Scoring System Scoring System dengan Objective Matrix dan Traffic Light System

Tabel 5.26Data Nilai Optimis dan Nilai Pesimis Setiap Key Performance Indicator KPI Kode KPI Nilai Optimis Nilai Pesimis Satuan Keterangan Target P1 01 10,55 17 Smaller is better P1 02 6,5 11,2 Smaller is better P1 03 4 1 Kali Large is better P1 04 12,5 18,45 Smaller is better P2 01 1 4 Hari Smaller is better P2 02 2 4 Hari Smaller is better S1 01 97,28 88,91 Large is better S1 02 97,81 90.13 Large is better S1 03 2,5 8,67 Smaller is better S1 04 12,76 18,45 Smaller is better S2 01 9 14 Hari Smaller is better S2 02 5 10 Hari Smaller is better S2 03 1 5 Hari Smaller is better S3 01 2 7 Hari Smaller is better M1 01 4,25 10,12 Smaller is better M1 02 17,25 39,13 Smaller is better M1 03 6 2 Kali Large is better M2 01 97,91 88,17 Large is better D1 01 100 88,91 Large is better D1 02 94,85 89,95 Large is better D1 03 3,15 7,60 Smaller is better D1 04 4 1 Kali Large is better D2 01 6 10 Hari Smaller is better D3 01 1 4 Hari Smaller is better R1 01 97,70 90,57 Large is better R1 02 13 Kali Smaller is better R1 03 97,21 95,16 Large is better R2 01 2 5 Hari Smaller is better Sumber: PT Indah Kiat Pulp and Paper

