54
guru bersama siswa melakukan refleksi dari pembelajaran yang telah dilaksanakan.
Setelah proses pelaksanaan pembelajaran dilakukan, peneliti menulis deskripsi perilaku siswa selama proses pelaksanaan pembelajaran berlangsung
. Kegiatan selanjutnya, peneliti melakukan wawancara dengan beberapa responden
atau siswa yang mendapat nilai tertinggi, nilai sedang, dan nilai terendah. Wawancara dilakukan untuk mendapatkan data mengenai keadaan siswa yang
berkaitan dengan motivasi maupun kesulitan mereka dalam pembelajaran membaca ekstensif menggunakan metode P2R dengan teknik skipping. Dalam
kegiatan ini siswa juga diminta mengisi catatan harian yang digunakan peneliti untuk memperoleh data nontes berupa kesan dan pesan siswa terhadap
pembelajaran pembelajaran membaca ekstensif menggunakan metode P2R dengan teknik skipping.
3.1.2.3 Observasi
Pada tahap ini dilakukan pengamatan terhadap perilaku siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Dalam pengamatan siklus II ini peneliti lebih
banyak memperhatikan perilaku siswa yang memberikan respon kurang baik pada pembelajaran siklus I, peneliti mengamati apakah siswa tersebut mengalami
perubahan perilaku menjadi baik atau tetap seperti pada siklus I. Siswa yang memperlihatkan sikap baik diberi motivasi dan penguatan
untuk mempertahankan sikap baik tersebut, sedangkan siswa yang kurang baik diberi pengertian dan dorongan agar mengikuti pelajaran dengan baik. Aspek-
aspek yang diamati adalah hasil tulisan siswa dan perilaku positif atau perilaku
55
negatif terhadap materi membaca ekstensif menggunakan metode P2R dengan teknik skipping, serta suasana kelas yang terjadi pada saat pembelajaran membaca
ekstensif berlangsung.
3.1.2.4 Refleksi
Pembelajaran membaca ekstensif menggunakan metode P2R dengan teknik skipping yang digunakan peneliti pada siklus II ini sudah dapat diikuti
dengan baik oleh siswa. Pada saat pembelajaran berlangsung, siswa terlihat lebih siap untuk menerima penjelasan materi dari peneliti serta siswa lebih antusias dan
lebih semangat dalam mengerjakan tugas yang diberikan peneliti. Hal ini dikarenakan siswa sudah dapat memahami materi tentang membaca ekstensif dan
siswa sudah terbiasa dengan metode dan teknik yang digunakan peneliti. Keterampilan siswa dalam membaca ekstensif berdasarkan hasil tes di
akhir siklus II menunjukkan adanya peningkatan nilai rata-rata 15 dari siklus I. Pada siklus II sudah tidak ada siswa yang nilainya masih berada dalam kategori
kurang. Hasil membaca ekstensif secara klasikal menunjukkan kategori baik pada setiap aspeknya. Nilai rata-rata tes keterampilan membaca ekstensif dari seluruh
aspek penilaian berdasarkan hasil tes pada siklus II mencapai 77,58. Hal ini berarti bahwa pencapaian nilai rata-rata klasikal telah mencapai batas minimal,
yaitu sebesar 70. Berdasarkan hasil observasi, wawancara, jurnal, dan dokumentasi foto
selama pembelajaran pada siklus II, siswa merespon positif terhadap kegiatan pembelajaran membaca ekstensif menggunakan metode P2R dengan teknik
skipping. Tingkah laku negatif siswa, seperti terganggu lingkungan sekitar,
56
berusaha memperhatikan pekerjaan teman, bergurau atau bicara dengan temannya, mengganggu temannya, dan berjalan-jalan di kelas tampak berkurang. Siswa
sudah mulai memahami materi membaca ekstensif dan sudah bisa menemukan gagasan tiap paragraf artikel, gagasan keseluruhan artikel, dan membandingkan
gagasan dua artikel yang berbeda. Dengan diterapkannya metode P2R dengan teknik skipping dalam
pembelajaran membaca ekstensif, siswa terlihat sangat tertarik dengan penggunaan metode dan teknik seperti ini. Kesulitan-kesulitan siswa dalam
kegiatan membaca ekstensif dan khususnya kesulitan dalam menemukan gagasan tiap paragraf artikel, gagasan keseluruhan artikel, dan membandingkan gagasan
dua artikel yang berbeda dapat teratasi dengan baik. Tingkah laku siswa pada saat pembelajaran juga sudah menunjukkan sikap yang positif, seperti aktif bertanya
dan menjawab pertanyaan peneliti, berdiskusi dengan baik, dan mengerjakan tes membaca ekstensif dengan tertib.
Situasi dan suasana kelas pada saat pembelajaran siklus II juga dapat lebih terkondisi dengan baik. Siswa tampak antusias untuk mengikuti pembelajaran
dengan baik. Walaupun masih ada beberapa siswa yang berbicara dengan temannya pada saat peneliti menjelaskan materi, namun masih dalam taraf wajar.
Pada saat mengerjakan tugas membaca ekstensif menggunakan metode P2R dengan teknik skipping, siswa menunjukkan perilaku yang positif. Siswa
yang melihat pekerjaan teman sudah berkurang. Jika terdapat kesulitan pada saat membaca ekstensif, siswa tidak malu-malu untuk bertanya dengan peneliti atau
dengan teman yang lebih paham. Secara keseluruhan, siswa menunjukkan bahwa
57
mereka menyukai pembelajaran membaca ekstensif metode P2R dengan teknik skipping karena dengan metode dan teknik pembelajaran seperti itu menjadikan
siswa lebih mudah untuk membaca ekstensif. Selain itu, dengan diterapkannya pembelajaran membaca ekstensif, siswa dapat memperoleh pengalaman dan
pengetahuan baru tentang pembelajaran membaca serta dapat diterapkan disemua mata pelajaran yang mengharuskan siswa untuk membaca. Berdasarkan hal-hal
tersebut, dapat dikatakan bahwa pembelajaran membaca ekstensif menggunakan metode P2R dengan teknik skipping pada siklus II ini telah berhasil meningkatkan
keterampilan siswa dalam membaca ekstensif sehingga tidak perlu dilakukan pelaksanaan siklus berikutnya.
3.2 Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah keterampilan membaca ekstensif artikel pada siswa kelas IX D SMPN I Sempor. Jumlah keseluruhan siswa kelas IX D adalah
38 siswa yang terdiri atas 14 putri dan 24 putra. Peneliti memilih kelas IX D SMPN I Sempor sebagai subjek penelitian
karena faktor-faktor berikut; 1 keterampilan membaca ekstensif artikel siswa kelas IXD berdasarkan daftar hasil belajar siswa, hasilnya masih kurang
maksimal, 2 siswa kelas IXD kurang berminat dan merasa kesulitan dalam pembelajaran membaca ekstensif artikel, terutama dalam menemukan gagasan
dalam artikel, 3 adanya perilaku negatif yang ditunjukkan siswa kelas IXD dalam pembelajaran membaca ekstensif artikel.