2.8. Mesin dan Peralatan
Mesin yang digunakan untuk proses produksi produksi sprocket gear dapat dilihat pada Tabel 2.4.
Tabel 2.4. Mesin-mesin Produksi PT. Sinar Galuh Pratama No
Nama Mesin Fungsi
Merek Jumlah
1. Mesin Bor
Pembuatan lubang Kitchen Walker
4 2.
Mesin Bubut Pelebaran lubang
Ex-Cell-ODLZ 500 SL 13 3.
Mesin Sekrap Pembuatan spie
Nigata 7
4. Mesin Tap
Pembuatan lubang derat
- 4
Sumber: PT. Sinar Galuh Pratama
Alat-alat yang digunakan dalam membantu proses produksi pembuatan sprocket gear di PT. Sinar Galuh Pratama adalah alat-alat perbengkelan seperti
obeng, kunci setel mesin bubut, mesin bor, mesin scrap, palu dan alat drip untuk penandaan benda kerja.
2.9. Limbah
Limbah yang dihasilkan pada PT. Sinar Galuh Pratama adalah limbah padat yang berasal dari sisa-sisa plat besi hasil pemotongan dan sisi-sisa hasil
bubutan. Sedangkan, limbah cair dihasilkan dari kegiatan perawatan yaitu pembersihan mesin bor, mesin bubut, dan mesin scrap dengan menggunakan
campuran bensin dan minyak lampu. Cairan sisa pembersihan tersebut kemudian dibuang ke tempat khusus pembuangan limbah.
Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi yang semakin pesat memunculkan persaingan yang sangat kompetitif antar perusahaan. Dalam menghadapi persaingan ini,
setiap perusahaan dituntut untuk selalu berbenah diri guna mendapatkan performansi kerja yang semakin baik. Untuk mengetahui tingkat performansi
kerja yang baik salah satu caranya adalah dengan melakukan pengukuran kinerja pada seluruh komponen aspek perusahaan, mulai dari implementasi visi, misi,
strategi yang objektif, target, proses dan kapabilitas dengan melibatkan seluruh stakeholder-nya.
PT.Sinar Galuh Pratama merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang pabrikasi. Hasil produksinya sebagian besar diproduksi untuk
memenuhi kebutuhan di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. Selama ini PT.Sinar Galuh Pratama melakukan pengukuran kinerja dengan sistem kinerja individu
agar kinerja dari setiap personal dapat terukur dengan baik. Meskipun demikian, PT. Sinar Galuh Pratama tetap saja mengalami penurunan pendapatan beberapa
tahun belakangan ini. Oleh sebab itu, perusahaan menginginkan pengukuran kinerja yang tidak hanya menilai kinerja suatu individu melainkan aspek lain yang
mempengaruhi kinerja perusahaan sehingga dapat diketahui bagian mana yang bermasalah.
Untuk mengatasi hal ini digunakan suatu pengukuran kinerja yang mengutamakan pentingnya menyelaraskan aspek perusahaan stakeholder secara keseluruhan ke dalam suatu
Universitas Sumatera Utara
framework pengukuran yang strategis.
Sistem pengukuran kinerja model Performance Prism berupaya menyempurnakan model-model sebelumnya, model ini tidak hanya didasari oleh
strategi tetapi juga memperhatikan kepuasan dan kontribusi stakeholder, proses dan kapabilitas perusahaan. Nelly dan Adam, 2000 b, c. Memahami atribut apa
yang menyebabkan stakeholder puas adalah langkah penting dalam model Performance Prism. Dan untuk dapat mewujudkan kepuasan para stakeholder
tersebut secara sempurna, maka pihak manajemen perusahaan perlu juga mempertimbangkan strategi-strategi apa saja yang harus dilakukan, proses-proses
apa saja yang diperlukan untuk dapat menjalankan strategi tersebut, serta kemampuan apa saja yang harus dipersiapkan untuk melaksanakannya.
Konsep pengukuran kinerja ini dikenal dengan istilah Performance Prism.
Keberhasilan metode Performance Prism ini dalam meningkatkan kinerja perusahaan juga telah diketahui berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Nelly
dan Adam dari Cranfield School of Management pada perusahaan logistik DHL dan Coca Cola, dan penelitian yang dilakukan Wike Agustin Prima Dania dari
Universitas Brawijaya pada perusahaan PT. Inti Luhur Fuja Abadi. Oleh karena itu, metode pengukuran kinerja dengan Performance Prism
digunakan untuk memperbaiki metode pengukuran kinerja yang telah ada sebelumnya pada PT.Sinar Galuh Pratama.
Universitas Sumatera Utara
1.2 Perumusan Masalah