5.2.3.1. Scoring System

Setelah mengetahui bobot, target, realisasi, nilai optimis dan nilai pesimis dari masing-masing indikator kinerja, maka selanjutnya dilakukan perhitungan scoring system dengan Objective Matrix OMAX. Pada perhitungan OMAX, nilai setiap level akan ditentukan sehingga nantinya dapat diketahui pencapaian Universitas Sumatera Utara kinerja dari masing-masing indikator kinerja tersebut berada pada level berapa dan akan dikategorikan sesuai dengan Traffic Light System. Pada OMAX, apabila tingkat pencapaian kinerja merupakan nilai optimis best practicemaka diletakkan pada level 10, nilai pesimis diletakkan pada level 0, dan realisasi kinerja pada tahun sebelumnya diletakkan pada level 3 untuk mendapatkan nilai tengah. Sedangkan untuk skor lainnya diisi dengan menggunakan interpolasi dari nilai indikator kinerja terdekat dengan rumus sebagai berikut : ∆X L-H = Y H −Y L X H −X L Keterangan: ∆X L-H = Interval angka antara level High dan Low X H = Level High X L = Level Low Y H = Angka pada level High Y L = Angka pada level Low Berikut ini adalah contoh perhitungan nilai interval antara leveltertinggi, level tengah, dan level terendah untuk KPI P1 01: Nilai Optimis Level 10 = 10.55 Nilai Pesimis Level 0 = 17 Realisasi tahun sebelumnya Level 3 = 14,23 Realisasi Performance = 12,72 Maka interval antara Level 10 dan 3 = 10,55 −14,23 10 − 3 = - 0,5257 Universitas Sumatera Utara interval antara Level 3 dan 0 = 14,23 −17 3 − 0 = -0,9233 Maka tiap kelas akan diisikan angka-angka sebagai berikut dengan rumus : Nilai Level X = Nilai Level X+1 – Interval Kelas Level 10 = 10,55 Level 9 = 7,550 – -0,5257 = 11,076 Level 8 = 11,076– -0,5257 = 11,601 Level 7 = 11,601– -0,5257 = 12,127 Level 6 = 12,127– -0,5257 = 12,653 Level 5 = 12,653– -0,5257 = 13,179 Level 4 = 13,179– -0,5257 = 13,704 Level 3 = 14,23 Level 2 = 14,23 – -0,9233 = 15,153 Level 1 = 15,153– -0,9233 = 16,077 Level 0 =17 Langkah perhitungan yang sama dilakukan untuk memperoleh nilai pada masing-masing level untuk KPI lainnya. Setelah diperoleh nilai untuk setiap level dari level 0 hingga level 10, selanjutnya dilakukan pengisian pada bagian pada bagian monitoring. Monitoring terdiri dari score, weight, dan value. Score merupakan hasil dari pengukuran data aktual yang dibandingkan dengan kinerja yang paling mendekati. Untuk mengisi score, maka langkah yang digunakan adalah dengan menggunakan rumus interpolasi Adapun rumus yang digunakan sebagai contoh pada KPI P1 01 adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Pada KPI-1, angka kinerja Performance mencapai 12,72 yang berada antara level 6 dan 5. Level 6 = 12,65 Level 5 = 13,18 Maka nilai 12,72 berada pada level: 12,65 −12,72 12,72 − 13,18 = 6 − x x −5 -0,07 x-6 = -0,46 5-x x = 5,13 ̴ 5 Selain score, bagian dari monitoring yaitu weight. Weight menyatakan bobot dari KPI-KPI yang hendak diukur. Nilai bobot yang diperoleh berasal dari pengolahan AHP. Nilai weight pada KPI P1 01 adalah 0.406. Value menyatakan hasil perkalian dari score dengan weight, sehingga nilai valueKPI P1 01 adalah2,03. Demikian seterusnya sampai semua bagian monitoring terisi. Dari perhitungan tersebut kemudian dimasukkan dalam matriks OMAX. Dalam matriks OMAX akan diklasifikasikan seperti pada metode Traffic Light System, yaitu untuk skor 0–2 termasuk dalam kategori merah yang menunjukkan bahwa suatu indikator kinerja benar-benar dibawah target yang telah ditetapkan dan memerlukan perbaikan dengan segera. Skor 3–7 termasuk dalam kategori kuning yang menunjukkan bahwa suatu indikator kinerja belum tercapai meskipun nilai sudah mendekati target. Jadi pihak manajemen harus berhati-hati dengan adanya berbagai macam kemungkinan. Sedangkan skor 8–10 tergolong dalam kategori hijau yang menunjukkan bahwa suatu indikator kinerja sudah tercapai. Universitas Sumatera Utara Adapun skema pengukuran kinerja supply chain perusahaan yang telah diperoleh berdasarkan perhitungan OMAX dan Traffic Light System dapat ditunjukkan pada Tabel 5.27 sampai Tabel 5.32. Tabel 5.27 Skema Pengukuran Kinerja Supply Chain Perspektif Plan KPI P1 01 P1 02 P1 03 P1 04 P2 01 P2 02 Performance 12,72 6,28 3 12,67 1 2 10 10,55 6,5 4 12,5 1 2 9 11,076 6,369 3,714 12,659 1,143 2,143 8 11,601 6,237 3,429 12,817 1,286 2,286 7 12,127 6,106 3,143 12,976 1,429 2,429 6 12,653 5,974 2,857 13,134 1,571 2,571 5 13,179 5,843 2,571 13,293 1,714 2,714 4 13,704 