Tabel 5.6. Uji Reabilitas Data
Variabel
Cronbachs Alpha
Keterangan
Kinerja Pegawai Y
0,673 Realibel
Budaya Organisasi X1
0,611 Realibel
Komitmen Organisasi X2
0,638 Realibel
Keadilan Prosedural X3
0,707 Realibel
Konflik M 0,622
Realibel Sumber: SPSS
5.2.2. Pengujian Asumsi Klasik
Setelah melakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap data, maka langkah selanjutnya dalam penelitian ini adalah melakukan uji asumsi klasik. Uji ini
dilakukan dengan menggunakan uji regresi berganda. Uji asumsi klasik ini terdiri dari pengujian normalitas, multikolinearitas, dan
heteroskedastisitas. Untuk uji terhadap autokorelasi tidak dilakukan dalam penelitian ini, hal ini dikarenakan data dilakukan dengan menggunakan cross-section untuk
setiap kuesioner. 5.2.2.1. Uji Normalitas
Berdasarkan uji normalitas data dengan menggunakan uji statistik non- parametrik Kolmogorov-Smirnov K-S. maka terlihat bahwa hasilnya bahwa data
berdistribusi normal, hal ini dikarenakan tingkat signifikan dibawah 0.066 0,05. Tabel dapat dilihat di bawah ini:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.7. One - Sample Kolmogorov – Smirnov Test
X1 X2
X3 M
Y N
65 65
65 65
65 Normal
Parameters Mean
a,b
24.8769 21.1231
17.5231 17.2769
21.1846 Std.
Deviation 1.37509
1.31705 1.38189
1.09698 1.17117
Most Extreme
Differences Absolute
.151 .163
.173 .200
.176
Positive .123
.142 .142
.200 .147
Negative -.151
-.163 -.173
-.170 -.176
Kolmogorov- Smirnov Z
1.218 1.211
1.298 1.210
1.318 Asymp. Sig.
2-tailed .103
.164 .240
.111 .066
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Sumber : SPSS
Uji normalitas data ini juga dibuktikan dengan melihat grafik normal P-P Plot. Dari hasil gambar terlihat bahwa grafik mempunyai ditribusi normal. Hal ini
diperjelas dengan penyebaran titik-titik yang mendekati garis diagonal tanpa ada penyebaran yang menjauh dari garis diagonal tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 5.1. Normal P-P Plot
5.2.2.2. Uji Multikolinearitas
Berdasarka uji multikolinearitas, dapat dilihat bahwa korelasi diantara variabel tersebut normal. Tidak ada korelasi yang melebihi 0,60, hal ini menunjukkan
bahwa tidak terjadi masalah multikolinearitas diantara variabel. Pengujian ini didukung dengan nilai VIF yang relatif kecil, yaitu tidak ada yang lebih besar dari 2.
Hasil pengujian korelasi dapat dilihat pada tabel 5.8. dibawah ini :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.8. Hasil Kolerasi antara Variabel Independen
Model Unstandardize
d
Coefficient
s
Standardize d
Coefficient
s
Collinearit
y
Statistic
s
B Std. Error
Beta
t Sig.
Toleranc e
VIF Constant
18.174 3.524
5.157 .00
X1 -.116
.101 -.137
- 1.150
.25 4
.950 1.053
X2 -.021
.104 -.023
-.198 .84
4 .974
1.026 X3
.362 .101
.427 3.578
.00 1
.942 1.062
a. Dependent Variable: Y
5.2.2.3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dapat disimpulkan bahwa model dalam regresi tidak terjadi heteroskedastisitas. Hal ini berarti tidak terjadi kesamaan varian dari residual.
Kesimpulan ini diperoleh dengan melihat penyebaran titik-titik yang menyebar secara acak, tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik di atas
maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hasil pengujian heteroskedastisitas dapat dilihat pada Gambar 5.2 berikut ini.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 5.2. Scatterplot
Uji Heteroskedastisitas juga dapat dilihat dengan menggunakan uji Glejser. Nilai signifikan untuk setiap variabel independen lebih besar dari α 0,05 dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa hasil uji Glejser juga menunjukan bahwa tidak
terjadi Heteroskedastisitas lihat tabel 5.9. Tabel 5.9. Uji Heteroskedastisitas
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients B
Std. Error Beta
T Sig.
Constant .126
2.035 X1
.062 .058
.136 1.053
.296 X2
-.051 .060
-.107 -.840
.404 X3
.015 .058
.033 .258
.797 a. Dependent Variable: absu
Universitas Sumatera Utara
5.3. Pengujian Hipotesis