11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pemasaran
Pemasaran adalah sebuah proses kemasyarakatan di mana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan orang lain Kotler, 2008: 5. Inti dari pemasaran adalah
mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan sosial. Salah satu definisi yang baik dan singkat dari pemasaran adalah “memenuhi kebutuhan dengan cara
yang menguntungkan”. Manajemen Pemasaran terjadi bilamana setidak-tidaknya salah satu pihak
dalam pertukaran potensial mempertimbangkan sasaran dan sarana untuk memperoleh tanggapan yang diinginkan dari pihak lain. Defenisi manajemen
pemasaran yang disahkan pada tahun 1985 oleh Asosiasi pemasaran Amerika American Marketing Association dalam Kotler 1996 adalah proses
perencanaan dan konsepsi harga, promosi dan distribusi gagasan, barang dan jasa untuk menghasilkan pertukaran yang memenuhi sasaran-sasaran perorangan dan
organisasi.
2.2 Retailing
Menurut Kotler 2006:77 Pengeceran retailing adalah semua kegiatan yang mencakup penjualan produk atau jasa secara langsung kepada konsumen
12
akhir untuk penggunaan pribadi, nonbisnis konsumen. Menurut Utami dalam Probowati 2011:71-72, fungsi-fungsi retailing adalah sebagai berikut:
1. Menyediakan berbagai produk dan jasa, Peritel berusaha menyediakan beraneka ragam produk dan jasa yang dibutuhkan konsumen.
2. Memecah, Peritel memecah beberapa ukuran produk menjadi lebih kecil yang disesuaikan dengan pola konsumsi para konsumen secara individual
dan rumah tangga, yang akhirnya menguntungkan produsen dan konsumen.
3. Penyimpan persediaan, Fungsi utama ritel adalah mempertahankan persediaan yang sudah ada, sehingga produk akan selalu tersedia saat
konsumen menginginkannya. 4. Penyedia jasa, Konsumen mendapat kemudahan dalam mengkonsumsi
produk-produk yang dihasilkan produsen melalui ritel dengan mengantar produk hingga dekat konsumen, menyediakan jasa yang memudahkan
konsumen dalam membeli dan menggunakan produk, maupun menawarkan kredit, Ritel juga memajang produk sehingga konsumen bisa
melihat dan memilih produk yang akan dibeli. 5. Meningkatkan nilai produk dan jasa, Dengan adanya beberapa jenis barang
dan jasa, maka untuk suatu aktifitas pelanggan mungkin memerlukan beberapa barang. Pelanggan membutuhkan ritel karena tidak semua barang
dijual dalam keadaam lengkap. Usaha eceran retailing dapat dikelompokkan ke dalam berbagai kategori.
Menurut Kotler 2006:216, usaha eceran dibagi menjadi tiga kelas utama yaitu:
13
Pengecer toko store retailing, Penjual eceran tanpa toko non store retailing, dan Organisasi eceran retail organizational. Jenis-jenis toko pengecer menurut
Kotler 2006:216 sebagai berikut: 1. Toko Khusus Speciality Store
Menjual lini produk yang sempit dengan ragam yang banyak dengan lini tersebut, seperti toko pakaian, toko buku, dan lain sebagainya.
2. Toko Serba Ada Department Store Menjual berbagai lini produk, biasanya pakaian, perlengkapan rumah, dan
berbagai barang kebutuhan rumah tangga dan lini beroprasi sebagai satu departemen tersendiri yang dikelola oleh pembeli atau pedagang khusus.
3. Pasar Swalayan Supermarket Operasi yang relatif besar, biaya rendah, margin rendah tapi dengan
volume tinggi. Supermarket dirancang untuk memenuhi semua kebutuhan konsumen.
4. Toko Kelontong Convenience Store Merupakan toko yang relatif kecil dan terletak di daerah pemukiman dan
menjual lini produk convenience yang terbatas dengan tingkat perputaran yang tinggi.
5. Toko Diskon Discount Store Menjual barang-barang standar dengan harga yang lebih murah karena
mengambil margi yang lebih rendah dan menjual dengan volume yang lebih tinggi.
6. Pengecer Potongan Harga Off Price Retail
14
7. Membeli dengan harga yang lebih rendah daripada harga grosir dan menetapkan harga path konsumen lebih rendah dan pada eceran.
8. Ruang Pamer Retailing Catalog Showrooms Memberi banyak pilihan produk yang bermerek, mark up tinggi,
perputaran cepat dengan harga diskon. Pelanggan memesan barang dengan katalog di ruang pamer, lalu mengambil barang tersebut di suatu area
pengambilan barang di toko.
2.3 Retail Mix