Konsep Umum Musyarakah Mutanaqishah

25 Keterangan: 1 Konsumen melakukan identifikasi dan memilih rumah yang akan dibeli 2 Bank membeli rumah dari penjual sesuai kriteria nasabah dengan cara tunai 3 Bank menjual rumah kepada konsumen dengan harga jual merupakan penjumlahan harga beli dengan besar keuntungan 4 Konsumen membayar rumah yang sudah dibeli oleh bank dengan cara mencicil.

2. Pembiayaan Musyarakah Mutanaqishah

Musyarakah merupakan istilah yang sering dipakai dalam konteks skim pembiayaan syariah. Istilah ini berkonotasi lebih terbatas daripada istilah Syirkah yang lebih umum digunakan dalam fikih islam. 19

a. Konsep Umum Musyarakah Mutanaqishah

Dalam bukunya, Sutan Remi Sjahdeini menuliskan, musyarakah dapat diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan “kemitraan” atau “persekutuan” atau “perkongsian”. Dalam musyarakah, dua atau lebih mitra menyumbang untuk memberikan modal guna membiayai suatu investasi. Dalam hal ini, bank yang memberikan fasilitas musyarakah kepada nasabahnya berpartisipasi dalam suatu proyek yang baru atau dalam suatu 19 Ascarya, Akad Produk Bank Syariah Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2007, h. 49. 26 perusahaan yang telah berdiri dengan cara membeli saham equity shares dari perusahaan tersebut. 20 Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK No. 106. Musyarakah adalah akad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu, dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana dengan ketentuan bahwa keuntungan dibagi berdasarkan kesepakatan sedangakan risiko berdasarkan kontribusi dana. Sedangkan Musyarakah Menurun Musyarakah Mutanaqishah adalah musyarakah dengan ketentuan bagian dana entitas akan dialihkan secara bertahap kepada mitra sehingga bagian dana entitas akan menurun dan pada akhir masa akad mitra akan menjadi pemilik penuh usaha tersebut. Musyarakah mutanaqishah merupakan produk turunan dari akad musyarakah, yang merupakan bentuk akad kerjasama antara dua pihak atau lebih. Kata dasar dari musyarakah adalah syirkah yang berasal dari kata syaraka-yusyriku-syarkansyarikansyirkatan syirkah, yang berarti kerjasama perusahaan atau kelompokkumpulan. Musyarakah atau syirkah adalah merupakan kerjasama antara modal dan keuntungan. Sementara mutanaqishah berasal dari kata yatanaqishu-tanaqish- tanaqishanmutanaqishun yang berarti mengurangi secara bertahap. Dengan demikian Musyarakah mutanaqishah diminishing partnership adalah 20 Sutan Remy Sjahdeini, Perbankan Islam dan Kedudukannya dalam Tata Hukum Perbankan Indonesia Jakarta: Pustaka Utama Grafiti, 1999, h. 57. 27 bentuk kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk kepemilikan suatu barang atau asset. Dimana kerjasama ini akan mengurangi hak kepemilikan salah satu pihak sementara pihak yang lain bertambah hak kepemilikannya. Perpindahan kepemilikan ini melalui mekanisme pembayaran atas hak kepemilikan yang lain. Bentuk kerjasama ini berakhir dengan pengalihan hak salah satu pihak kepada pihak lain. Dalam buku Perbembangan Akad Musyarakah H. Maulana Hasanudin dan H. Jaih Mubarok, 2012 terdapat tiga pengertian terkait akad musyarakah mutanaqishah. Pertama, syirkah-mutanaqishah; 21 yaitu kerjasama antara para syarik dalam hal ini bank dan nasabah guna membeli suatu barang; kemudian barang tersebut dijadikan “modal usaha” oleh nasabah untuk mendapatkan keuntungan yang akan dibagi bersama diantara bank dan nasabah disertai dengan pembelian barang modal milik bank yang dilakukan secara berangsur sehingga kepemilikan bank terhadap barang modal semakin lama semakin berkurang. Kedua, al-musyarakah-al-mutahiyyah bittamlik; berarti kerjasama antara sejumlah syarik dengan menyertakan harta untuk dijadikan modal usaha, dan modal usaha syirkah tersebut kemudian dibeli oleh nasabah secara berangsur, sehingga sampai waktu yang dijanjikan, kepemilikan 21 Maulana Hasanudin dan Jaih Mubarok, Perkembangan Akad Musyarakah Jakarta: Kencana, 2012, h. 60. 28 modal bank habis karena dibeli dengan cara angsuran, seluruh modal usaha syirkah menjadi milik nasabah, dan pada saat itulah syirkah berakhir. Ketiga, musyarakah-muqayyadah; dikatakan muqayyadah karena dalam akad ini terdapat “keterikatan” yang disepakati oleh bank dan nasabah: 1 kesepakatan untuk membeli barang modal milik bank oleh nasabah yang dilakukan secara angsur musyarakah-muqayyadah bil bai`; 2 kesepakatan untuk melakukan prestasi tertentu misalnya ijarah yang dilakukan oleh nasabah karena harta yang dijadikan modal dalam syirkah harus menghasilkan keuntungan imusyarakah-muqayyadah bil ijarah; 3 kesepakatan untuk memindahkan kepemilikan modal dari bank kepada nasabah karena pembelian danatau pembayaran secara berangsur musyarakah-muqayyadah muntahiyyah bit tamlik atau musyarkah- muqayyadah muntahiyyah bi al-bai`. Dr. Ir. M. Nadratuzzaman Hosen, Ms., M.Sc, Ph.D dalam makalahnya yang berjudul Musyarakah Mutanaqisah, Musyarakah mutanaqishah diminishing partnership adalah bentuk kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk kepemilikan suatu barang atau aset. Dimana kerjasama ini akan mengurangi hak kepemilikan salah satu pihak sementara pihak yang lain bertambah hak kepemilikannya. Perpindahan kepemilikan ini melalui mekanisme pembayaran atas hak kepemilikan yang lain. Bentuk 29 kerjasama ini berakhir dengan pengalihan hak salah satu pihak kepada pihak lain. 22

b. Dasar Hukum Musyarakah Mutanaqishah