akan memberikan sebuah buku yang berisi daftar klasifikasi dari seluruh koleksi. Dan hal ini sejalan dengan informasi yang ada di bab sebelumnya baca BAB II
dimana dinyatakan bahwa tujuan dari temu kembali adalah agar arsip tersebut dapat didayagunakan kembali.
4.4 Evaluasi Manajemen Arsip Statis pada
Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi
Sebagaimana kegiatan-kegiatan yang lainnya, kegiatan yang dilakukan para arsiparis dalam mengelola arsip statis yang ada juga juga harus dilaporkan kepada
Kepala Perpustakaan, ANRI dan juga gubernur . Dalam laporannya arsiparis akan merincikan berbagai kondisi yang ada, pencapai hasil kerja dan juga target yang
belum tercapai. Berikut adalah kutipan dari wawancara bersama I
4
. “Tentulah ada lah dek, dimana-mana setiap kegiatan kan ada evaluasi juga
hasil, semuanya kan ada penilaian, berapa pencapaian hasil kerja, berapa yang udah dilaksanakan, berapa juga yang belum dilaksanakan, semua nya
pasti ada dek, dari ANRI pun ada itu”
Berdasarkan masalah yang dituliskan pada bagian latar belakang masalah bahwa pada Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi masih terdapat
arsip yang menumpuk dalam 5 karung. Hal ini sebenarnya arsip yang menumpuk dalam 5 karung itu belum diolah dikarenakan Badan Perpustakaan dan Arsip
Daerah Provinsi Jambi belum diberi izin oleh si pencipta arsip untuk mengelolanya. Hal ini sesuai dengan pernyataan I
3
dan I
4
sebagai berikut: “Iya, kami pun belum diizinkan kan untuk mengolahnya jadi ya begitu lah
kira-kira. Diluar daripada arsip yang 5 karung hasil dari proyek pemerintah itu semuanya udah gak ada lagi. Jadi ya begitulah dek bukannya gak mau
ngurusnya tapi belum ada izin”
“Itu betul, karena kemaren ada proyek yang belum selesai jadi arsip nya masih tertahan dan belum dapat izin untuk mengolah nya, trus ada juga
arsip-arsip penerimaan CPNS, tapi sekrang udah gak ada lagi, udah kami susun semua kok, coba lah nanti adek liat di gedung yang sana, pasti udah
gak ada lagi”
Selain karena belum mendapat izin dari penciptanya Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi juga mengatakan bahwa penumpukan arsip dalam
Universitas Sumatera Utara
karung tersebut terjadi karena masih belum adanya kesadaran dan kepedulian dari masyarakat dan lembaga pencipta arsip. Hal ini sesuai dengan pernyataan I1
sebagai berikut: “zaman sekarang masih banyak orang yang belum mengerti apa itu arsip,
bahkan kan orang sering menyepelekan arsip itu seperti apalah arsip itu hanya barang-barang yang gak da guna, jelek dan juga sering dibilang
sampah. Jangan kan arsip nya lembaga yang menangani arsip aja bahkan orang gak ada yang tau, yang lebih parah nya lagi antara pegawai dan
pegawai yang kantornya berdekatan dan sering bertemu tidak tahu apa bidang pekerjaan dia. Itulah masalahnya sekarang, orang menyatakan arsip
itu penting kalau nanti udah dibutuhkan untuk keadaan tertentu.”
“Ya emang begitulah keadaannya, jadi mengenai tumpukan arsip yang tertumpuk dalam karung tadi karena belum ada kesadaran dan kepedulian
juga dari masyarakat dan lembaga juga seperti yang bapak ceritakan tadi. Tapi sekarang udah berkurang kok hanya tinggal beberapa arsip lagi, karena
kami pun gak mau juga melihat ada barang-barang yang tertumpuk di ruangan kami ini.”
Dari keterangan diatas dapat kita peroleh informasi bahwa setiap kegiatan yang ada harus ada kegiatan evaluasi atau penilaian, hal ini dimaksudkan agar
pencapaian hasil kerja yang dilakukan selama ini terlihat hasilnya dan untuk hasil kerja yang belum tercapai dapat diselesaikan dengan benar. Pada Badan
Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi evaluasi yang dilakukan berupa laporan yang diserahkan kepada kepala perpustakaan dan juga gubernur. Hal ini
mengingat betapa penting suatu informasi yang terkandung didalam arsip statis tersebut.
4.5 Rangkuman Hasil Wawancara