Universitas Sumatera Utara
adalah mantan Au pair Indonesia yang menjadi informan dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik snowball sampling. Kriteria dalam pemilihan subjek
penelitian ini adalah mantan Au pair Indonesia yang telah menyelesaikan kontrak selama satu tahun sebagai Au pair di Jerman dengan masa kerja dari Januari 2013
hingga November 2015.
3.3. Objek Penelitian
Adapun objek penelitian ini adalah proses komunikasi lintas budaya mantan Au pair Indonesia dengan keluarga angkat selama berada di Jerman.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data kualitatif menggunakan metode pengamatan yang umumnya digunakan dari tradisi kualitatif seperti wawancara, observasi dan
diskusi Bungin, 2008: 115. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah: 1.
Wawancara Mendalam In Depth Interview Wawancara mendalam secara umum adalah proses memperoleh
keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan. Materi wawancara adalah tema yang
ditanyakan kepada informan, berkisar antara masalah atau tujuan penelitian. Metode wawancara mendalam adalah sama seperti metode wawancara lainnya,
hanya peran pewawancara, tujuan wawancara, peran informan dan cara melakukan wawancara yang berbeda dengan wawancara pada umumnya.
Wawancara ini dilakukan berkali-kali dan membutuhkan waktu yang lama bersama informan di lokasi penelitian, hal di mana kondisi ini tidak pernah terjadi
pada wawancara pada umumnya Bungin, 2008:108. Kegiatan wawancara mendalam juga tidak dinilai dari skala waktu,
dikarenakan kedalaman data hingga menghasilkan data jenuh tidak ditentukan oleh lama atau tidaknya wawancara, akan tetapi bagaimana upaya peneliti
menghasilkan data dari setiap proses wawancara mendalam. Wawancara mendalam juga tidak terlalu kaku pada daftar pertanyaan yang telah dibuat
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
melainkan sesuai dengan keadaan informan di lapangan. Dalam metode ini peneliti juga menggunakan berbagai macam strategi untuk menghimpun data yang
diperlukan seperti catatan kecil, alat rekam audio dan video, media online seperti skype atau video call, serta foto dokumentasi.
Pedoman wawancara yang telah disusun oleh peneliti berkisar tentang identitas pribadi subjek penelitian, wawancara mengenai motivasi dan tujuan
menjadi Au pair di Jerman, deksripsi pekerjaan sebagai Au pair dan proses komunikasi dengan keluarga angkat, hambatan dan upaya yang dialami dan
ditempuh selama menjadi au pair, mengetahui sampai sejauh mana pertukaran budaya yang telah diperoleh, mengetahui dalam tahap mana gegar budaya yang
dialami oleh mantan Au pair dan keuntungan apa yang diperoleh mantan Au pair setelah menyelesaikan masa kontrak Au pair nya.
2. Dokumentasi
Penggunaan data dokumentasi dalam penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi yang berhubungan dengan data tentang berbagai hal yang
berhubungan dengan penelitian. Dokumentasi merupakan data sekunder berupa bukti fisik yang mendukung penelitian ini, dokumentasi dalam penelitian ini
adalah berupa foto dari mantan Au pair bersama keluarga angkatnya selama menjadi Au pair di Jerman, kegiatan atau aktivitas yang dilakukan mantan Au pair
dan lain-lain.
3. Kepustakaan
Penelitian kepustakaan dilakukan dengan cara mempelajari dan mengumpulkan data melalui literatur. Data yang diperoleh melalui tinjauan
pustaka dengan mempelajari buku-buku, jurnal dan sebagainya yang dianggap mempunyai relevansi dengan fokus masalah yang mendukung penelitian.
Sebelumnya belum ada penelitian tentang Au pair Indonesia dalam perspektif komunikasi di Jerman, tetapi peneliti menemukan beberapa hasil penelitian yang
dianggap memiliki substansi yang memiliki kemiripan dengan permasalahan yang dirumuskan peneliti tetapi berbeda dalam pengkajian masalahnya. Beberapa karya
ilmiah tersebut ialah:
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
1. Penelitian Ulla Riikonen, yang berjudul “The Cultural Adaptation of Finnish
Au pair s in England” dari Universitas Jyvaskila di Finlandia sebagai penelitian
untuk A Pro Gradu Thesis pada tahun 2002. Persamaannya adalah subjek dari penelitian, yaitu: au pair, objek penelitian, yaitu: komunikasi dan gegar budaya.
Perbedaanya, subjek penelitian Ulla merupakan Au pair yang berasal dari Finlandia dan masih menjalani atau bekerja sebagai Au pair di Inggris. Sedangkan
penelitian ini meneliti tentang mantan Au pair Indonesia di Jerman, di mana Jerman dan Inggris memiliki peraturan yang berbeda mengenai au pair.
2. Penelitian Erliza Lopez Pedersen, yang berjudul “Mediated and non-mediated
Communication Practices of Filipino Au pair s in Denmark” yang dimuat dalam
Glocal Times no.19 pada bulan September 2013. Persamaannya adalah subjek penelitian, yaitu: au pair, objek penelitian, yaitu: proses komunikasi antara Au
pair dengan keluarga angkat. Perbedaanya adalah penelitian Erliza berfokus kepada enam wanita asal Filipina yang memutuskan untuk menjadi Au pair di
Denmark di mana ada beberapa responden yang masih menjalani atau bekerja sebagai Au pair di keluarga angkat di Denmark, sementara penelitian ini berfokus
kepada responden yang sudah menyelesaikan masa Au pair nya di Jerman, penelitian Erliza juga lebih menggali tentang motif dari Au pair asal Filipina
untuk memutuskan sebagai Au pair apakah untuk ajang pertukaran budaya ataukah untuk menjadi buruh atau pekerja rumah tangga lokal.
3.5 Keabsahan Data