5 Melaporkan pencapaian kinerja Non Divisi Hukum kepada General Manager secara periodik;
6 Menjadi anggota tim kerja internal maupun eksternal sesuai kebutuhan perusahaan.
III. Kewenangan :
1 Menetapkan dan mengendalikan pelaksanaan program kegiatan Non Divisi Hukum;
2 Menetapkan metode kerja yang sesuai untuk divisinya sehingga dapat melaksanakan tugas secara efektif dan efisien;
3 Mengajukan rekomendasi kepada manajemen dan saran kepada divisi terkait untuk kepentingan Perusahaan;
4 Mewakili General Manager selaku counterpart dalam bidangnya dengan pihakpihak terkait lainnya baik di dalam maupun luar negeri.
h. Manajer Humas dan Protokoler I. Fungsi :
Perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pengkoordinasian fungsi humas
dan protokoler yang meliputi kegiatan :
a. Humas;
b. Protokoler.
II. Uraian Tugas :
1 Bertanggung jawab atas penyusunan program, sistem, prosedur, pelaksanaan, dan pemastian tercapainya program Non Divisi Humas
Protokoler yang telah ditetapkan dalam RKAP; 2 Mengelola pelaksanaan kegiatan Non Divisi Humas Protokoler Kantor
Cabang terkait kegiatan kehumasan dan keprotokoleran; 3 Melakukan pengawasan dan pemantauan terhadap terkait kegiatan
membina hubungan dengan media massa ataui instansi luar, dokumentasi kegiatan KNO, pencitraan KNO, publikasi, press release, media internal,
duta bandara, hubungan dengan komunitas sekitar bandara,
keprotokoleran, pengurusan dan pelayanan akomodasi tamu KNO, pengurusan kunjungan kerja dari cabang lain dan dari instansi lain;
4 Mengawasi dan mengendalikan program kerja humas terkait produk pencitraan Kantor Cabang antara lain content Website, penyelenggaraan
pameran, majalah internal, spanduk, banner dan lain-lain; 5 Mengelola usulan perbaikan program, sistem, dan prosedur kepada
manajemen maupun unit-unit kerja lain terkait dengan kegiatan fungsí humas dan protokoler di wilayah Kantor Cabang Bandara Internasional
Kualanamu; 6 Melaporkan pencapaian kinerja Non Divisi Humas Protokoler kepada
General Manager secara periodik; 7 Menjadi anggota tim kerja internal maupun eksternal sesuai kebutuhan
perusahaan.
III. Kewenangan :
1 Menetapkan dan mengendalikan pelaksanaan program kegiatan Non Divisi Humas dan Protokoler;
2 Menetapkan metode kerja yang sesuai untuk divisinya sehingga dapat melaksanakan tugas secara efektif dan efisien;
3 Mengajukan rekomendasi kepada manajemen dan saran kepada divisi terkait untuk kepentingan Perusahaan;
4
Mewakili General Manager selaku counterpart dalam bidangnya dengan pihakpihak terkait lainnya baik di dalam maupun luar negeri
.
i. Manajer Pengembangan teknologi Informasi dan Komunikasi I.
Fungsi :
Perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan pengkoordinasian fungsi pengembangan teknologi komunikasi dan informasi pada wilayah kerja
Kantor Cabang Bandara Internasional Kualanamu.
II. Uraian Tugas :
1 Bertanggung jawab atas penyusunan program, sistem, prosedur, pelaksanaan,
2 dan pemastian tercapainya program Non Divisi Pengembangan Teknologi Informasi Komunikasi yang telah ditetapkan dalam RKA;
3 Mengelola pelaksanaan kegiatan Non Divisi Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi di wilayah Kantor Cabang Bandara
Internasional Kualanam;
4 Melakukan implementasi rencana pengembangan sarana dan prasana teknologi informasi dan komunikasi;
5 Mengkaji, mengevaluasi dan mengajukan usulan kepada manajemen maupun unit-unit kerja lain terkait dengan kegiatan fungsí
pengembangan teknologi informasi dan komunikasi di wilayah Kantor Cabang Bandara Internasional Kualanamu;
6 Melaporkan pencapaian kinerja Non Divisi Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi kepada General Manager secara periodik;
7 Menjadi anggota tim kerja internal maupun eksternal sesuai kebutuhan perusahaan.
III. Kewenangan :
1 Menetapkan dan mengendalikan pelaksanaan program kegiatan Divisi Pengembangan Teknologi Informasi Komunikasi;
2 Menetapkan metode kerja yang sesuai untuk divisinya sehingga dapat melaksanakan tugas secara efektif dan efisien;
3 Mengajukan rekomendasi kepada manajemen dan saran kepada divisi terkait untuk kepentingan Perusahaan;
4 Mewakili General Manager selaku counterpart dalam bidangnya dengan pihak-pihak terkait lainnya baik di dalam maupun luar negeri.
