Uji Normalitas Uji Multikolinieritas Uji Heteroskedastisitas

memperoleh gambaran yang jelas mengenai objek penelitan. Data diperoleh dari data primer berupa kuesioner yang telah diisi oleh sejumlah responden.

3.10.2 Metode Regresi Liner Berganda

Analisis regresi linear berganda digunakan untuk menjawab permasalahan dalam penelitian ini. Analisis regresi linear berganda digunakan untuk menganalisi pengaruh antara variabel independen yang terdiri dari : Diferensiasi Produk X 1 KepercayaanMerek X 2 terhadap variabel dependen yaitu Keputusan Pembelian Y. Rumus matematis dari regresi linear berganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 +e Keterangan : Y = Keputusan Pembelian a = Konstanta b 1 b 2 = Koefisien regresi berganda X 1 = Diferensiasi Produk X 2 = Kepercayaan Merek e = Standar error

3.10.3 Uji Asumsi Klasik

Agar mendapat regresi yang baik maka harus memenuhi asumsi yang disyaratkan yaitu memenuhi uji asumsi normalitas, heteroskedastisitas, dan bebas dari multikolinieritas.

3.10.3.1 Uji Normalitas

Situmorang dan Lufti 2015:114 menyatakan bahwa tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal, yakni distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan. Dengan adanya tes normalitas maka hasil penelitian kita bias digeneralisasikan pada populasi. Dalam pandangan statistik itu sifat dan karakteristik populasi adalah terdistribusi secara normal.

3.10.3.2 Uji Multikolinieritas

Situmorang dan Lufti 2015:147 menyatakan bahwa multikolinieritas menunjukkan adanya lebih dari satu hubungan linier yang sempurna. Interpensi dari persamaan regresi ganda secara implisit bergantung pada asumsi bahwa variabel-variabel bebas dalam persamaan tersebut tidak saling berkorelasi. Koefisien-koefisien regresi biasanya diinterprestasikan sebagai ukuran perubahan variabel terikat jika salah satu variabel bebasnya naik sebesar satu unit dan seluruh variabel bebas lainnya dianggap tetap. Namun, interprestasi ini menjadi tidak benar apabila terdapat hubungan linier antara variabel bebas.

3.10.3.3 Uji Heteroskedastisitas

Situmorang dan Lufti 2015:122 menyatakan bahwa uji heteroskedastisitas pada prinsipnya juga ingin menguji apakah sebuah grup mempunyai varians yang sama diantara anggota grup tersebut. Jika varians sama, dan ini yang seharusnya terjadi maka dikatakan ada homoskedastisitas. Sedangkan jika varians tidak sama dikatan terjadi heterokedastisitas.

3.11 Uji Hipotesis

Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistik berada dalam daerah kritis daerah dimana H ditolak. Sebaliknya, disebut tidak signifikan bila nilai uji statistik berada dalam daerah dimana H diterima. Dalam analisis regresi ada 3 jenis kriteria ketepatan yang harus dilakukan, yaitu :

1. Uji Signifikansi Simultan Uji – F

Uji – F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. H : b 1 = b 2 = 0 Artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu vaiabel Diferensiasi Produk X1 dan Kepercayaan Merek X 2 terhadap variabel terikat yaitu keptusan pembelian Y. H : b 1 ≠ b 2 ≠ 0 Artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu vaiabel Diferensiasi ProdukX1 dan Kepercayaan Merek X 2 terhadap variabel terikat yaitu keptusan pembelian Y. H diterima jika F hitung F Tabel pada α = 5 H a ditolak jika F hitung F Tabel pada α = 5

2. Uji Signifikansi Parsial Uji – t

Uji – t menentukan seberapa besar pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat. H = b 1 = b 2 = 0 Artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu vaiabel Diferensiasi ProdukX1 dan Kepercayaan Merek X 2 terhadap variabel terikat yaitu keptusan pembelian Y. H = b 1 ,b 2 ≠ 0 Artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu vaiabel Diferensiasi Produk X1 dan Kepercayaan Merek X 2 terhadap variabel terikat yaitu keptusan pembelian Y. Kriteria pengambilan keputusan : H diterima jika t hitung t Tabel pada α = 5 H a ditolak jika t hitung t Tabel pada α = 5

