Enzim Peroksidase PO Enzim Polifenol Oksidase

2.8 Enzim Peroksidase PO

Peroksidase pada tanaman Hydrogen peroxidase oxidoreductase; EC 1.11.1.1 terdiri dari monomer-monomer glycoprotein Cassab and Varner, 1988; Valpuesata et al., 1989. Enzim ini menggunakan hydrogen peroxida H 2 O 2 atau oksigen bebas O 2 untuk mengoksidasi suatu variasi yang lebih luas dari penerima hidrogen. Dengan adanya penambahan dari H 2 O 2 , dapat mengkatalisis reaksi oksidasi dari berbagai bentuk substrat, termasuk phenolik, nitrit, sitokrom c, asam askorbat, atau gugus amin Kerby and Somerville, 1989; Mäder and F űssl, 1982; Scandalios, 1974. Reaksi oksidasi terjadi dibawah kondisi aerobik dengan menggunakan oksigen bebas dan tanpa peroksidase eksogen Mäder and Amberg-Fisher, 1982 Peroksidase PO didistribusikan cukup luas pada setiap organ tanaman. Peroksidase dihasilkan dalam organ, jaringan, sel, dan variasi komponen subseluler. PO adalah enzim yang larut di dalam sitoplasma atau tempat intraseluler. PO dapat dideteksi di dalam organel-organel dan pada dinding sel atau membran sel Birecka et al., 1975a; Bireck et al., 1975b; Catesson et al., 1986; Meudt and Stecher, 1972. Pada umumnya, PO merupakan isozim. Isozim ini memiliki kekuatan yang berbeda dalam bahan biokimianya seperti dalam aktifitas yang lebih spesifik, pH optimal, afinitasnya terhadap substrat dan sensitivitasnya terhadap inhibitor Bakardjieva, 1986; Fry, 1986; Mäder et al., 1980; Siegel and Siegel, 1986. PO berbeda dalam struktur biokimianya maupun respon terhadap rangsangannya juga berbeda Hu et al., 1990. Beberapa penelitian menyatakan bahwa PO pada suatu jaringan berbeda dalam jumlah yang sangat besar pada spesies tanaman. Kenyataannya, PO diidentifikasi lebih sering terdapat pada tanaman untuk jumlah yang lebih besar Chiu and Teng, 1977; Lee, 1973; Maldonado and van Huystee, 1980; Sesto and van Huystee, 1989; Wijsman and Hendriks, 1986. Universitas Sumatera Utara

2.9 Enzim Polifenol Oksidase

Polifenol Oksidase PPO tidak terbatas pada beberapa bagian organ tanaman. Keberadaannya dapat dilihat pada setiap jenis organ. Jaringan, sel, dan ditempat yang sama dalam suatu varietas dari fraksi sel, keduanya terdapat di dalam organela- organela dan dalam cairan sel Kar and Mishra, 1976; Sato and Hasegawa, 1976. Pada tingkat dari aktivitas PPO sering terjadi kesalahan selama proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman Fric, 1976; Scandalios, 1974. Aktivitas PPO akan meningkat apabila terjadi luka pada jaringan tanaman, penyebabnya antara lain terjadinya perubahan bentuk isozim yang akan mempengaruhi aktivitas PPO Bashan et al., 1987; Maraite, 1973; Sato and Hasegawa, 1976. Beberapa penelitian menemukan bahwa terdapat hubungan yang sangat dekat antara peningkatan aktivitas PPO dan aktivitas metabolik lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan aktivitas PPO berhubungan dengan komposisi senyawa fenolat dan aktivitas peroksidase PO Bashan et al., 1987; Czech- Kozlowska and Krzywanski, 1984; Srivastava and van Huystee, 1977b. Para ahli menemukan bahwa PPO dan PO sangat signifikan di dalam reaksi pertahanan Arora and Wagle, 1985; Bashan et al., 1987; Maraite, 1973; Retig, 1974, enzim PO dapat terinduksi oleh beberapa senyawa kimia yang akan mempengaruhi ekspresi dari gen yang mengkodenya. Pada tanaman Padi, gen yang terganggu akibat induksi tersebut akan mempengaruhi gen no.3. Pengaruh PO dan PPO pada tanaman adalah meningkatkan resistensi tanaman terhadap penyakit Bell, 1981; Farkas and Kiraly, 1962; Kosuge, 1969; Tomiyama, 1963. Mereka mengindikasikan bahwa PPO dan PO terlibat dalam proses reaksi dari jaringan tanaman setelah terjadi pelukaan dan infeksi. Reaksi ini terjadi sebagai hasil dari oksidasi fenol yang selalu berhubungan dengan biosintesis dari fitoaleksin atau substansi-substansi lain yang toksik yang berasal dari patogen Batra and Kuhn, 1975; Czech-Kozlowska and Krzywanski, 1984; Lazarovits and Ward, 1982. Universitas Sumatera Utara Meskipun begitu, peneliti harus berhati-hati dalam membedakan antara PPO dan PO, karena kadang-kadang oksidasi peroksidatif dari senyawa fenol sering terjadi kesalahan selama penentuan aktivitas PPO. Metode umum untuk membedakan aktivitas PPO dan PO adalah metode Kar dan Mishra 1976. Metode ini spesifik dalam mengidentifikasi perbedaan antara PPO dan PO di dalam gel setelah pemisahan dengan elektroforesis Srivastava and van Huystee, 1973; Srivastava dan van Huystee, 1977a. Universitas Sumatera Utara BAB 3 BAHAN DAN METODA

3.1 Waktu dan Tempat