Karakteristik Pembelajaran Pengertian Pembelajaran

17

2. Azaz-azaz Pembelajaran

Azaz-azaz pembelajaran merupakan prinsip-prinsip umum yang harus dikuasai oleh guru dalam melakukan kegiatan belajar-mengajar. 30 Berikut akan dibahas tentang azaz-azaz pembelajaran, yaitu: a. Peragaan ialah suatu cara yang dilakukan oleh guru dengan maksud memberikan kejelasan secara realita terhadap pesan yang disampaikan sehingga dapat dimengerti dan dipahami oleh para siswa. b. Minat dan Perhatian merupakan suatu gejala jiwa yang selalu bertalian. Seorang siswa yang memiliki minat dalam belajar, akan timbul perhatiannya terhadap pelajaran yang diminati tersebut. c. Motivasi. Terdapat dua macam motivasi; 1 motivasi instrinsikadalah di mana seseorang memperoleh daya jiwa yang mendorongnya untuk melakukan sesuatu yang timbul dalam dirinya sendiri. 2 motivasi ekstrinsik adalah dorongan yang timbul yang disebabkan oleh adanya pengaruh luar. d. Apersepsi yaitu bersatunya memori yang lama dengan yang baru pada saat tertentu. e. Korelasi dan Konsentrasi. Korelasi adalah hubungan antara satu mata pelajaran dengan pelajaran yang lain yang berfungsi dapat menambah kematangan pengetahuan yang dimiliki siswa. Dengan azaz korelasi maka pelajaran yang satu dengan yang lain diharapkan dapat menimbulkan konsentrasi siswa sehingga dapat membangkitkan minat dan perhatian mereka dalam belajar. f. Kooperasi adalah belajar atau bekerja bersama kelompok. Kooperasi dapat memberikan keuntungan-keuntungan kepada siswa, antara lain: 1. Hasil belajar lebih sempurna bila dibandingkan, dengan belajar secara individu, 2. Pendapat yang dituangkan secara bersama lebih meyakinkan dan lebih kuat disbanding pendapat perorangan, 30 Basyiruddin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, Jakarta: Ciputat Pers, 2002, Cet. 1, h. 7-18. 18 3. Dengan kerjasama yang dilakukan oleh siswa dapat mengikat tali persatuan, tanggung jawab bersama, rasa memiliki, dan menghilangkan egoisme. g. Individualisasi, azaz ini dilator belakangi oleh adanya perbedaan siswa baik dalam menerima, memahami, menghayati, menganalisis, dan kecepatan mereka dalam mengikuti pelajaran yang diberikan oleh seorang guru. Oleh karena itu setiap proses belajar mengajar hendaknya guru berusaha menyesuaikan materi yang disajikan dengan kondisi siswanya. h. Evaluasi ialah penilaian seorang guru terhadap proses atau kegiatan belajar mengajar. Penilaian tersebut bertujuan untuk mengetahui sampai sejauh mana tujuan pengajaran yang ditetapkan dapat tercapai, di samping itu juga hambatan-hambatan yang terjadi dalam proses belajar mengajar tersebut.

3. Model Pembelajaran

Pembelajaran berbasis kompetensi sebagai aktualisasi dari kurikulum 2004 dapat dilakukan dengan berbagai model. Model tersebut antara lain: a. Pembelajaran Kontekstual Contextual Teaching Learning. b. Bermain Peran Role Playing. c. Pembelajaran Partisipatif Participative Teaching and Learning. d. Belajar Tuntas Mastery Learning. e. Pembelajaran dengan Modul Modular Instruction. 31

C. Pengertian Pembelajaran Aqidah Akhlak

Kata Aqidah berasal dari bahasa arab yaitu kata “Aqqada” yang berarti mengikat, membuhul, menyimpulkan, mengokohkan, menjanjikan. Aqidah merupakan jamak dari kata “aqad” yang berarti keyakinan keagamaan yang dianut oleh seorang dan menjadi landasan segala bentuk 31 E.Mulyasa, Implementasi Kurikulum 2004, Bandung: PT.Remaja Rosdakarya Offset, 2006, h.137-157. 19 aktifitas, sikap pandangan dan pegangan hidupnya. Istilah tersebut identik dengan imankepercayaan, keyakinan. 32 Pendapat lain mengatakan bahwa Aqidah menurut bahasa berasal dari kata al-aqdu yang berarti ikatan, at-tautsiqu yang berarti kepercayaan atau keyakinan kuat, al-ihkamu artinya mengokohkanmenetapkan dan ar-rabthu biquwwah yang berarti mengikat dengan kuat, sedangkan menurut istilah adalah iman yang teguh dan pasti, yang tidak ada keraguan sedikitpun bagi orang yang meyakininya. 33 Yang dimaksud dengan Aqidah yaitu iman atau keyakinan atau kepercayaan yang bersumber kepada Al- Qur’an hakekatnya iman, sebagaimana diterangkan oleh Rasulullah SAW kepada sahabatnya : Artinya : “Iman adalah percaya, membenarkan mengakui Allah dan MalaikatNya, kitab-kitabNya, paara RasulNya, percaya pada hari kebangkitan dan percaya takdir Allah yang baik dan buruk”. HR. Bukhari Muslim. 34 Kata akhlak menurut etimologi adalah jamak dari kata khula, mempunyai akar kata yang sama dengan khaliq penciptanya, yakni tuhan dan makhluk yang diciptakan, dari kata khalaqa menciptakan. 35 Dengan demikian kata khulaq dan akhlaq selain mengacu kepada konsep penciptaan alam semesta. Menurut Imam Al-Ghazali, dalam bukunya “Ihya Ulumuddin” menyatakan bahwa akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dapat menimbulkan segala perbuatan dengan gampang dan mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan. Menurut Amin dalam bukunya “al-Akhlak” mengatakan bahwa akhlak adalah ilmu untuk menetapkan 32 Abdul Azis Dahlan, Ensiklopedia Hukum Islam, Jakarta : 2006, cet. 7, h. 78 33 Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Syarah Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jama’ah, Bogor: Pustaka At-Taqwa, 2004, h. 35 34 Depag RI, paket Panduan Guru Keluarga Sakinah, Jakarta : 2004, h. 32 35 Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlak, Yogyakarta : LIPI, 2006, h. .32