Perencanaan Kegiatan di Bidang Kebersihan

7. Hubungan housekeeping dengan security department Hubungan ini meliputi pengawasan keamanan pada area-area housekeeping seperti corridor, tempat tugas roomboy, serta keamanan barang milik tamu dan keselamatan tamu. 8. Hubungan housekeeping dengan bagian food and beverage Hubungan dari bagian food and beverage ini meliputi pelayanan room service kepada tamu, pengiriman fruit basket untuk tamu penting, melaksanakan clear up, mempersiapkan makanan untuk karyawan.

4.2 Perencanaan Kegiatan di Bidang Kebersihan

Perencanaan merupakan fungsi manajerial yang sangat penting untuk dilakukan oleh seorang Housekeeper. Tanpa perencanaan yang matang dan tepat, maka pelaksanaan operasional Housekeeping akan berakibat krisis demi krisis dari setiap pekerjaan yang dilakukan. Krisis yang paling mungkin terjadi adalah menurunnya kinerja dan moral karyawan, penurunan produktivitas dan peningkatan biaya operasional. Tanpa perencanaan yang tepat juga dapat mengakibatkan seorang Housekeeper tidak akan dapat membedakan pekerjaan mana yang harus didahulukan dan mana pekerjaan yang dapat ditunda pelaksanaannya dalam rangka pencapaian tujuan sebuah hotel. Berikut ini langkah-langkah kegiatan kebersihan housekeeping di Hotel Aryaduta Medan yaitu : Universitas Sumatera Utara 1. Area Inventory List Perencanaan kegiatan kebersihan di housekeeping department dimulai dengan pembuatan sebuah inventory list dari semua area yang menjadi tanggung jawab dari housekeeping department. Pembuatan area inventory list merupakan langkah awal dalam perencanaan, karena dengan daftar tersebut akan diketahui semua pekerjaan yang harus dilakukan oleh housekeeping. Inventory list merupakan suatu daftar yang panjang dan harus ditulis secara terperinci. Hal tersebut disebabkan karena beragamnya karakteristik ruang dan area yang menjadi bidang tugas housekeeping. Untuk pembuatan inventory list sebuah guestroom, cara yang paling baik adalah dengan mengikuti tata cara atau urutan-urutan pembersihan kamar oleh Pramukamar dan urutan-urutan pemeriksaan kamar oleh Penyelia. Hal ini juga akan memudahkan Housekeeper dalam pembuatan prosedur pembersihan, pembuatan modul training karyawan dan pembuatan daftar periksa kamar. Sebagai contoh inventory list sebuah kamar dibuat secara berurutan searah atau berlawanan dengan jarum jam serta dari atas ke bawah. Beragam metode lain dapat saja dibuat sesuai dengan selera dan kebutuhan, namun yang terpenting dalam hal ini adalah sistem yang telah dibuat harus dijalankan dan dipatuhi baik oleh Pramukamar maupun oleh Penyelia dalam melaksanakan tugasnya masing-masing. Universitas Sumatera Utara 2. Frequency Schedules Pengertian frequency schedules adalah berapa kali sebuah item yang tercantum dalam inventory list harus dibersihkan atau di – maintained. Frekwensi pembersihan sebuah item dapat saja setiap hari atau setiap minggu tergantung pada prosedur standar pelaksanaan pekerjaan sebuah hotel, sedangkan waktu pemeriksaannya dapat saja harian atau mingguan, tetapi secara berkala harus tetap dilaksanakan general deep cleaning. Pembuatan jadwal general cleaning harus dibuat dalam suatu calendar plan. Calendar plan tersebut merupakan pedoman housekeeper untuk membuat bukan saja untuk jadwal kerja bagi stafnya, tetapi jumlah tenaga yang dibutuhkan untuk melaksanakan special cleaning project tersebut. Dalam pembuatan jadwal general cleaning maka housekeeper harus memperhitungkan beberapa hal. Sebagai contoh general cleaning dilakukan pada saat low season dan memperhatikan rencana kerja departemen lain, misalnya dengan memperhatikan kapan jadwal pemeliharaan air conditioner oleh engineering department. Perencanaan sebuah jadwal general cleaning haruslah dapat meminimalkan gangguan terhadap tamu maupun departemen lainnya.

4.3 Perencanaan Kegiatan Penanganan Kamar