Kerangka Pemikiran TINJAUAN PUSTAKA

27

2.4 Kerangka Pemikiran

Pendidikan yang baik dan bermakna pada hakikatnya adalah pendidikan yang mampu mengantarkan dan memberdayakan potensi anak didik sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuan yang dimilikinya dan pada akhirnya akan menjadi bekal dimasa depan. Pendidikan bukan semata-mata untuk mengejar target lulus ujian tetapi pendidikan juga harus mampu membekali anak-anak dalam menghadapi problema kehidupan dan juga dunia kerja. Kenyataannya masih banyak remaja yang belum mendapatkan pendidikan secara formal, anak tersebut tidak mendaprkan pendidikan secara formal dikarenakan sosial ekonomi keluarga yang tidak cukup untuk biayai anaknya dan juga ketidakseriusan dari si anaknya untuk bisa mendapatkan pendidikan. Masih banyak remaja yang turun kejalanan untuk mencari tambahan untuk dapat memenuhi kebutuhan keluarga dan ada juga karena keinginan di dalam diirinya untuk mencari uang dengan cara mengamen dijalanan. Inilah yang membuat banyak remaja tidak mempunyai kesempatan untuk bisa mendapatkan pendidikan secara baik maupun keterampilan untuk dapat meningkatkan pemahaman mereka yang berguna untuk mendapatkan pekerjaan dengan baik. Guna meningkatkan pendidikan dan keterampilan khususnya baik remaja yang putus sekolah dibutuhkan tempat atau wadah bagi remaja untuk bisa mendapatkan pendidikan dan keterampilan agar tidak tertinggal dari yang lainnya. Cara yang digunakan dengan membuat tempat bimbingan belajar khususnya anak putus sekolah dan juga panti yang menyediakan keterampilan dan pendidikan bagi anak yang putus sekolah. Universitas Sumatera Utara 28 Begitu pula dengan kehadiran Pelayanan Sosial Anak Remaja Tanjung Morawa, panti sosial ini adalah salah satu panti sosial yang memberikan program pelatihan keterampilan dalam usaha untuk menggali potensi dan bakat siswi binaannya baik salon tata rias, menjahit, border untuk yang wanita dan pendidikan automotif untuk yang pria, Panti sosial ini juga memberikan beberapa kegiatan lain untuk mendidik remaja binaannya, antara lain adalah bimbingan sosial seperti, bimbingan motivasi, dinamika kelompok, olahraga, seni tari, dan pembinaan rohani. Semuanya itu dilakukan dengan tujuan untuk mendukung penguasaan keterampilan baik salon tata rias, menjahit border dan automotif, sehingga mereka bukan hanya menjadi remaja yang terampil, akan tetapi juga menjadi remaja yang berakhlak, berbudi, dan bersemangat dalam menjalani kehidupannya. Melihat keefektivan program pelatihan keterampilan bagi klien di Pelayanan Sosial Anak Remaja PSAR dapat dilihat dari indikator menurut Sustrisno, 2007: 125- 126 yang sesuai untuk dapat mencapai keberhasilan dalam mencapai sasaran dan tujuan kegiatan, yaitu: 1. Pemahaman program, yaitu dilihat dari sejauh mana klien dapat memahami kegiatan program pelatihan keterampilan yang diberikan oleh UPT Pelayanan Sosial Anak Remaja PSAR. 2. Tepat sasaran, yaitu dilihat dari apakah klien sudah diberikan pemahaman pengetahuan dan pelatihan keterampilan adalah sasaran yang sesuai dengan program pelatihan keterampilan. Universitas Sumatera Utara 29 3. Tepat waktu, yaitu dilihat dari apakah penggunaan waktu untuk program pelatihan keterampilan bagi klien di UPT Pelayanan Sosial Anak Remaja PSAR sudah dilakukan sesuai dengan apa yang telah ditentukan. 4. Tercapainya tujuan, yaitu dilihat dari cara pencapaian tujuan yang ditetapkan melalui kegiatan program pelatihan keterampilan. 5. Perubahan nyata, yaitu dilihat dari bagaimana kegiatan tersebut memberikan efek atau dampak yang baik maupun adanya perubahan nyata bagi klien . Universitas Sumatera Utara 30 Bagan Alir Pikir UPT. Pelayanan Sosial Anak Remaja Tanjung Morawa Program yang diberikan: a. Keterampilan menjahit b. Keterampilan border c. Keterampilan salon d. Keterampilan automotif Indikator Efektivitas Pelaksanaan Program dilihat dari: 1. Pemahaman Program 2. Tepat sasaran 3. Tepat waktu 4. Tujuan dan Manfaat 5. Perubahan Nyata Efektif Tidak Efektif Universitas Sumatera Utara 31 2.5 Definisi Konsep dan Definisi Operasional 2.5.1 Definisi Konsep