4.1.4 Visi dan Misi Perusahaan
a. Visi
Menjadi pengelola bandar udara kelas dunia yang terkemuka dan profesional. Untuk mewujudkan visi tersebut, Angkasa Pura II
bertekad melakukan transformasi secara menyeluruh dan bertahap selama lima tahun pertama.
Gambar 4.2 Visi PT. Angkasa Pura II persero Bandara Internasional Kualanamu
Sumber : PT. Angkasa Pura II Persero Bandara Internasional Kualanamu
b. Misi
1.
Mengelola jasa bandar udara kelas dunia dengan mengutamakan tingkat keselamatan, keamanan, dan kenyamanan untuk meningkatkan kepuasan
pelanggan.
2.
Mengembangkan SDM dan budaya Perusahaan yang berkinerja tinggi dengan menerapkan sistem manajemen kelas dunia.
3.
Mengoptimalkan strategi pertumbuhan bisnis secara menguntungkan untuk meningkatkan nilai pemegang saham serta meningkatkan
kesejahteraan karyawan dan pemangku kepentingan lainnya.
4.
Menjalin kerjasama yang saling menguntungkan dengan mitra usaha dan mitra kerja serta mengembangkan secara sinergis dalam pengelolaan jasa
bandar udara.
5.
Memberikan nilai tambah yang optimal bagi masyarakat dan lingkungan.
4.1.5 Arti Logo Perusahaan
Gambar 4.3 Logo PT. Angkasa Pura II
S
Sumber : PT. Angkasa Pura II Persero Bandara Internasional Kualanamu
1. Biru : Adalah warna yang melambangkan pergerakan sektor logistik yang terus tumbuh berkembang pesat.
2. Merah : Melambangkan tindakan yang berlandaskan semangat kerja dan komitmen PT Angkasa Pura II dalam menyediakan pelayanan berkualitas
internasional dengan mengutamakan kenyamanan dan keselamatan pelanggan.
3. Kuning : Melambangkan kemakmuran sebagai buah keberhasilan yang akan didapat dari kerja keras PT Angkasa Pura II untuk para pemegang
saham, manajemen, karyawan, dan Indonesia. 4. Hijau : Melambangkan arah kepemimpinan yang tegas, berintegritas, dan
terarah menuju pertumbuhan perusahaan yang sehat.
4.1.6 Tata Kelola Perusahaan
Komitmen penerapan GCGGood Coprorate Governance merupakan hal yang mutlak bagi Angkasa Pura II. Hal tersebut dilakukan melalui
penguatan infrastruktur yang dimiliki dan secara berkesinambungan meningkatkan sistem dan prosedur untuk mendukung efektivitas pelaksanaan
GCG di Angkasa Pura II. Untuk mewujudkan perusahaan yang tumbuh berkembang dan berdaya
saing tinggi, Angkasa Pura II telah mengembangkan struktur dan sistem tata kelola perusahaan Good Corporate Governance dengan memperhatikan
prinsip-prinsip GCG sesuai ketentuan dan peraturan serta best practise yang berlaku. Pelaksanaan GCG merupakan tindak lanjut Keputusan Menteri
BUMN No. 117M-MBU2002 tanggal 31 Juli 2002 yang kemudian diperbarui dengan Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER 01MBU2011
tanggal 01 Agustus 2011 tentang Penerapan Tata Kelola yang Baik pada BUMN, yang menyebutkan bahwa “BUMN wajib melaksanakan operasional
perusahaan dengan berpegang pada prinsip-prinsip GCG yaitu transparansi, akuntanbilitas, responsibilitas, independensi dan kewajaran”.