5,711 2,286 13,451 1,857 2,857 3 14,23 5,58 2 13,61 2 3 2 15,153 7,453 1,667 15,223 2,667 3,333 1 16,077 9,327 1,333 16,837 3,333 3,667 17 11,2 1 18,45 4 4 Level score 5 8 8 9 10 10 Bobot weight 0,406 0,135 0,281 0,178 0,536 0,464 Value 2,03 1,08 2,248 1,602 5,36 4,64 Tabel 5.28 Skema Pengukuran Kinerja Supply Chain Perspektif Source KPI S1 01 S1 02 S1 03 S1 04 S2 01 S2 02 S2 03 S3 01 Performance 96,55 96,78 5,6 12,82 10 6 2 3 10 97,28 97,81 2,5 12,76 9 5 1 2 9 96,971 97,563 2,746 12,791 9,429 5,286 1,286 2,429 8 96,663 97,316 2,991 12,823 9,857 5,571 1,571 2,857 7 96,354 97,069 3,237 12,854 10,286 5,857 1,857 3,286 6 96,046 96,821 3,483 12,886 10,714 6,143 2,143 3,714 5 95,737 96,574 3,729 12,917 11,143 6,429 2,429 4,143 4 95,429 96,327 3,974 12,949 11,571 6,714 2,714 4,571 3 95,12 96,08 4,22 12,98 12 7 3 5 2 93,05 94,097 5,703 14,803 12,667 8 3,667 5,667 1 90,98 92,113 7,187 16,627 13,333 9 4,333 6,333 88,91 90,13 8,67 18,45 14 10 5 7 Level score 8 6 2 9 8 6 6 8 Bobot weight 0,466 0,208 0,161 0,166 0,216 0,374 0,409 1 Value 3,728 1,248 0,322 1,494 1,728 2,244 2,454 8 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.29 Skema Pengukuran Kinerja Supply Chain Perspektif Make KPI M1 01 M1 02 M1 03 M2 01 Performance 5,012 34,37 5 96,63 10 4,25 17,25 6 97,91 9 4,646 19,479 5,571 97,651 8 5,041 21,707 5,143 97,393 7 5,437 23,936 4,714 97,134 6 5,833 26,164 4,286 96,876 5 6,229 28,393 3,857 96,617 4 6,624 30,621 3,429 96,359 3 7,02 32,85 3 96,1 2 8,053 34,943 2,667 93,457 1 9,087 37,037 2,333 90,813 10,12 39,13 2 88,17 Level score 8 2 8 6 Bobot weight 0,205 0,299 0,495 1 Value 1,64 0,598 3,96 6 Tabel 5.30 Skema Pengukuran Kinerja Supply Chain Perspektif Delivery KPI D1 01 D1 02 D1 03 D1 04 D2 01 D3 01 Performance 100 93,71 3,78 3 6 1 10 100 94,85 3,15 4 6 1 9 99,994 94,603 3,273 3,714 6,143 1 8 99,989 94,356 3,396 3,429 6,286 1 7 99,983 94,109 3,519 3,143 6,429 1 6 99,977 93,861 3,641 2,857 6,571 1 5 99,971 93,614 3,764 2,571 6,714 1 4 99,966 93,367 3,887 2,286 6,857 1 3 99,96 93,12 4,01 2 7 1 2 96,277 92,063 5,207 1,667 8,000 2 1 92,593 91,007 6,403 1,333 9,000 3 88,91 89,95 7,6 1 10 4 Level score 10 6 6 8 10 10 Bobot weight 0,295 0,245 0,236 0,225 1 1 Value 2,95 1,47 1,416 1,575 10 10 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.31 Skema Pengukuran Kinerja Supply Chain Perspektif Return KPI R1 01 R1 02 R1 03 R2 01 Performance 97,56 1 96,83 2 10 97,7 97,21 2 9 97,543 0,571 97,110 2 8 97,386 1,142 97,010 2 7 97,229 1,714 96,910 2 6 97,071 2,285 96,810 2 5 96,914 2,857 96,710 2 4 96,757 3,428 96,610 2 3 96,6 4 96,510 2 2 94,59 7 96,060 3 1 92,58 10 95,610 4 90,57 13 95,16 5 Level score 9 8 6 10 Bobot weight 0,291 0,183 0,526 1 Value 2,619 1,464 3,156 10 Tabel 5.32 Skema Pengukuran Kinerja Supply ChainPerusahaan Bobot Perspektif A Bobot Dimensi B KPI Value Value x B C A x C D Plan 0,262 Reliability 0,874 P1 01 6,96 6,083 1,92 P1 02 P1 03 P1 04 Responsiveness 0,1261 P2 01 10 1,261 P2 02 Source 0,147 Reliability 0,777 S1 01 6,792 5,277 1,01 S1 02 S1 03 S1 04 Responsiveness 0,119 S2 01 6,426 0,764 S2 02 S2 03 Flexibility 0,104 S3 01 8 0,832 Make 0,338 Reliability 0,613 M1 01 6,198 3,799 2,07 M1 02 M1 03 Responsiveness 0,387 M2 01 6 2,322 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.32 Skema Pengukuran Kinerja Supply ChainPerusahaan Lanjutan Bobot Perspektif A Bobot Dimensi B KPI Value Value x B C A x C D Deliver 0,137 Reliability 0,391 D1 01 7,64 2,99 1,24 D1 02 D1 03 D1 04 Responsiveness 0,261 D2 01 10 2,61 Flexibility 0,348 D3 01 10 3,48 Return 0,116 Reliability 0,750 R1 01 7,24 5,43 0,92 R1 02 R1 03 Responsiveness 0,250 R1 01 10 2,50 Total Indeks 7,16 Universitas Sumatera Utara

BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

6.1. AnalisisPembobotan KPI

6.1.1. Analisis Pembobotan Perspektif Level 1

Penilaian yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan metode Analitychal Hierarchi ProcessAHP. Pada pengolahan data dengan AHP didapatkan bahwa nilai konsistensi dari setiap perspektif sebesar 0,040. Nilai tersebut dapat diterima karena memenuhi batas maksimal inconsistency ratio yaitu sebesar 0.1. Nilai bobot untuk masing-masing perspektif dapat dilihat pada Tabel 6.1. Tabel 6.1 Pembobotan Perspektif Pada Level 1 Perspektif Bobot Plan 0.262 Source 0.147 Make 0.338 Deliver 0.137 Return 0.116 Jumlah 1 Inconsistency Ratio 0.040 Kesimpulan Konsisten Sumber: Pengolahan Data