3. Koefisien Determinasi R

2 Koefisien determinasi R 2 bertujuan untuk mengetahui signifikansi variabel. Koefisien determinasi melihat seberapa besar pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent. Jika R 2 semakin besar mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X 1 dan X 2 adalah besar terhadap variabel terikat Y. hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika R 2 semakin mengecil mendekati nol maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X 1 dan X 2 terhadap variabel terikat Y semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan PT.Astra Internasional Tbk, Toyota Sales Operation adalah perusahaan swasta nasional yang berfungsi sebagai Daeler Kendaraan merek Toyota yang berdiri pada tanggal 20 februari di Bandung dan dikelola serta dipimpin oleh William Soeryadjaja, Tijan Kian Tie dan Liem peng Hong. Pada tahun 1965 PT.Astra Internasional Tbk, Toyota sales operation memutuskan kantor pusatnya di Jakarta, dan kantor Bandung dijadikan sebagai cabang pertama. Perusahaan ini awalnya bergerak dibidang usaha ekspor hasil bumi dan kemudian berkembang di bidang usaha permobilan, yaitu : Toyota, Daihatsu, Isuzu, UD Trucks, Peugeot dan pada bidang lainnya seperti : 1. PT.Federal bergerak di bidang pemasaran sepeda motor honda dan sepeda federal. 2. United Trcator, bergerak dibidang usaha mesin berat pertanian, seperti : Traktor, Messey Ferguson,Sumito, Link Belt dan lain-lain 3. Bidang usaha perkantoran dan perdagangan mesin photocopy Xerox, minyak pelumas dan spesilis calfex. 4. Astra Agro bergerak di bidang usaha pertanian, perkebunan dan perkayuan. Pada tanggal 1 juli 1969 PT.Astra Internasional Tbk, Toyora Sales Operation mendapat pengakuan resmi dari pemerintah indonesia sebagai agen tunggal kendaraan bermotor merek Toyota untuk seluruh indonesia. Pada tahun 1970 PT. Astra Internasional Tbk, Toyota Sales Operation membentuk Toyota Devision yang kusus mengenai distribusi dam pemasaran kendaraan merek Toyota. Untuk meningkatkan mutu pemasaran kendaraan merek Toyota di indonesia maka Toyota motor salas co,Ltd jepang, perusahaan berusaha meningkatkan pelayanan kepada para peminat kendaraan merek Toyota dengan jalanan pembinaan industri Toyota, oleh karena itu akhirnya tahun 1971 di dirikan perusahaan baru dengan nama PT.Toyota Astra motor. Perushaan merupakan patungan antara Toyota Motor Sales co, Ltd jepang dengan PT.Astra Internasional Incorporated dengan PT.Gaya Motor dari pihak indonesia. Setelah perusahaan ini berdiri maka status agen kendaraan merek Toyota untuk seluruh indonesia dialihkan dari PT.Astra Incorporated kepada PT.Toyota Astra Motor. Pada tahun 1973 PT.Astra Internasional Incorporated ditunjuk pula sebagai agen tunggal nama Toyota Division tidak sesuai lagi dipakai karena devisi ini bukan hanya memasarkan kendaraan merek Toyota, Tetapi juga dari merek Daihatsu, oleh sebab itu pada tanggal 1 september 1973 nama Toyota Devision diybah menjadi Motor Vehicle Division. Sesuai dengan perkembangan pemasaran kendaraan merek Toyota yang semakin baik maka tanggal 1 januari 1976 di dirikan PT.Astra Motor sales yang bertindak sebagai salah satu penyalur utama kendaraan merek Toyota. Dengan demikian pada motor vehicle division PT.Astra Internasional Incorprated terjadi perubahan, yaitu sejak saat itu yang bertindak sebagai agen tunggal kendaraan merek Toyota adalah PT.Astra Motor sales. Pada tahun 1989, tepatnya tanggal 1 September 1989, perusahaan PT. Astra Motor Sales bergabung dengan PT. Astra International, Inc, dan menjadi divisi Toyota dengan nama PT. Astra International Toyota Sales Operation atau yang disebut dengan AUTO 2000. AUTO 2000 bergerak dalam bidang pedagangan dan jasa kendaraan merek Toyota. Penjualan kendaraan merk Toyota tersebut ditangani oleh Vehicle Division yang berkedudukan di kantor pusat Jakarta dan untuk seluruh cabang-cabang ditangani oleh Sales Departemen masing-masing. Untuk mendukung penjualannya, perusahaan ini juga menjual kenderaan merek Toyota Indirect dan ditangani langsung oleh Parts Divison kantor pusat Jakarta. Untuk seluruh cabangnya, penjualan ini ditangani oleh Parts Departemen masing-masing cabang, tetapi mulai tanggal 1 Oktober 1985 telah ditangani oleh PT. Sinar Inti Tenaga, yang berkantor pusat di Jakarta. AUTO 2000 adalah jaringan jasa penjualan, perawatan, perbaikan dan penyediaan suku cadang Toyota yang manajemennya ditangani penuh oleh PT.Astra International Tbk. Saat ini AUTO 2000 adalah main dealer Toyota terbesar di Indonesia, yang menguasai antara 70-80 dari total penjualan Toyota. Dalam aktivitas bisnisnya, AUTO 2000 berhubungan dengan PT. Toyota Astra Motor yang menjadi agen tunggal pemegang merek ATPM Toyota. AUTO 2000 berdiri pada tahun 1975 dengan nama Astra Motor Sales, dan baru pada tahun 1989 berubah nama menjadi AUTO 2000. AUTO 2000 berkembang pesat karena memberikan berbagai pelayanan yang memudahkan bagi calon pembeli maupun pengguna kenderaan Toyota. Dengan slogan “Urusan Toyota jadi mudah” AUTO 2000 selalu mencoba menjadi yang terdepan dalam pelayanan. Produk-produk AUTO 2000 yang inovatif seperti THS Toyota Home Service, Express Maintenance servis berkala hanya satu jam dan Express Body Paint perbaikan body 3 panel dalam 8 jam saja Booking Service mencerminkan perhatian AUTO 2000 yang tinggi kepada pelanggannya. AUTO 2000 memiliki cabang yang tersebar di seluruh Indonesia kecuali Sulawesi, Maluku, Irian Jaya, Jambi, Riau, Bengkulu, Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Selain cabang-cabang AUTO 2000 yang berjumlah 68 outlet, AUTO 2000 juga memiliki dealer yang tersebar di seluruh Indonesia disebut indirect, yang totalnya berjumlah 68 outlet. Dengan demikian, terdapat 136 cabang yang mewakili penjualan AUTO 2000 di seluruh Indonesia. 48 Bengkel milik AUTO 2000 merupakan yang terbesar dan terlengkap di Asia Tenggara. Disamping itu AUTO 2000 juga memiliki 407 Partshop yang menjamin keaslian. Suku cadang produk Toyota. PT. ASTRA AUTO 2000 CABANG MEDAN mulai beroperasi pada tanggal 1 Pebruari 1976 sebelumnya bernama PT. ASTRA MOTOR SALES beralamat di Jalan Sisingamangaraja No. 8 Medan. dan pada tanggal 1 Agustus 1996 beroperasi satu cabang lagi yang beralamat di Jalan Gatot Subroto Keputusan Pembelian. 5,5 No. 220 Medan, dimana Cabang Gatot Subroto merupakan penyalur tunggal suku cadang Toyota untuk Sumatera Utara.