Semangat yang terkandung dalam penerapan GCG di Angkasa Pura II adalah niat dan tekad manajemen Angkasa Pura II untuk menjadikan Angkasa
Pura II sebuah perusahaan yang terus tumbuh dan berkembang dengan kualitas Produk dan Proses Kerja yang baik, serta memiliki Code of Conduct,
termasuk tanggung jawab terhadap lingkungannya.
Tujuan Penerapan GCG di Angkasa Pura II adalah sebagai berikut: 1. Mengendalikan dan mengarahkan hubungan antara Organ Perseroan
Pemegang Saham, Dewan Komisaris, Direksi, karyawan, pelanggan, mitra kerja, serta masyarakat dan lingkungan berjalan secara baik dan
kepentingan semua pihak terpenuhi . 2. Mendorong dan mendukung pengembangan Angkasa Pura II.
3. Mengelola sumber daya secara lebih amanah. 4. Mengelola risiko secara lebih baik.
5. Meningkatkan pertanggungjawaban kepada stakeholders. 6. Mencegah terjadinya penyimpangan dalam pengelolaan Angkasa Pura II.
7. Memperbaiki budaya kerja Angkasa Pura II. 8. Meningkatkan citra Angkasa Pura II image menjadi semakin baik.
Untuk mewujudkan hal tersebut, Angkasa Pura II memiliki komitmen penuh dan secara konsisten menegakkan penerapan GCG dengan mengacu
kepada beberapa aturan formal yang menjadi landasan bagi Angkasa Pura II dalam penerapan GCG yaitu:
1. Undang Undang No. 19 tahun 2003 tentang BUMNPasal 5 ayat 3. 2. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha No. PER- 01MBU2011 tentang
Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance pada Badan Usaha Milik Negara dan perubahannya
Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. PER-09MBU2012 tanggal 06 Juli 2012.
3. Keputusan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara No. SK- 16S.MBU2012 tanggal 06 Juni 2012 tentang IndikatorParameter
Penilaian dan Evaluasi atas Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance Pada Badan Usaha Milik Negara.
4. Undang Undang No. 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas yang diperbaharui oleh Undang Undang No. 40 Tahun 2007 tanggal 16 Agustus
2007.
5. Keputusan Bersama Dewan Komisaris dan Direksi Nomor: KEP.448UM.004XAP II–2007 dan Nomor: KEP.02.03.0100102007
461 tentang Pedoman Pelaksanaan Good Corporate Governance GCG dan Pedoman Perilaku Code of Conduct di Lingkungan PT Angkasa
Pura II Persero. Prinsip-prinsip GCG sesuai dengan PER-01MBU2011 tanggal 01
Agustus 2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance Pada Badan Usaha Milik Negara, meliputi:
1. Transparansi transparency, yaitu keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam mengungkapkan
informasi material dan relevan mengenai perusahaan; 2. Akuntabilitas accountability, yaitu kejelasan fungsi, pelaksanaan dan
pertanggungjawaban Organ sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif;
3. Pertanggung jawaban responsibility, yaitu kesesuaian di dalam pengelolaan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan dan
prinsip-prinsip korporasi yang sehat; 4. Kemandirian independency, yaitu keadaan di mana perusahaan dikelola
secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruhtekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan
dan prinsipprinsip korporasi yang sehat; 5. Kewajaran fairness, yaitu keadilan dan kesetaraan di dalam memenuhi
hak-hak Pemangku Kepentinganstakeholders yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan.
4.1.7 Sasaran dan Tujuan Perusahaan PT. Angkasa Pura II
a. Sasaran Perusahaan
PT. Angkasa Pura II telah menetapkan sasaran perusahaan dalam rangka menyukseskan Tujuan Perusahaan untuk periode tahun 2009 -
2013 sebagai berikut : 1. Tercapainya pengembangan kegiatan bisnis yang menjadi fokus PT.
Angkasa Pura II serta peningkatan produktivitas kegiatan usaha PT. Angkasa Pura II.
2. Tercapainya kepuasan pengguna jasa melalui pelayanan prima yang didukung dengan jaminan Service Level Agreement SLA dan Service
Level Guarantee SLG serta ketersediaan sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh pengguna jasa.
3. Terselenggaranya perbaikan berkelanjutan dalam proses bisnis yang berlandaskan mutu dan sesuai dengan harapan pengguna jasa.
