Pengaruh Persepsi Kerentanan Penyakit terhadap Minat Memanfaatkan VCT

BAB 5 PEMBAHASAN

5.1. Analisis Persepsi Penyakit terhadap Minat Memanfaatkan VCT

5.1.1. Pengaruh Persepsi Kerentanan Penyakit terhadap Minat Memanfaatkan VCT

Berdasarkan hasil diperoleh bahwa 79,3 responden memiliki persepsi yang baik terhadap kerentanan penyakit. Responden memiliki pandangan bahwa penyakit HIVAIDS dapat mudah menyerang siapa saja yang tidak menjaga kondisi kesehatannya dari aktivitas yang menjadi faktor resiko penyebab HIVAIDS. Penyakit ini tidak mengenal usia, karena siapa saja bisa beresiko tertularkan termasuk dari orang yang paling terdekat sekalipun. Persepsi ini merupakan persepsi responden yang memandang kerentanan terhadap penyakit ini. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil persepsi kerentanan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi informan untuk memanfaatkan klinik VCT. Hal ini sesuai dengan konsep Health Belief Model yang dinyatakan oleh Rosenstock 1974 dalam Sarwono 2006. Model ini menyebutkan bahwa perilaku kesehatan akan dipengaruhi oleh 6 faktor, meliputi persepsi kerentanan terhadap penyakit perceived susceptibility, persepsi keseriusan terhadap ancaman kesehatan perceived seriousness, persepsi manfaat dan hambatan terhadap perubahan perilaku kesehatan perceived benefit and barrier, self efficacy, serta faktor pendorong cues to action. Universitas Sumatera Utara Notoatmodjo 2003, menyatakan agar seseorang mau bertindak untuk mencegah penyakitnya maka individu tersebut harus dapat merasakan bahwa dirinya rentan susceptible terhadap penyakit tersebut. Bock 2009, juga menemukan bahwa salah satu yang mempengaruhi pertimbangan untuk pemanfaatan VCT adalah persepsi terhadap risiko yakni individu yang memiliki persepsi bahwa dirinya berisiko terhadap HIVAIDS akan mempengaruhi keinginan untuk memanfaatkan VCT. Kondisi ini juga sejalan menurut penelitian Purwaningsih 2011 yang menemukan bahwa kerentanan untuk terinfeksi HIVAIDS pada orang risiko tinggi yang memanfaatkan VCT di Puskesmas Dupak dalam kategori kuat, Keseriusan yang dirasakan perceived seriousness orang risiko tinggi terhadap HIVAIDS sudah kuat, kedua hal ini merupakan faktor yang mendorong masyarakat khususnya orang resiko tinggi untuk dapat memanfaatkan pelayanan VCT di Puskesmas. Menurut Green dalam Notoatmodjo 2012 perilaku pemafaatan pelayanan kesehatan, dapat dipengaruhi oleh tiga faktor utama, yaitu faktor predisposisi, faktor pemungkin dan faktor penguat. Persepsi merupakan faktor utama, kemampuan petugas merupakan faktor pemungkin dan dukungan media merupakan faktor penguat. Persepsi merupakan bagian dari faktor predisposisi yang mempengaruhi informan dalam memanfaatkan pelayanan VCT. Berbagai upaya perlu dilakukan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang HIVAIDS. Sehingga ketika masyarakat sudah memahami HIVAIDS dan Universitas Sumatera Utara proses penularannya, maka masyarakat akan cenderung mempersepsikan penyakit tersebut bisa cukup rentan menjangkiti tubuh manusia.

5.1.2. Pengaruh Persepsi Keparahan Penyakit terhadap Minat Memanfaatkan VCT

Dokumen yang terkait

Faktor – Faktor Yang Berhubungan dengan Niat Ibu Hamil Untuk memanfaatkan Layanan VCT (Voluntary Counseling and Testing) Di wilayah Kerja Puskesmas Ciputat, Kota Tangerang Selatan Provinsi Banten Tahun 2014

5 30 193

Persepsi Lelaki Seks Lelaki (LSL) tentang HIV/AIDS dan VCT dalam Peningkatan Demand pada Pelayanan Voluntary Counseling and Testing (VCT) di Klinik IMS dan VCT Puskesmas Teladan Kota Medan

7 56 148

Pengantar Konseling VCT (Voluntary Counseling and Testing).

0 0 22

Persepsi Lelaki Seks Lelaki (LSL) tentang HIV AIDS dan VCT dalam Peningkatan Demand pada Pelayanan Voluntary Counseling and Testing (VCT) di Klinik IMS dan VCT Puskesmas Teladan Kota Medan

0 0 18

Persepsi Lelaki Seks Lelaki (LSL) tentang HIV AIDS dan VCT dalam Peningkatan Demand pada Pelayanan Voluntary Counseling and Testing (VCT) di Klinik IMS dan VCT Puskesmas Teladan Kota Medan

0 0 2

Persepsi Lelaki Seks Lelaki (LSL) tentang HIV AIDS dan VCT dalam Peningkatan Demand pada Pelayanan Voluntary Counseling and Testing (VCT) di Klinik IMS dan VCT Puskesmas Teladan Kota Medan

0 0 13

Persepsi Lelaki Seks Lelaki (LSL) tentang HIV AIDS dan VCT dalam Peningkatan Demand pada Pelayanan Voluntary Counseling and Testing (VCT) di Klinik IMS dan VCT Puskesmas Teladan Kota Medan

0 2 46

Persepsi Lelaki Seks Lelaki (LSL) tentang HIV AIDS dan VCT dalam Peningkatan Demand pada Pelayanan Voluntary Counseling and Testing (VCT) di Klinik IMS dan VCT Puskesmas Teladan Kota Medan

0 2 4

Persepsi Lelaki Seks Lelaki (LSL) tentang HIV AIDS dan VCT dalam Peningkatan Demand pada Pelayanan Voluntary Counseling and Testing (VCT) di Klinik IMS dan VCT Puskesmas Teladan Kota Medan

0 1 18

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU VCT (VOLUNTARY COUNSELING AND TESTING) HIVAIDS PADA IBU RUMAH TANGGA DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU VCT (VOLUNTARY COUNSELING AND TESTING)

0 0 11