commit to user 2006, dari Pusan Film Festival dia mendapatkan beasiswa di Dongseo University
Film FacultyIm Kwon Taek College of Film Performing Arts. Setelah menyelesaikan studinya di Korea dia kembali ke Indonesia dan menyutradarai
film panjang pertamanya Garuda di Dadaku pada tahun 2009.
4. Profil Fourcolour Films
Fourcolours Films adalah sebuah rumah produksi di Jogjakarta. Pada awalnya adalah sebuah komunitas film independen yang dibuat oleh beberapa
anak muda pada tahun 2001. Mulai tahun tersebut aktif membuat film-film pendek dan beberapa diantaranya berhasil memenangkan penghargaan di festival-
festival film. Film pendek pertama Diantara Masa Lalu dan Masa Sekarang yang dibuat pada tahun 2001 berhasil memenangkan Film terbaik dan Film Favorit
pilah penonton di Festival Film-Video Independen Indonesia 2001 dan aktor terbaik dalam Festival Film Independen Indonesia 2001. Setelah itu pada tahun
2002 membuat film dengan judul Air Mata Surga dan Mayar. Film “Air Mata Surga” menjadi film pembuka di Festival Film-Video Independen Indonesia 2002,
sedangkan “Mayar” berhasil memenangkan SET award untuk penata kamera dan penata artistik terbaik di festival yang sama. Film ke empat adalah Bedjo Van
Derlaak yang dibuat pada tahun 2003. Film itu berhasil menjadi best picture pada student film competition di Bali International Film Festival 2003. Mulai tahun
2003 Fourcolours mengembangkan usahanya dan mulai membuat produk-produk video yang bersifat komersial, seperti Iklan televisi, Video profile dan Video klip.
Beberapa produk itu bahkan berhasil memenangkan penghargaan di beberapa festival, Iklan komersial untuk kopi blandongan berhasil meraih iklan terbaik di
commit to user Pinasthika Ad Festival dan Citra Pariwara 2005. Tahun 2006 kembali membuat
beberapa film pendek, yaitu Untuk Perempuan 2006, Nyanyian dari Surga 2006, Harap tenang, ada ujian 2006 dan Setengah Sendok Teh 2007. Bahkan
Film Harap tenang, ada ujian berhasil menjadi film pendek terbaik di Jogja- NETPAC Asian Film Festival, Festival Film pendek Konfiden dan Festival Film
Indonesia 2006. Beberapa film-film pendek tersebut juga berhasil diputar di beberapa festival film di dunia, seperti festival film internasional di Tamperre,
Roterdam, Hamburg, Singapura, Australia, Clemant-Ferrand, Tokyo.
BAB III ANALISIS DATA