REMAJA PERCERAIAN KAJIAN PUSTAKA

bercerai rentan mengalami dampak dari perceraian. Terlebih perceraian orangtua menimbulkan dampak yang bermacam-macam dan kompleks pada remaja. Remaja akan rentan memiliki simptom internalisasi dan menunjukkan perilaku eksternalisasi. Akan tetapi, sebagian remaja korban perceraian tidak memiliki masalah yang signifikan. Hal ini tergantung pada daya tahan remaja terhadap perceraian yang terkait dengan proses, kapasitas, atau hasil dari kesuksesan penyesuaian yang dikenal dengan istilah resiliensi. Remaja yang memiliki sumber-sumber resiliensi dalam diri maupun lingkungan serta sumber-sumber tersebut saling menopang dan berinteraksi satu sama lain dapat menyebabkan remaja mampu resilien. Apabila remaja mampu resilien, mereka dapat mengatasi risiko dan kesulitan tanpa memperoleh dampak negatif yang jelas dari perceraian. Adapun sumber pembentukan resiliensi pada remaja antara lain I Have Aku punya, I Am Aku ini, I Can Aku dapat. Namun, bila remaja hanya memiliki satu sumber, tidak saling menopang dan berinteraksi, maka remaja tidak akan resilien. Remaja tersebut tidak mampu menghadapi, mencegah, meminimalkan bahkan menghilangkan dampak- dampak perceraian orangtua. Dengan demikian, melalui penelitian ini, peneliti ingin memberikan gambaran resiliensi remaja yang orangtuanya bercerai. Gambar 2.1. Skema Resiliensi Remaja Yang Orangtuanya Bercerai. s Perceraian Orangtua Sumber-sumber resiliensi Dampak perceraian pada remaja Simptom internalisasi Perilaku eksternalisasi I have I am I can Resilien Remaja

E. PERTANYAAN PENELITIAN

Bagaimana resiliensi remaja yang mengalami perceraian orangtua? 20

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. STRATEGI PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Menurut Cresswell, kualitatif merupakan metode-metode untuk mengeksplorasi dan memahami makna yang oleh sejumlah individu atau sekelompok orang dianggap berasal dari masalah sosial atau kemanusiaan. Penelitian kualitatif bersifat induktif bertujuan untuk menganalisis data mulai dari tema-tema yang khusus ke tema-tema umum, dan menafsirkan makna data. Selain itu, penelitian kualitatif bertujuan untuk mengeksplorasi faktor-faktor kompleks yang berada di sekitar fenomena utama dan menyajikan perspektif-perspektif atau makna-makna yang beragam dari para informan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis isi terarah. Menurut Hsieh dan Shannon 2005, dalam Supratiknya, 2015 pendekatan analisis terarah bertujuan memvalidasi dengan menguji ulang sebuah kerangka teoretis atau bahkan sebuah teori dalam konteks baru.

B. FOKUS PENELITIAN

Penelitian ini berfokus pada mendeskripsikan resiliensi remaja yang mengalami perceraian orangtua. Untuk mengetahui hal tersebut, peneliti akan lebih berfokus pada gambaran dampak perceraian orangtua PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI