Unsur Linguistik dan Nonlinguistik dalam Penerjemahan

indefinite dan m ’rif h takrif; definite; jenis, makna dan harf kata tugas. c. Makna sintaksis Unsur ini terkait dengan posisi ism dalam kalimat yang mempunyai posisi I’r :b. seorang penerjemah harus mampu mencermati makna bagian dari teks sumber yang menjadi mubt d ’ subjek, khabar predikat, m f’u:l bihi ww l objek, m f’u:l bihi ts :ni: komplemen, tarki:b idha:fi: frasa nominal; aneksi, tarki:b washfi: frasa ajektival, tauki:d empatik, dan yang lain. Makna sintaksis juga berhubungan dengan juml h fi’liyy h kalimat verbal dan jumlah ismiyyah kalimat normal. d. Makna retoris Unsur ini terkait dengan maja:z metafora, alegori, idiom, i:ja:z, ithna:b, tasybi:h, kina:yah, sehingga penerjemah dapat mengalihbahasakan pesan dan ide yang tersembunyi di balik retorika penulis Tsu. Selain itu, unsur nonlinguistik dalam penerjemahan adalah sebagai berikut: a. Latar belakang topik dan pengetahuan yang luas Keterangan atau pengetahuan yang sama masalahnya atau erat hubungannya dengan masalah topik yang diterjemahkan, juga harus dikuasai oleh seorang penerjemah. b. Konteks Penerjemah harus memiliki pengetahuan dan wawasan terkait bagian suatu kalimat uraian atau situasi yang dapat menambah kejelasan makna kata dalam suatu teks. c. Konotasi Tautan pikiran yang menimbulkan nilai rasa pada seseorang ketika berhadapan dengan sebuah kata dalam Tsu, juga harus dikenali oleh seorang penerjemah. 14

5. Jenis Penerjemah

Penerjemah terbagi menjadi dua. Pertama, interpreter juru bahasa; tarjuman, baik yang konsekutif tanpa jeda maupun yang simultan berjeda. Objek yang diterjemahkan interpreter adalah nonteks. Dengan kata lain, ia mengalihbahasakan secara langsung bunyi yang didengarnya dalam Bsu ke dalam bunyi Bsa. Seorang interpreter bias menekuni beberapa profesi berikut: 1 interpreter konferensi juru bahasa acara- acara konferensi; 2 interpreter pemandu juru bahasa tamu dari mancanegara yang ber-Bsu; 3 interpreter hukum juru bahasa pada masalah hukum, seperti di persidangan; 4 interpreter medis juru bahasa urusan medis; 5 interpreter tanda bahasa juru bahasa terkait tanda bahasa, seperti konteks historis,, nuansa budaya, lirikan mata, dan gerak tubuh. 14 Moch. Syarif Hidayatullah dan Abdullah, Pengantar Linguistik Bahasa Arab Klasik Modern Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010, h. 172. Kedua, translator penerjemah; mutarjim. Objek yang diterjemahkan oleh seorang translator berupa teks, seperti yang sudah banyak ornag ketahui. Seorang translator bisa menekuni beberapa profesi berikut: 1 translator hukum penerjemah urusan hukum, seperti dokumen hukum; 2 translator kesusastraan penerjemah naskah fiksi maupun non fiksi; 3 translator lokalisasi penerjemah untuk produk yang dipasarkan di suatu wilayah; 4 translator medis penerjemah urusan medis, seperti nama obat-obatan. Bila dikelompokkan berdasarkan cara kerjanya, penerjemah bisa dibagi lagi menjadi tiga: 1 penerjemah di perusahaan atau biro penerjemahan; 2 penerjemah paruh waktu; 3 penerjemah bebas. Penerjemahan perusahaan atau biro penerjemahan berarti seseornag yang hanya punya pekerjaan tetap sebagai penerjemah penuh. Penerjemah paruh waktu berarti seseorang yang sudah mempunyai pekerjaan tetap, tetapi meluangkan waktu untuk menerjemahkan. Penerjemah bebas berarti penerjemah yang tidak mempunyai pekerjaan tetap, namun bekerja sebagai penerjemah lepas baik di penerbit maupun di biro penerjemahan. 15 15 Moch. Syarif Hidayatullah dan Abdullah, Pengantar Linguistik Bahasa Arab Klasik Modern Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010, h. 175.