Aktivitas Belajar Siswa TINJAUAN PUSTAKA

4. Analyze mencakup kemampuan merinci suatu kesatuan ke dalam bagian-bagian sehingga struktur keseluruhan dapat dipahami dengan baik. Misalnya mengurai masalah menjadi bagian yang lebih kecil. 5. Evaluate mencakup kemampuan membentuk pendapat tentang beberapa hal berdasarkan kriteria tertentu. 6. Create mencakup kemampuan membentuk suatu pola baru. Keberhasilan penguasaan materi oleh siswa dapat diukur dan diketahui melalui evaluasi. Menurut Thoha 1994: 1 evaluasi merupakan kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan suatu objek dengan menggunakan instrumen dan hasilnya dibandingkan dengan tolak ukur untuk memperoleh kesimpulan. Secara umum dapat dikatakan bahwa evaluasi merupakan kegiatan pengumpulan data untuk mengukur sejauh mana tujuan sudah tercapai Arikunto, 2008: 25. Adapun salah satu instrumen atau alat ukur yang biasa digunakan dalam evaluasi adalah tes. Arikunto 2008: 53 mengungkapkan bahwa tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan. Tes yang digunakan untuk mengukur banyaknya atau persentase tujuan pembelajaran dicapai setelah satu kali mengajar atau satu kali pertemuan adalah postest atau tes akhir. Disebut tes akhir karena sebelum memulai pelajaran guru mengadakan tes awal atau pretest. Kegunaan tes ini ialah terutama untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam memperbaiki rencana pembelajaran yang dijadikan sebagai umpan balik dalam meningkatkan mutu pembelajaran Daryanto, 1999: 195-196.

III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2013 di SMA Negeri 1 Bandar Sribhawono Kabupaten Lampung Timur.

B. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA semester genap SMA Negeri 1 Bandar Sribhawono Tahun Pelajaran 20122013 yang terdiri dari empat kelas. Dari populasi yang ada diambil dua kelas XI IPA 1 dan XI IPA 2 sebagai sampel penelitian dengan cara purposive sampling. Kelas yang terpilih sebagai kelas eksperimen dari sampel tersebut adalah kelas XI IPA 1 sedangkan kelas XI IPA 2 terpilih sebagai kelas kontrol.

C. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu quasi eksperiment dengan desain pretes-postes kelompok tak ekuivalen. Kelompok eksperimen yaitu kelas XI IPA 1 diberi perlakuan dengan model pembelajaran NHT, sementara kelompok kontrol yaitu kelas XI IPA 2 diberi perlakuan dengan metode diskusi. Setelah itu, kedua kelompok diberi tessoal berupa soal uraian yang sama di awal dan akhir kegiatan pembelajaran pretes-postes. Kemudian hasil pretes dan postes pada kedua subjek dibandingkan. Struktur desainnya adalah sebagai berikut. Kelas Pretes Perlakuan Postes I O1 X O2 II O1 C O2 Keterangan : I = Kelas eksperimen, II = Kelas kontrol, O 1 = Pretes, O 2 = Postes, X = Perlakuan dengan model NHT; dan C = Perlakuan menggunakan metode diskusi. Gambar 2. Desain penelitian pretes-postes kelompok tak ekuivalen modifikasi dari Riyanto, 2001: 43

D. Prosedur Penelitian

Penelitian ini terdiri dari dua tahap, yaitu prapenelitian dan pelaksanaan penelitian. Adapun langkah-langkah dari tahap tersebut yaitu sebagai berikut.

1. Prapenelitian

Kegiatan yang dilakukan pada prapenelitian sebagai berikut: a. Membuat surat izin penelitian pendahuluan ke fakultas untuk observasi ke sekolah. b. Mengadakan observasi ke sekolah tempat diadakannya penelitian untuk mendapatkan informasi tentang keadaan kelas yang akan menjadi subjek penelitian. c. Menetapkan sampel penelitian untuk kelas eksperimen dan kelas Kontrol. d. Membuat perangkat pembelajaran yang terdiri dari Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, dan Lembar Kerja Siswa LKS. e. Membuat instrumen evaluasi yaitu soal pretes dan postes untuk pertemuan pertama dan pertemuan terakhir. f. Membuat lembar observasi aktivitas belajar siswa sesuai dengan sintaks model pembelajaran NHT. g. Membuat angket tanggapan siswa terhadap penerapan model pembelajaran NHT. h. Membentuk kelompok diskusi bersifat heterogen berdasarkan tingkat intelegensi dan jenis kelamin pada kelas eksperimen berdasarkan nilai akademik siswa semester ganjil.

2. Pelaksanaan Penelitian

Kegiatan penelitian dilaksanakan dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT untuk kelas eksperimen, dan metode diskusi untuk kelas kontrol. Penelitian ini dilaksanakan sebanyak tiga kali pertemuan dengan langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut.

a. Kelas Eksperimen Pembelajaran dengan model pembelajaran

NHT 1 Kegiatan Awal a Siswa mengerjakan soal tes awal pretes mengenai materi pokok sistem pertahanan tubuh pertemuan I. b Apersepsi dilakukan oleh siswa dengan menanggapi pertanyaan dan memperhatikan penjelasan dari guru. 1. Pertemuan I: “Kita semua pasti pernah mengalami sakit, penyakit apa yang pernah kalian alami? A pakah diantara kalian ada yang sering sekali sakit atau jika sakit membutuhkan waktu untuk sembuh yang cukup lama? Mengapa hal tersebut bisa terjadi? Jika ada yang tahu kemukakan pendapat kalian ” 2. Pertemuan II: “Apakah diantara kalian ada yang pernah terkena penyakit cacar? Berapa kali kalian pernah mengalaminya? mengapa demikian? Jika ada yang tahu kemukakan pendapat kalian”. 3. Pertemuan III: “Pernahkah kalian mendengar bahwa setelah diimunisasi biasanya bayi akan demam? Mengapa hal tersebut bisa terjadi? Jika ada yang tahu kemukakan pendapat kalian ” c Siswa memperoleh motivasi dari guru. 1. Pertemuan I: “Dengan mempelajari materi pertahanan tubuh kita dapat mengetahui bahwa di dalam tubuh kita terdapat komponen-komponen yang berperan dalam melindungi tubuh, sehingga kita tidak mudah sakit dan dapat bertahan hidup hingga saat ini. Oleh karena itu, kita harus bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala anugerah yang diberikan kepada kita ”. 2. Pertemuan II: “Dengan mempelajari materi ini kita memperoleh pengetahuan mengenai mekanisme sistem kekebalan tubuh dalam menghadapi setiap serangan antigen berbahaya serta akibat yang ditimbulkan jika sistem kekebalan tubuh kita tidak mampu menghadapi antigen tersebut. Oleh karena itu, sebaiknya kita harus selalu menjaga tubuh agar antigen tidak dapat masuk dan menyerang tubuh kita, salah satunya yaitu dengan mengonsumsi makanan yang higienis ”. 3. Pertemuan III: “Dengan pengetahuan mengenai sistem pertahanan tubuh yang kita miliki, diharapkan agar kita tetap menjaga kesehatan, karena jika sistem tersebut terganggu atau diserang penyakit, maka akan berdampak negatif terhadap kekebalan tubuh kita sehingga zat asing mudah menyerang tubuh dan menimbulkan kelainan atau penyakit yang akan berakibat fatal bagi kelangsungan hidup kita”. 2 Kegiatan Inti a Guru mengelompokkan seluruh siswa menjadi enam kelompok yang heterogen, masing-masing terdiri dari lima orang. Kemudian memberikan nama yang berbeda kepada setiap kelompok yaitu kelompok merah, kuning, hijau, biru, nila dan ungu serta nomor panggilan yang berurutan untuk setiap anggota yaitu mulai dari nomor 1-5 pertemuan I. b Setiap kelompok memperoleh Lembar Kerja Siswa LKS sesuai dengan jumlah anggotanya dan mendengarkan penjelasan guru mengenai komponen dan tata cara mengerjakan LKS tersebut. c Setiap siswa berdiskusi dengan anggota kelompoknya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam LKS. d Setiap anggota kelompok saling membantu dalam memahami jawaban LKS dan memastikan agar semua anggotanya benar- benar paham.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA PADA MATERI CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP (Studi Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VII SMPN 13 Bandar Lampung Semester Genap T.P 2011/2012

3 23 43

PENGGUNAAN MEDIA KARTU BERGAMBAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA MATERI POKOK KEANEKARAGAMAN HAYATI (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas X SMA Assalam Lampung Selatan Se

2 27 65

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA DAN PENGUASAAN MATERI BIOLOGI PADA MATERI POKOK KINGDOM PLANTAE (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas X SMA Bina Mulya Bandar Lampung Semester Genap Tah

4 62 52

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KARTU BERGAMBAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI POKOK VIRUS OLEH SISWA

0 6 66

EFEKTIVITAS ANIMASI MULTIMEDIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN DARAH OLEH SISWA (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA Semester

0 10 53

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 28 57

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DANPENGUASAAN MATERI SISWA (Kuasi Eksperimen PadaSiswa Kelas VII SMP Negeri Natar Lampung Selatan Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 6 47

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI POKOK SISTEM PERTAHANAN TUBUH OLEH SISWA (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA Semester Genap SMA Negeri 1 Bandar Sri

1 4 128

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA ANTARA PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA MATERI EKOSISTEM (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 23 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2

0 3 120

PERBANDINGAN MODEL NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN MODEL THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM PERTAHANAN TUBUH (Studi Eksperimental pada Siswa Kelas XI Semester Genap SMA Negeri 2 Gadingrejo Kabupate

6 22 62