Pereaksi Pembatas dan Hasil Reaksi

LISTRIK untuk SMP KEGIATAN PEMBELAJARAN 4 : STOIKIOMETRI 3 PENERAPAN HUKUM DASAR KIMIA DAN KONSEP MOL DALAM PERHITUNGAN KIMIA KELOMPOK KOMPETENSI C Modul Guru Pembelajar Mata Pelajaran Kimia SMA 81

1. Pereaksi Pembatas dan Hasil Reaksi

Jika kita mereaksikan zat-zat dengan jumlah sembarang dalam suatu reaksi kimia, sangat mungkin satu pereaksi habis terlebih dahulu sedangkan pereaksi yang lain tersisa. Karena tujuan reaksi adalah menghasilkan kuantitas maksimum senyawa yang berguna dari sejumlah tertentu material awal, sering kali satu reaktan dimasukkan dalam jumlah berlebih untuk menjamin bahwa reaktan yang lebih mahal seluruhnya diubah menjadi produk yang diinginkan. Konsekuensinya, beberapa reaktan akan tersisa pada akhir reaksi. Reaktan yang pertama kali habis digunakan pada reaksi kimia disebut pereaksi pembatas, karena jumlah maksimum produk yang terbentuk tergantung pada berapa banyak jumlah awal dari reaktan ini. Jika reaktan ini telah digunakan semua, tidak ada lagi produk yang dapat terbentuk. Pereaksi berlebih adalah pereaksi yang terdapat dalam jumlah lebih besar dari pada yang diperlukan untuk bereaksi dengan sejumlah tertentu pereaksi pembatas. Kita dapat memperkirakan jumlah maksimal produk yang akan dihasilkan berdasarkan perbandingan stoikiometri zat-zat dalam reaksi dan pereaksi pembatasnya. Perhatikan reaksi berikut : X + 2Y...... ......XY 2 Gambar 4.1. Pereaksi Pembatas Reaksi di atas memperlihatkan bahwa menurut koefisien reaksi, 1 mol zat X membutuhkan 2 mol zat Y. Gambar 1 di atas menunjukkan bahwa 3 molekul zat X direaksikan dengan 4 molekul zat Y. Setelah reaksi berlangsung, banyaknya molekul zat X yang bereaksi hanya 2 molekul dan 1 molekul yang tersisa, sedangkan 4 molekul zat Y habis bereaksi. Maka zat Y ini disebut pereaksi pembatas. Perhatikan pembentukan nitrogen dioksida NO 2 dari nitrogen oksida NO dan oksigen : 2 NO g + O 2 g 2 NO 2 g PPPPTK IPA Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud KEGIATAN PEMBELAJARAN 4: STOIKIOMETRI 3 PENERAPAN HUKUM DASAR KIMIA DAN KONSEP MOL DALAM PERHITUNGAN KIMIA KELOMPOK KOMPETENSI C 82 Jika awalnya kita mempunyai 8 mol NO dan 7 mol O 2 , cara untuk menentukan yang mana dari kedua reaktan tersebut yang merupakan pereaksi pembatas yaitu dengan menghitung jumlah mol NO 2 yang terbentuk berdasarkan jumlah awal NO dan O 2 . Kita ketahui bahwa hanya pereaksi pembatas yang akan menghasilkan produk dalam jumlah yang lebih kecil. Bila kita mulai mereaksikan 8 mol NO maka jumlah mol NO 2 yang terbentuk adalah : 8 mol NO x = 8 mol NO 2 Dan bila yang direaksiikan 7 mol O 2 , kita dapatkan : 7 mol O 2 x = 14 mol NO 2 Karena NO menghasilkan NO 2 dalam jumlah yang lebih kecil, pastilah NO yang merupakan pereaksi pembatas. Dalam perhitungan stoikiometri, tahap pertama adalah menentukan reaktan mana yang menjadi pereaksi pembatas. Setelah pereaksi pembatas ditentukan selanjutnya dapat dihitung untuk keperluan yang diinginkan.

2. Cara Menentukan Pereaksi Pembatas.