2.1.4 Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi
Menurut Strisno 2009:116 Motivasi sebagai proses psikologi dalam diri seseorang akan dipengaruhi oleh beberapa Faktor. Faktor-faktor tersebut
dapat bdibedakan atas faktor ntrern dan ekstern yang berasal dari karyawan.
1. Faktor Intern
Faktor intren yang dapat mempengaruhi pemberian motivasi pada seseorang antara lain:
a. Keinginan untuk dapat hidup Keinginan untuk dapat hidup merupakan kebutuhan setiap
manusia yang hidup dimuka bumi. Kainginan untuk dapat hidup meliputi kebutuhan untuk:
1 Memperoleh kompensasi yang memadai; 2 Pekerjaan yang tetap walaupun penghasilan tidak begitu
memadai; dan 3 Kondisi kerja yang aman dan nyaman.
b. Keinginan untuk dapat memiliki Keinginan untuk dapat memiliki benda dapat mendorong
seseorang untuk mau melakukan pekerjaan. c. Keinginan untuk memperoleh penghargaan
Seseorang mau bekerja disebabkan adanya keinginan untuk diakui, dihormati oleh orang lain. Untuk memperoleh status
sosial yang lebih tinggi, orang mau mengeluarkan uangnya, untuk memperoleh uang itu pun ia harus bekerja keras.
d. Keinginan untuk memperoleh pengakuan
Untuk memperoleh pengakuan itu dapat meliputi hal-hal: 1 Adanya penghargaan terhadap prestasi;
2 Adanya hubungan kerja yang hormonis dan kompak; 3 Pimpinan yang adil dan bijaksana; dan
4 Perusahaan tempat bekerja dihargain oleh masyarakat. e. Keinginan untuk berkuasa
Keinginan untuk berkuasa akan mendorong seseorang untuk bekerja.
2. Faktor Ekstern
Faktor-faktor ekstern itu adalah : a. Kondisi Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja adalah keseluruhan sarana dan prasarana kerjaan yang ada di sekitar karyawan yang sedang melakukan
pekerjaan yang dapat mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan. b. Kompensasi yang memadai
Kompensasi merupakan sumber penghasilan utama bagi para karyawan untuk menghidupi diri beserta keluarganya.
Kompensasi yang memadai alat motivasi yang poaling ampuh bagi perusahaan untuk mendorong para karyawan bekerja
dengan baik. c. Supervisi yang baik Fungsi supervisi dalam suatu pekerjaan
adalah memberi pengarahan, membimbing kerja karyawan,
agar dapat melaksanakan kerja dengan bauk tanpa membuat kesalahan.
d. Adanya jaminan pekerjaan. Setiap orang akan mau bekerja mati-matian mengorbankan apa
yang ada pada dirinya untuk perusahaa, kalau yang bersangkutan merasa ada jaminan karier yang jelas dalam
melakukan pekerjaan. e. Status dan tanggung jawab
Status atau kedudukan dalam jabatan tertentu merupakan dambaan setiap karyawan dalam bekerja. Mereka hanya bukan
mengharapkan kompensasi semata, tetapi pada sutu masa mereka juga berharap akan dapat kesempatan menduduki
jabatan dalam suatu perusahaan. f. Peraturan yang fleksibel
Peraturan yang fleksibel merupakan aturan main yang mengatur hubungan kerja antara karyawan dengan perusahaan,
termasuk hak dan kewajiban para karyawan, pemberian kompensasi, promosi, mutasi dan sebagainya.
2.2 Kepuasan Kerja 2.2.1 Pengertian Kepuasan Kerja
Menurut Sutrisno 2009:74 terdapat bermacam-macam pengertian kepuasan kerja. Pertama, kepuasan kerja adalah suatu reaksi emosional yang
kompleks. Reaksi emosional ini merupakan akibat dari dorongan, keinginan,
tuntutan dan harapan-harapan karyawan terhadap pekerja yang dihubungkan dengan realitas-realitas yang di rasakan karyawan, sehingga menimbulkan
suatu bentuk reaksi emosional yang berwujud perasaan senang, perasaan puas, atau perasaan tidak puas. Kedua, kepuasan kerja adalah suatu sikap
karyawan terhadap pekerja yang berhubungan dengan situasi kerja, kerja sama antar karyawan, imbalan yang diterima dalam kerja. Menurut Davis
1985 dalam yuli 2005:196 kepuasan kerja sebagai sekumpulan perasaan menyenangkan dan tidak menyenangkan terhadap pekerjaan mereka.
kepuasan kerja di pandang sebagai perasaan senang atau tidak senang yang relatif, yang berbeda dari pemikiran yang objektif dan keinginan
berperilaku. Menurut Handoko 1992 dalam Sutrisno 2009:75 mengemukakan
kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan bagi para karyawan memandang pekerjaan mereka. Menurut
Yulk dan Wexley 1977 dalam Sutrisno 2009:76 kepuasan sebagai perasaan seseorang terhadap pekerjaan. Menurut Tiffin 1958 dalam
Sutrisno 2009:76 mengemukakan kepuasan kerja adalah berhubungan erat dengan sikap dari karyawan terhadap pekerjaannya sendiri, situasi kerja,
kerja sama antara pimpinan dengan sesama karyawan. Menurut keith Davis 1985:96 dalam Mangkunegara 2013:117 mengemukakan bahwa” job
satisfaction is the favorableness or unfavorableness with employees view their work”.kepuasan kerja adalah perasaan menyokong atau tidak
menyokong yang dialami pegawai dalam bekerja.
2.2.2 Teori Kepuasan