaitu sebanyak 28 responden. 69 c. Karakteristik responden berdasarkan profesipekerjaan Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan ProfesiPekerjaan Pekerjaan Jenis Kelamin Crosstabulation Count Jenis Kelamin Total laki-laki perempuan Pekerjaan PNS 7 10 17 Karyawan Swasta 11 19 30 Wiraswasta 11 13 24 Mahasiswa 6 12 18 Lainnya 4 7 11 Total 39 61 100 Sumber: Hasil Pengolahan SPSS, 2015 data diolah Pada Tabel 4.3 diatas dapat disimpulkan bahwa responden yang paling banyak diteliti adalah Karyawan Swasta yaitu sebanyak 30 responden.

2. Analisis Deskriptif Variabel

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH STORE ATMOSPHERE, HARGA DAN LOKASI TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN Analisis Pengaruh Store Atmosphere, Harga Dan Lokasi Terhadap Minat Beli Konsumen Di Toko Buku Togamas Solo.

1 9 15

ANALISIS PENGARUH STORE ATMOSPHERE, HARGA DAN LOKASI TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN Analisis Pengaruh Store Atmosphere, Harga Dan Lokasi Terhadap Minat Beli Konsumen Di Toko Buku Togamas Solo.

0 2 14

ANALISIS PENGARUH SUASANA TOKO (STORE ATMOSPHERE) DAN LOKASI TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN DI WADEZIG DISTRO KOTA PADANG.

5 39 129

Analisis Pengaruh Lokasi dan Suasana Toko (Store Atmosphere) terhadap Minat Beli Konsumen di UNKL 347 Distro Bandung.

1 0 21

Pengaruh suasana toko (store atmosphere) dan lokasi terhadap minat beli konsumen studi kasus pada Distro Koffin Store di Yogyakarta.

0 1 2

STS :Sangat Tidak Setuju KS :Kurang Setuju DAFTAR PERNYATAAN - Analisis Pengaruh Suasana Toko (Store Atmosphere) Dan Lokasi Terhadap Minat Beli Konsumen Di Ramayana Department Store Cabang Buana Plaza Medan

0 0 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran - Analisis Pengaruh Suasana Toko (Store Atmosphere) Dan Lokasi Terhadap Minat Beli Konsumen Di Ramayana Department Store Cabang Buana Plaza Medan

0 0 35

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Analisis Pengaruh Suasana Toko (Store Atmosphere) Dan Lokasi Terhadap Minat Beli Konsumen Di Ramayana Department Store Cabang Buana Plaza Medan

0 2 10

Analisis Pengaruh Suasana Toko (Store Atmosphere) Dan Lokasi Terhadap Minat Beli Konsumen Di Ramayana Department Store Cabang Buana Plaza Medan

0 0 9

Pengaruh suasana toko dan lokasi terhadap minat beli konsumen pada Matahari Departemen Store Gresik Plaza - UWKS - Library

0 1 14