Kesimpulan Penerapan Doktrin Business Judgment Rule Terhadap Direksi Dalam BUMN Persero Menurut Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah membahas uraian –uraian yang telah diajabarkan diatas dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Pengaturan hukum doktrin Business Judgment Rule terdapat dalam Pasal 92 ayat 1 dan 2 serta Pasal 97 ayat 1, 2, 3 dan 5 Undang Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Hal yang diatur mengenai Business Judgment Rule adalah perlindungan terhadap direksi dari setiap kebijakan atau keputusan bisnis atau transaksi bisnis yang dilakukan untuk kepentingan perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan perseroan, dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian, itikad baik, dan penuh tanggung jawab. Akibat hukum doktrin Business Judgment Rule baik terhadap direksi maupun para penegak hukum yang menetapkan suatu perkara Business Judgment Rule atau tidak ataupun pihak lain yang berkepentingan, belum ada ketentuan yang jelas yang mengatur tentang hal tersebut terutama dalam Undang –Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. 2. Pengaturan hukum doktrin Business Judgment Rule terhadap direksi BUMN Persero merupakan suatu ketentuan yang sama dengan ketentuan yang berlaku bagi direksi perseroan terbatas. Hal ini karena BUMN Persero dan Perseroan Terbatas sama sama perusahaan perseroan. Direksi BUMN Persero tunduk kepada peraturan yang berlaku bagi direksi perseroan terbatas yaitu Universitas Sumatera Utara Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Segala ketentuan dan pengaturan hukum mengenai doktrin Business Judgment Rule yang berlaku terhadap direksi perseroan terbatas berlaku juga bagi direksi BUMN Persero. 3. Penerapan doktrin Business Judgment Rule terhadap direksi dalam BUMN Persero sudah berjalan dengan baik karena sebenarnya direksi BUMN Persero secara otomatis telah mendapat perlindungan Business Judgment Rule sama dengan direksi perseroan terbatas pada umumnya. Doktrin Business Judgment Rule berlaku bagi direksi yang beritikad baik, melakukan prinsip kehati- hatian, melakukan dengan penuh tanggung jawab, dan menetapkan keputusan semata-mata untuk kepentingan perseroan. Apabila dilihat dari kasus antara PT. Merpati Nusantara Airlines dan Thirdstone Aircraft Leasing Group yang telah dijelaskan dimuka, dari fakta –fakta yang ada hakim tidak menerapkan doktrin Business Judgment Rule sebagai perlindungan terhadap direksi yang mengambil keputusan untuk kepentingan perusahaan. Padahal apa yang dilakukan direksi PT. Merpati Nusantara Airlines, Hotasi Nababan merupakan semata mata untuk kepentingan perusahaan, dilakukan dengan prinsip kehati –hatian dan tidak ada unsur memperkaya diri sendiri. Namun hakim tetap tidak mempertimbangkan pembelaan berdasarkan doktrin Business Judgment Rule yang seharusnya diberlakukan terhadap direksi PT. Merpati Nusantara Airlines. Universitas Sumatera Utara

B. Saran

Dokumen yang terkait

Tinjauan Yuridis Business Judgement Rule Pada Dewan Komisaris Menurut Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas

4 67 72

KAJIAN YURIDIS KEDUDUKAN HUKUM DAN TANGGUNG JAWAB DIREKSI PERSEROAN TERBATAS MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS

0 5 16

TANGGUNG JAWAB DIREKSI DALAM PENGURUSAN PERSEROAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS

0 6 36

PENERAPAN DOKTRIN ULTRA VIRES TERHADAP DIREKSI DALAM KEPAILITAN PERSEROAN TERBATAS DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NO 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DAN UNDANG-UNDANG NO 37 TAHUN 2004 TENTANG KE.

0 0 1

EKSISTENSI DOKTRIN PIERCING THE CORPORATE VEIL DI DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS TERHADAP TANGGUNG JAWAB DIREKSI ATAS TERJADINYA KEPAILITAN PERSEROAN TERBATAS.

0 0 13

Penerapan Doktrin Business Judgment Rule Terhadap Direksi Dalam BUMN Persero Menurut Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas

0 1 9

Penerapan Doktrin Business Judgment Rule Terhadap Direksi Dalam BUMN Persero Menurut Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas

0 0 1

Penerapan Doktrin Business Judgment Rule Terhadap Direksi Dalam BUMN Persero Menurut Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas

0 0 13

Penerapan Doktrin Business Judgment Rule Terhadap Direksi Dalam BUMN Persero Menurut Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas

0 2 15

Penerapan Doktrin Business Judgment Rule Terhadap Direksi Dalam BUMN Persero Menurut Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas

0 0 4