Mekanisme Transaksi Sekuritisasi PT. SMF

67

C. Mekanisme Transaksi Sekuritisasi PT. SMF

Bagi penyalur KPR yang memiliki keinginan untuk memperbaiki struktur modalnya, sekuritisasi merupakan model transaksi yang sangat tepat. Transaksi sekuritisasi dilakukan dengan mentransformasi aset yang tidak likuid menjadi likuid dengan cara pembelian Aset Keuangan dari Kreditor Asal dan penerbitan Efek Beragun Aset. Dengan melakukan transaksi sekuritisasi, maka penyalur KPR bisa memperoleh likuiditasnya kembali tanpa harus menunggu sampai KPRnya dilunasi oleh konsumen KPR. 34 Sekuritisasi merupakan bentuk pembiayaan lanjutan bagi BankPenyalur KPR dalam rangka pembiayaan perumahanKPR. Melalui sekuritisasi BankPenyalur KPR akan memperoleh kembali dana-nya yang telah diberikandisalurkan kepada nasabah untuk pembiayaan KPR. Karena melalui sekuritisasi BankPenyalur KPR akan menjual hak tagih PPR-nya kepada SMF, dari hasil penjualan itulah yang membuat BankPenyalur KPR memperoleh kembali dana-nya. Untuk memperoleh bagian atas KPR tersebut dan hak tagih PPR yang dapat dijual kembali bank harus menggunakan skema akad Musyarakah Mutanaqishah. Mekanisme sekuritisasi diatur dalam Peraturan Presiden No. 12008 juncto 192005, tentang mekanisme penerbit Efek Beragun Aset berbentuk 34 PT SMF, “Sekuritisasi”, artikel diakses pada 15 Maret 2014 darI http:www.smf- indonesia.co.idlayanan-dan-produksekuritisasi 68 Surat Partisipasi EBA-SP. Adapun isi Peraturan tersebut dapat dilihat di bawah ini: 1.1. Pihak yang Berpartisipasi Dalam penerbitan tersebut pihak yang ikut serta dalam penerbitan adalah : 1 Kreditor Asal, bertugas untuk : a. Menyiapkan Kumpulan Piutang yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan SMF; b. Menyerahkan dokumen-dokumen KPR untuk diperiksa oleh SMF atau kuasanya; c. Menyiapkan informasi yang akurat mengenai Kumpulan Tagihan, dan memberikan informasi yang dibutuhkan oleh SMF atau kuasanya. 2 PT Sarana Multigriya Finansial PerseroSMF berfungsi sebagai : 1 Penata Sekuritisasi a Mengkoordinasikan dan memadukan seluruh rangkaian kegiatan yang telah terlaksana sebelumnya antara Konsultan Pajak, Konsultan Hukum, Lembaga Pemeringkat dan Kreditur Asal; b Mengkaji ulang Due Diligence atas Kreditur Asal portofolionya; c Melakukan pembentukan struktur EBA-SP bersama-sama dengan Kreditur Asal. 2 Pembeli Kumpulan Piutang a Menentukan persyaratan Aset Keuangan yang akan dibelinya; 69 b Melakukan pemeriksaan terhadap pemenuhan Aset Keuangan dengan persyaratan yang ditetapkan; c Dalam hal penerbitan EBA-SP dilakukan bersamaan dengan pembelian Kumpulan Piutang, membeli untuk kepentingan para Pemodal yang diwakili oleh Waliamanat penerapan prinsip Pasal 1317 KUHPer. 3 Penerbit EBA-SP a Menentukan struktur transaksi baik dilakukan sendiri atau dengan bantuan penata sekuritisasi; b Mempersiapkan dokumen-dokumen yang dipersyaratkan dalam rangka penawaran umum; c Mengajukan Pernyataan Pendaftaran ke Bapepam dalam rangka penawaran umum; d Menunjuk Wali Amanat dan pihak-pihak lainnya konsultan hukum, notaris, akuntan, konsultan pajak, penjamin emisi efek, dan pihak- pihak terkait lainnya; e Melakukan pendaftaran ke Bursa; f Mengeluarkan sertifikat EBA-SP; g Hal-hal lain yang ditentukan dalam dokumen transaksi. 3 Konsultan Hukum Notaris a. Mendukung transaksi dengan menerbitkan opini hukum yang sesuai dengan kebutuhan transaksi KH; 70 b. Melakukan review kelengkapan dokumen-dokumen dan jaminan: Hak Tanggungan Perjanjian Kredit KH dan Notaris; c. Menyusun dan melakukan review perjanjian dan dokumen lainnya KH dan Notaris; d. Membantu memberikan pendampingan pada saat berhubungan dengan regulator terkait KH. 4 Konsultan Akuntansi Pajak a. Mendukung transaksi dengan memberikan opini pajak permasalahan akuntansi KA dan KP; b. Mengidentifikasi permasalahan perpajakan akuntansi KA dan KP; c. Memberikan saran pada setiap permasalahan perpajakan KP; d. Memastikan transaksi sesuai dengan perlakuan akuntansi KA. 5 Auditor a. Memberikan opini EBA-SP sesuai dengan Kriteria Seleksi yang sudah ditentukan oleh Lembaga Pemeringkat. 6 Wali Amanat Bank Kustodian a. Mewakili kepentingan para pemegang EBA-SP di dalam dan di luar pengadilan terhadap Pemberi Jasa dan debitur KPR; b. Mencatatkan Hak Tanggungan atas namanya; c. Menunjukmengganti Pemberi Jasa; d. Membuat daftar pemegang EBA-SP dan mencatat perubahan pemegang EBA-SP atau menunjuk pihak lain melakukannya, misalnya KSEI; 71 e. Menerima dan menyimpan hasil koleksi dari Pemberi Jasa; f. Mendistribusikan hasil koleksi Kumpulan Piutang kepada para Pemegang EBA-SP atau menunjuk agen pembayaran, misalnya KSEI; g. Menyampaikan laporan-laporan kepada Bapepam-LK dan para Pemegang EBA-SP; h. Melakukan pencatatanpembukuan atas Kumpulan Piutang dan hasil koleksi; i. Melakukan eksekusi atas agunan atau menunjuk pemberi jasa untuk melakukannya; j. Melaksanakan hal-hal lain sebagaimana dimuat dalam Dokumen Transaksi. 7 Penyedia Jasa a. Mengatur, memproses, memantau, dan menagih hutang pokok dan bunga dari Aset Keuangan; b. Meneruskan hasil tagihan sebagaimana dimaksud pada huruf a kepada Wali Amanat atau Kustodian ke Rekening yang telah disepakati Rekening Koleksi; c. Melakukan eksekusi agunan yang melekat pada Aset Keuangan; d. Melaksanakan hal-hal lain sebagaimana dimuat dalam Dokumen Transaksi. 72 8 Investor a. Partisipan yang membeli EBA-SP; b. Pendukung Kredit; c. Menyediakan dana cadangan untuk dipergunakan dalam hal terjadinya kegagalan pembayaran oleh para Debitur atas kumpulan tagihan. 9 Lembaga Pemeringkat a. Memberikan penilaian resiko terhadap struktur, pool dari mortgage, keterkaitan partisipan dalam transaksi; b. Menentukan tingkatan sarana peningkatan kredit atas rating yang ditargetkan dari EBA-SP; c. Memberikan keputusan pemberian peringkat transaksi. Proses mekanisme transaksi Efek Beragun Aset Berbentuk Surat Partisipasi EBA-SP diawali untuk pemenuhan persyaratan pendaftaran penerbitan penawaran umum kepada Otoritas Jasa Keuangan OJK sampai dengan transaksi dan pelaporan serta kegiatan pada transaksi sebagaimana bagan berikut : 73 PENJELASAN MEKANISME TRANSAKSI EBA-SP Transaksi Sekuritisasi : 1. Berdasarkan kesepakatan dengan Kreditur Asal, SMF melakukan penunjukan Wali Amanat yang memiliki fungsi Kustodian yang terdaftar di OJK 2. Wali AmanatKustodian menunjuk Penyedia Jasa untuk koleksi tagihan KPR 3. Kegiatan nomer 3 terdiri dari; 3a . SMF mengajukan pernyataan penawaran umum penerbitan EBA – Surat Partisipasi kepada OJK. Keterangan: : Sebelum Transaksi : Transaksi : Paska Transaksi Kreditur Asal Penyedia Jasa SMF Penerbit EBA – Surat Partisipasi Investor Debitur KPR Wali Amanat Kustodian 5 3b 4 3c 4 7 6 1 OJK 3a 2 8 9 74 3b . SMF membeli aset keuangan dari Kreditur Asal untuk kepentingan pihak ketiga Pasal 1317 KUHPer, yaitu para Investor yang diwakili oleh Wali Amanat, dimana aset keuangan tersebut dititipkan di Kustodian untuk diadministrasikan. 3c . SMF melakukan penerbitan EBA-Surat Partisipasi dan menjualnya kepada investor melalui penawaran umum. EBA - Surat Partisipasi merupakan bukti kepemilikan bersama para Investor secara proporsional atas aset keuangan kumpulan piutang. 4. Investor melakukan pembayaran atas pembelian EBA - Surat Partisipasi kepada Kustodian untuk selanjutnya diteruskan kepada Kreditur Asal atas instruksi dari SMF Penerbitan Surat Partisipasi sampai dengan pembayaran kepada Kreditur Asal dilakukan pada waktu yang bersamaan. Paska Transaksi : 1. Debitur KPR tetap melakukan pembayaran angsuran pokok dan bunga kepada Kreditur Asal yang ditunjuk sebagai Penyedia Jasa. 2. Penyedia Jasa meneruskan angsuran pokok dan bunga KPR kepada Kustodian secara periodik 3. Kustodian melakukan Pembayaran Pokok dan Bunga kepada Investor secara periodik 4. KustodianWali Amanat melakukan pelaporan sesuai dengan ketentuan dan perjanjian yang ada 75 5. SMF melakukan monitoring atas kinerja EBA serta fungsi dan tanggung jawab KustodianWali Amanat.

D. Manfaat dari Transaksi Sekuritisasi