Rumusan Masalah Manfaat Penelitian

status gizi pada umur 13-15 tahun yaitu sangat kurus 2,6, kurus 6,4, normal 77,3, overweight 10,9 dan obesitas 2,7. Depkes, 2013. SMP N 34 Medan yang berada di di Jl. Mhd. Zein Hamid Gang Perbatasan Baru merupakan salah satu sekolah unggulan sehingga tingkat sosial ekonomi para siswa cenderung menengah keatas. Hal ini membuat peluang terjadinya status gizi lebih terkait ketersediaan dan keterjangkauan makanan terhadap berbagai makanan terutama makanan jajanan yang banyak dijual disekitar sekolah. Berbagai makanan jajanan yang dijual di sekolah tersebut mengandung sedikit serat. Menurut survei yang dilakukan ada beberapa anak yang mengalami sakit perut saat mengkonsumsi makanan jajanan tersebut. Berdasarkan survei yang dilakukan peneliti di SMP N 34 Medan , dari 50 orang siswai terdapat 24 orang yang mengalami overweight dan obesitas. Berdasarkan uraian di atas kegemukan semakin meningkat pada remaja, hal tersebut yang melatarbelakangin penelitian ini.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas diketahui bahwa pola makan remaja sekarang adalah tinggi kalori dan rendah serat, maka yang menjadi permasalahan adalah apakah ada hubungan pola makan dan asupan serat dengan status gizi pada siswai di SMP N 34 Medan. 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Mengetahui hubungan pola makan dan asupan serat dengan status gizi pada siswai di SMP N 34 Medan Universitas Sumatera Utara

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui frekuensi makan siswai di SMP N 34 Medan 2. Mengetahui kuantitas makanan dan jenis makanan yang dikonsumsi siswai SMP N 34 Medan 3. Mengetahui jumlah asupan serat siswai di SMP N 34 Medan

1.4 Manfaat Penelitian

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan bagi siswai tentang pola makan yang baik dan kecukupan serat 2. Memberikan masukan kepada pihak sekolah untuk memberikan pendidikan dasar tentang gizi pada siswai, khususnya pola makan dan kecukupan serat Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Remaja

Masa remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa menurut WHO adalah usia 12-24 tahun dan belum menikah. Pada masa remaja, pertumbuhan dan perkembangan terjadi dengan cepat, baik secara anatomis tubuhnya maupun psikis. Kebiasaan yang salah sejak masa remaja akan sulit dirubah saat dewasa sepeerti pola makan yang tidak sehat, tidur yang tidak baik dan kurang olahraga Roizen, 2012. Masa remaja merupakan masa transisi antara pengaruh orang tua dan teman sebaya akan menentukan pola makan pada masa dewasa nantinya Young et al, 2004. Remaja mempunyai kebiasaan makan diantara waktu makan berupa jajanan baik di sekolah maupun di luar sekolah. Makanan mereka umumnya kaya energi yang berasal dari karbohidrat dan lemak Soetardjo, 2011.

2.2 Pola Makan

Pola makan atau kebiasaan makan adalah cara-cara individu atau kelompok individu dalam memilih, mengkonsumsi dan menggunakan makanan yang tersedia yang didasarkan oleh faktor-faktor sosial dan budaya dimana seseorang hidup Macclany dan Macbeth, 2004. Pola makan adalah berbagai informasi yang memberi gambaran mengenai jumlah, dan jenis bahan makanan yang dimakan serta susunan makanan dan frekuensi makan Hong, 1985. Pola makan yang sehat dapat diartikan sebagai pola makan yang tidak berlebihan porsinya dan terdiri dari jenis – jenis makanan yang sehat dan beragam. Keberagaman Universitas Sumatera Utara