B. Kepribadian B. 1. Pengertian Kepribadian B. 2. Penggolongan Kepribadian

xlii 4 The individual’s tendency to experience anxiety Beberapa individu memiliki tingkatan atau kecenderungan yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya dalam mengalami rasa cemas. Kecemasan ini dapat disebabkan oleh salah satu trait kepribadian yang di miliki oleh seorang konsumen yang merupakan bawaan dari lahir nature ataupun dikarenakan pengaruh lingkungan nurture. Oleh karena itu, semakin tinggi tingkat kecemasan yang dimiliki oleh seorang individu maka semakin tinggi kemungkinannya mengalami postpurchase dissonance. Dari gambaran di atas dapat dilihat bahwa kecemasan sangat berpengaruh terhadap postpurchase dissonance yang dialami oleh seorang konsumen. Kecemasan ini dapat berupa keraguan ataupun keadaan psikologis seseorang yang tidak nyaman setelah melakukan suatu proses keputusan membeli. Kecemasan adalah salah satu dari trait kepribadian seseorang yang dapat berbeda diantara individu yang satu dengan individu lainnya. Oleh karena itu dalam penelitian ini penulis memilih tipe kepribadian introvert dan ekstrovert sebagai variabel bebas. II. B. Kepribadian II. B. 1. Pengertian Kepribadian Kepribadian diartikan dengan konsep-konsep tertentu yang digunakan oleh para ahli dalam memahami perilaku manusia Hall dkk., 1985. Allport dalam Suryabrata, 1982 mendefinisikan kepribadian sebagai organisasi dinamis dalam Universitas Sumatera Utara xliii diri individu sebagai sistem psikofisis yang menentukan caranya yang khas dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan. Schultz Schultz 1994 mengatakan bahwa kepribadian adalah aspek- aspek internal dan eksternal yang unik yang relatif menetap dari karakter seseorang yang mempengaruhi tingkah laku dalam berbagai situasi yang berbeda. Eysenck dalam Hall dkk., 1985 mendefinisikan kepribadian sebagai keseluruhan pola perilaku yang potensial dari suatu organisme yang ditentukan oleh faktor bawaan hereditas dan lingkungan, yang berasal dan berkembang melalui interaksi fungsional dari 4 sektor utama dimana pola-pola tingkah laku tersebut diorganisasikan; sektor kognitif inteligensi, sektor konatif karakter, sektor afektif temperamen, dan sektor somatis konstitusi. Dari beberapa definisi kepribadian di atas dapat disimpulkan bahwa kepribadian adalah karakter khas seseorang yang membedakan individu yang satu dan individu yang lainnya dalam berinteraksi dengan orang lain atau lingkungan disekitarnya.

II. B. 2. Penggolongan Kepribadian

Seperti yang telah dikatakan sebelumnya, tidak ada dua individu yang sama. Beberapa ahli menggolongkan kepribadian menurut trait-trait yang umum yang dapat dilihat dari individu-individu tersebut. Eysenck dalam Hall dkk., 1985 menggolongkan kepribadian menjadi beberapa 3 tipe besar kepribadian yakni: introversion-extraversion introvert- ekstrovert, neuroticism neurosis, dan psychoticism psikosis. Walaupun Universitas Sumatera Utara xliv demikian Eysenck mengatakan bahwa seseorang dengan salah satu tipe kepribadian di atas tidak selamanya selalu berperilaku sama, sebagai contoh seorang dengan tipe kepribadian neurosis tidak selamanya berperilaku neurosis. Ahli kepribadian yang lain yang juga menggolongkan beberapa tipe kepribadian adalah Jung. Pembagian kepribadian menurut Jung didasarkan atas arah aktivitas psikis dan arah orientasi manusia yang mengarah ke dalam diri individu tersebut atau sebaliknya mengarah ke luar dari diri individu tersebut dalam Suryabrata, 1982. Dengan demikian, Jung berpendapat bahwa apabila seseorang memiliki orientasi ke luar terhadap segala sesuatu yang ditentukan oleh faktor-faktor objektif maka individu tersebut mempunyai orientasi ekstravert. Dan sebaliknya, individu yang memiliki orientasi ke dalam diri terhadap faktor-faktor subjektif, maka individu tersebut dikatakan memiliki orientasi introvert. Dari gambaran di atas dapat dilihat kesamaan kedua tokoh di atas yang membagi beberapa tipe kepribadian, dimana kedua tokoh di atas menggolongkan manusia ke dalam tipe kepribadian ekstrovert dan introvert.

II. B. 3. Tipe Kepribadian Ekstrovert

Dokumen yang terkait

Dinamika Postpurchase Dissonance Pada Wanita Dengan Tipe Kepribadian Introvert

3 39 138

Perbedaan Organizational Citizenship Behavior Antara Pegawai Dengan Tipe Kepribadian Ekstrovert Dan Introvert

1 45 72

PERBEDAAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN EKSTROVERT DAN INTROVERT DENGAN TINGKAT STRES PADA MAHASISWA Perbedaan Antara Tipe Kepribadian Ekstrovert Dan Introvert Dengan Tingkat Stres Pada Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 6 15

PERBEDAAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN EKSTROVERT DAN INTROVERT DENGAN TINGKAT STRES PADA MAHASISWA Perbedaan Antara Tipe Kepribadian Ekstrovert Dan Introvert Dengan Tingkat Stres Pada Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta.

1 6 12

PERBEDAAN KREATIVITAS KARYAWAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT DAN TIPE KEPRIBADIAN EKSTROVERT Perbedaan Kreativitas Karyawan Antara Tipe Kepribadian Introvert dan Kepribadian Ekstrovert.

1 3 14

BAB 1 PENDAHULUAN Perbedaan Kreativitas Karyawan Antara Tipe Kepribadian Introvert dan Kepribadian Ekstrovert.

0 1 11

HUBUNGAN TIPE KEPRIBADIAN EKSTROVERT DAN INTROVERT DENGAN POSTPURCHASE DISSONANCE PADA KONSUMEN PENGGUNA LOW MPV HONDA MOBILIO DI KOTA BANDUNG.

1 3 13

HUBUNGAN TIPE KEPRIBADIAN EKSTROVERT DAN INTROVERT DENGAN POSTPURCHASE DISSONANCE PADA KONSUMEN PENGGUNA LOW MPV HONDA MOBILIO DI KOTA BANDUNG - repository UPI S PSI 1001844 Title

0 0 3

BAB II LANDASAN TEORI A. Postpurchase Dissonance A.1. Pengertian Postpurchase Dissonance - Dinamika Postpurchase Dissonance Pada Wanita Dengan Tipe Kepribadian Introvert

0 0 14

DINAMIKA POSTPURCHASE DISSONANCE PADA WANITA DENGAN TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT

0 0 14