4. Terciptanya pengembangan leadership system untuk mewujudkan efektifitas kepemimpinan sebagai role model.
5. Terwujudnya organisasi yang sesuai dengan fungsi pengelolaan bisnis
bandara dan didukung oleh SDM yang berkinerja tinggi dan kompeten sesuai fokus bisnis PT. Angkasa Pura II.
6. Terjalinnya integrasi jaringannetworking antar instansi dan bandara lainnya.
b. Tujuan Perusahaan
Dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi Pererusahaan, PT. Angkasa Pura II telah menetatapkan tujuan perusahaan. Tujuan perusahaan
tersebut antara lain : 1. Menjalankan dan mendukung kebijakan program perusahaan dalam
segmen ekonomi dan pembangunan. 2. Mengumpulkan keuntungan bagi perusahaan dengan menjalankan
bisnis kebandarudaraan yang sesuai dengan asas-asas perusahaan.
4.1.8 Jasa Terkait Kebandar Udaraan
Memaksimalkan pelayanan terbaik melalui penyediaan beragam pelayanan jasa penunjang Bandar udara yang modern dengan ditunjang
fasilitas berteknologi tinggi adalah komitmen Angkasa Pura II untuk mewujudkan kenyamanan bagi pengguna jasa selama berada di lingkungan
bandara. Angkasa Pura II mengusahakan pelayanan-pelayanan jasa yang
menunjang bisnis jasa kebandarudaraan. Pelayanan jasa terkait bandara udara disediakan oleh Angkasa Pura II bertujuan untuk mendukung terciptanya
aspek keamanan, keselamatan dan kenyamanan bagi pengguna jasa bandara selama berada di kawasan Bandara. Pelayanan jasa terkait bandar udara
tersebut diantaranya: penyewaan ruangan, gudang, lahan dan fasilitas lainnya, kegiatan konsesioner, parkir kendaraan, pas bandara dan penyediaan lahan
untuk bangunan, lapangan dan industri serta bangunan yang berhubungan dengan kelancaraan angkutan udara.
Pelayanan penunjang lainnya yang juga diupayakan oleh Angkasa Pura II antara lain: pelayanan operasi bandara, pelayanan penerbangan haji,
pelayanan tenaga kerja Indonesia, pelayanan kargo, pelayanan keamanan dan keselamatan bandara, pelayanan Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan
Pemadam Kebakaran PKP-PK serta pelayanan penanggulangan gawat darurat.
a. Pelayanan Operasi Bandara
Seiring dengan kebutuhan masyarakat terhadap jasa angkutan udara yang semakin meningkat, berdampak pada lalu lintas para pengguna jasa bandara
yang menjadi begitu padat baik pada saat sebelum penerbangan keberangkatan maupun saat setelah penerbangan kedatangan. Hal ini
menuntut perlunya pengelolaan yang serius dan memadai. Angkasa Pura II berupaya penuh untuk memberikan pelayanan terbaik melalui pelayanan
operasi bandara dengan penambahan berbagai fasilitas di lingkungan bandara dan perluasan kawasan terminal termasuk pembangunan gedung atau
bangunan terminal baru. Upaya yang dilakukan ini bertujuan supaya dapat menampung jumlah penumpang yang bertambah serta dapat menghadirkan
kenyamanan bagi pengguna jasa bandara. Penambahan dan perbaikan fasilitas bandara yang dilakukan oleh
perusahaan diantaranya adalah penambahan dan perbaikan kursi di ruang tunggu penumpang, garbarata, toilet, troli bagasi, konter check in, konter
pemeriksaan, fasilitas tempat ibadah seperti mushola dan sejumlah fasilitas pendukung lainnya. Terkait dengan pengembangan kawasan terminal,
Angkasa Pura II melakukan penambahan kapasitas bandara diantaranya
penambahan ruang yang mampu menampung peningkatan jumlah penumpang serta penataan ruangan yang memperlancar proses pemeriksaan dan
memudahkan pengurusan administrasi penumpang. Melalui kerjasama dengan mitra binaan perusahaan, Angkasa Pura II juga menambah
konterkonter jualan yang menyediakan berbagai kebutuhan para pengguna jasa bandara. Dalam rangka menjaga kenyamanan dan keindahan di
lingkungan bandara, Angkasa Pura II senantiasa memantau kebersihan kawasan bandara dan melakukan program kebersihan bandara.
b. Pelayanan Penerbangan Haji