4.1.2 Visi dan Misi PT.Astra Internasional Tbk-ToyotaAUTO 2000

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Toyota Avanza di Auto 2000 Medan

2 49 91

Analisis Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Toyota New Avanza (Studi Kasus Toyota Auto 2000 Sisimangaraja)

1 57 108

Analisis Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Toyota New Avanza (Studi Kasus Toyota Auto 2000 Sisimangaraja)

4 31 108

Cover Analisis Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Toyota New Avanza (Studi Kasus Toyota Auto 2000 Sisimangaraja)

0 0 13

I. Identitas Responden - Pengaruh Diferensiasi Produk Dan Kepercayaan Merekterhadap Keputusan Pembelian Mobil Avanza Di Pt.Astrainternasionaltbk-Toyota Auto 2000 Medan

0 0 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Diferensiasi - Pengaruh Diferensiasi Produk Dan Kepercayaan Merekterhadap Keputusan Pembelian Mobil Avanza Di Pt.Astrainternasionaltbk-Toyota Auto 2000 Medan

0 0 18

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Diferensiasi Produk Dan Kepercayaan Merekterhadap Keputusan Pembelian Mobil Avanza Di Pt.Astrainternasionaltbk-Toyota Auto 2000 Medan

0 0 8

Pengaruh Diferensiasi Produk Dan Kepercayaan Merekterhadap Keputusan Pembelian Mobil Avanza Di Pt.Astrainternasionaltbk-Toyota Auto 2000 Medan

0 0 10

ANALISIS PENGARUH EKUITAS MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL TOYOTA NEW AVANZA (STUDI KASUS TOYOTA AUTO 2000 SISINGAMANGARAJA)

0 1 18

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Toyota Avanza di Auto 2000 Medan

0 0 16