Bagi penulis Manfaat praktis
1996: 411 mendefinisikan emosi sebagai “Setiap kegiatan atau
pergolakan pikiran, perasaan, nafsu, setiap keadaan mental yang hebat atau meluap-
luap”. Emosi merujuk pada suatu perasaan dan pikiran- pikiran khasnya, suatu keadaan biologis dan psikologis, dan
serangkaian kecenderungan untuk bertindak Goleman, 1996: 411. Chaplin Safaria dan Saputra, 2009: 12 merumuskan emosi sebagai
suatu keadaan yang merangsang perubahan-perubahan yang disadari seperti perubahan perilaku. Emosi cenderung terjadi dalam kaitannya
dengan perilaku yang mengarah approach atau menyingkir avoidance terhadap sesuatu Safaria Saputra, 2009:12. Menurut
James Purwanto dan Mulyono, 2006 emosi adalah keadaan jiwa yang menampakkan diri dengan sesuatu perubahan yang jelas pada
tubuh. Pada dasarnya emosi manusia bisa dibagi menjadi dua
kategori umum. Kategori pertama adalah emosi positif atau afek positif. Emosi positif memberikan dampak yang menyenangkan dan
menenangkan, seperti tenang, santai, rileks, gembira, lucu, haru, dan senang Safaria dan Saputra, 2009: 13. Menurut Gohm Clore
Safaria Saputra, 2009: 13 emosi manusia terbagi menjadi dua yaitu emosi positif dan negatif. Emosi positif adalah emosi yang
menenangkan dan menyenangkan seperti ceria, gembira, semangat, senang rileks, dll. Emosi positif ini akan membuat keadaan psikologis
manusia menjadi positif. Sebaliknya emosi negatif adalah emosi yang menyusahkan dan tidak menyenangkan seperti marah, dendam,
kecewa, depresi, putus asa, frustrasi. Emosi negatif ini akan membuat keadaan psikologis manusia menjadi negatif. Ketika manusia gagal
menyeimbangkan emosi negatif ini maka keadaan suasana hati menjadi buruk.
Perasaan dan emosi disifatkan sebagai suatu keadaan kejiwaan pada organisme atau individu sebagai akibat adanya peristiwa atau
persepsi yang dialami oleh organisme Walgito, 2001: 202. Sedangkan Chaplin Walgito, 2004: 203 mengemukakan bahwa
perasaan adalah keadaan atau state individu sebagai akibat dari persepsi terhadap stimulus baik eksternal maupun internal, sedangkan
emosi merupakan reaksi yang kompleks yang mengandung aktivitas dengan derajat yang tinggi dan adanya perubahan dalam
kejasmaniannya serta berkaitan dengan perasaan yang kuat. Karena hal itulah emosi lebih intens daripada perasaan, dan sering terjadi
perubahan perilaku, hubungan dengan lingkungan kadang-kadang terganggu. Sobur 2009: 427 berpendapat bahwa perasaan feeling
mempunyai dua arti berdasarkan tinjauan fisiologis dan psikologis; ditinjau secara fisiologis, perasaan berarti pengindraan, sehingga
merupakan salah satu fungsi tubuh untuk mengadakan kontak dengan dunia luar. Dalam arti psikologis, perasaan mempunyai fungsi