lviii dapat meningkatkan performa
versus perasaan gembira yang dialami dapat mengganggu
performa Lebih suka perkerjaan yang
berhubungan dengan orang banyak versus lebih menyukai
pekerjaan yang bersifat menyendiri
43, 44, 45, 46, 47, 48.
49, 50, 51, 52, 53
11
Toleran terhadap rasa sakit versus sensitif terhadap rasa sakit
54, 55, 56, 57, 58. 59, 60, 61, 62, 63, 64.
11
Suka hal-hal yang baru perubahan versus suka hal-hal
yang teratur tetap 65, 66, 67, 68, 69. 70, 71, 72, 73, 74,
75.
11
Suka mengambil kesempatan versus cenderung penyegan
malu-malu 76, 77, 78, 79, 80
81, 82, 83, 84, 85, 86.
11
Total 41 45
86
III. E Uji Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur
Azwar 1997 mengatakan bahwa tujuan dilakukannya uji coba alat ukur adalah untuk melihat sejauh mana alat ukur dapat mengukur dengan tepat apa
yang hendak diukur dan seberapa jauh alat ukur menunjukkan kecermatan
Universitas Sumatera Utara
lix pengukuran. Uji coba skala dilakukan dengan menyebarkan skala kepada
responden uji coba yang memiliki karakteristik hampir sama dengan karakteristik subjek penelitian. Skala postpurchase dissonance dan skala tipe kepribadian
disebarkan, dikumpulkan, dan diuji validitasnya yaitu validitas isi berdasarkan daya beda aitem-aitem dengan menggunakan koefisien korelasi Pearson Product
Moment yang diperoleh melalui analisa data dengan menggunakan SPSS version 12.0 for windows. Aitem yang memliki daya beda cukup tinggi akan dihitung
reliabilitasnya dengan menggunakan reliabilitas koefisien alpha yang diperoleh melalui analisis data dengan menggunakan SPSS version 12.0 for windows.
Aitem-aitem dalam skala yang memiliki validitas yang baik dengan daya beda cukup tinggi dan reliable akan digunakan untuk mengukur postpurchase
dissonance dan kepribadian.
III. E. 1. Uji Validitas
Validitas tes atau validitas alat ukur adalah sejauh mana tes itu mengukur apa yang dimaksudkannya untuk diukur, artinya derajat fungsi mengukurnya
suatu tes atau derajat kecermatan suatu tes Azwar, 2000. Untuk mengkaji validitas alat ukur dalam penelitian ini, peneliti melihat alat ukur berdasarkan arah
isi yang diukur yang disebut dengan validitas isi content validity.
Suryabrata 2000 mengatakan bahwa validitas isi menunjukkan kepada sejauh mana item-item yang dilihat dari isinya dapat mengukur apa yang
dimaksudkan untuk diukur. Ukuran sejauh mana ini ditentukan berdasar derajat repesentatifnya alat ukur itu bagi isi hal yang akan diukur. Validitas isi alat ukur
Universitas Sumatera Utara
lx ditentukan melalui pendapat professional professional judgement dalam proses
telaah soal. Dengan menggunakan spesifikasi alat ukur yang telah ada, akan dilakukan analisa logis untuk menetapkan apakah item-item yang telah
dikembangkan memang mengukur representatif bagi apa yang dimaksudkan untuk diukur.
Setelah melakukan validitas isi kemudian dilanjutkan dengan melakukan uji daya beda aitem. Uji daya beda aitem dilakukan untuk melihat sejauh mana
item mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki atribut dengan yang tidak memiliki atribut yang akan diukur. Dasar kerja yang
digunakan dalam analisis item ini adalah dengan memilih item-item yang fungsi alat ukurnya selaras atau sesuai dengan fungsi ukur tes. Atau dengan kata lain,
memilih item yang mengukur hal yang sama dengan yang diukur oleh tes sebagai keseluruhan Azwar, 2000.
Pengujian daya beda aitem ini dilakukan dengan komputasi koefisien korelasi antara distribusi skor pada setiap aitem dengan suatu kriteria yang relevan
yaitu distribusi skor skala itu sendiri. Komputasi ini menghasilkan koefisien korelasi item total yang dapat dilakukan dengan menggunakan formula koefisien
korelasi Pearson Product Moment Azwar, 2000. Uji daya beda aitem ini akan dilakukan pada alat ukur yang dalam penelitian ini adalah skala penelitian
postpurchase dissonance dan skala penelitian kepribadian.
Universitas Sumatera Utara
lxi
III. E. 2. Uji Reliabilitas Alat Ukur