Penilai Prestasi Kerja Indikator Prestasi Kerja

karyawan dapat mendiskusikan masalah pekerjaan dan sering bahkan permasalahan-permasalahan personel dan kelompok. 6. Kondisi Kerja Pengertian kondisi kerja disini adalah segala sesuatu yang ada di lingkungan kerja karyawan yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas, seperti temperatur, kelembapan, ventelasi, penerangan, kegaduhan, kebersihan tempat kerja, kondisi alat-alat kerja, dan ketidak puasan tugas dan tanggung jawab. 2.3 Prestasi Kerja 2.3.1 Pengertian Prestasi Kerja Hal utama yang dituntut oleh perusahaan dari karyawannya adalah prestasi kerja mereka yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Menurut Sutrisno 2010:151 prestasi kerja adalah sebagai hasil kerja yang telah dicapai seseorang dari tingkah laku kerjanya dalam melaksanakan aktivitas kerja. Menurut Bernadin dan Russel 1993 dalam buku Sutrisno 2010:150 prestasi kerja adalah hasil upaya seseorang yang ditentukan oleh kemampuan kareteristik pribadinya serta persepsi terhadap perannya dalam pekerjaan itu.

2.3.2 Penilai Prestasi Kerja

Menurut Sutrisno 2010:153 penilai prestasi kerja merupakan sebuah proses formal untuk melakukan peninjauan kembali dan evaluasi prestasi kerja seseorang secara periodik. Menurut Panggabean 2002 dalam Sutrisno 2010:153 penilaian prestasi kerja adalah kegiatan-kegiatan itu terdiri dari identifikasi, observasi, pengukuran dan pengembangan hasil kerja karyawan dalam sebuah organisasi. Sedangkan menurut Murphy dan Cleveland dalam panggabea, 2002 dalam Sutrisno 2010:154 mengemukakan penilai prestasi kerja adalah untuk memperoleh informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan kegiatan manajemen sumber daya manusia yang lain, sperti perencanaan dan pengembangan karier, program-program kompensasi, promosi, demosi, pensiun dan pemberhenttian karyawan atau pemecatan.

2.3.3 Indikator Prestasi Kerja

Untuk mengukur perilaku itu sendiri atau sejauh mana individu berperilaku sesuai dengan apa yang diharapkan oleh organisasi atau institusi, yaitu prestasi kerja pada umumnya dikaitkan dengan pencapain hasil dari standar kerja yang telah ditetapkan. Menurut Sutrisno 2010:152 Pengukuran prestasi kerja diarahkan pada enam aspek yang merupakan bidang prestasi kunci bagi perusahaan yang bersangkutan. Bidang prestasi kunci tersebut adalah; 1 hasil kerja, yaitu tingkat kuantitas maupun kualitas yang telah dihasilkan; 2 pengetahuan pekerjaan, yaitu tingkat pegetahuan yang terkait dengan tugas pekerjaan yang akan berpengaruh langsung terhadap kuantitas dan kualitas dari hasil kerja; 3 inisiatif, yaitu tingkat inisiatif selama melaksanakan tugas pekerjaan khususnya dalam hal penanganan masalahmasalah yang timbul; 4 kecekatan mental, yaitu tingkat kemampuan dan kecepatan dalam menerima instruksi kerja dan menyesuaikan dengan cara kerja serta situasi kerja yang ada; 5 sikap, yaitu tingkat semangat kerja serta sikap positif dalam melaksanakan tugas pekerjaan; 6 disiplin waktu dan absensi, yaitu tingkat ketepatan waktu dan tingkat kehadiran. Dalam penelitian ini, indikator prestasi kerja yang akan diteliti adalah; 1Tingkat inisiatif; 2 Tingkat semangat kerja; 3 tingkat ketepatan waktu.

2.3.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Kerja