87
. Sedangkan sisanya sebesar 1 – 0,783 atau 100 - 78,3 = 21,7 dijelaskan oleh faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.
a. Uji t t-test
Uji t digunakan untuk menguji signifikansi koefisien predictor dari setiap variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial. Dalam uji t digunakan hipotesis seperti
yang terlihat berikut ini. Ho
: b
1
,b
2
,b
3
Ha = 0, artinya Earning Growth, Debt to Equity Ratio dan Dividend Payout Ratio
tidak berpengaruh signifikan terhadap Price Earning Ratio secara parsial pada perusahaan industri barang – barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. : b
1
,b
2
,b
3
Kriteria : ≠ 0, artinya Earning Growth, Debt to Equity Ratio dan Dividend Payout Ratio
berpengaruh signifikan terhadap Price Earning Ratio secara parsial pada perusahaan industri barang – barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia.
Untuk koefisien positif : Ha diterima dan Ho ditolak jika t
hitung
t
tabel
Ho diterima dan Ha ditolak jika t untuk α = 5
hitung
t
tabel
untuk α = 5
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
88
Untuk koefisien negatif : Ha diterima dan Ho ditolak jika t
hitung
t
tabel
Ho diterima dan Ha ditolak jika t untuk α = 5
hitung
t
tabel
untuk α = 5
Tabel 4.9 Hasil Uji Statistik t
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients T
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
2.354 .179
13.183 .000
Ln_EG -.152
.099 -.244
-3.519 .103
Ln_DER .186
.108 .271
4.713 .009
Ln_DPR .038
.063 .094
.604 .549
a. Dependent Variable: Ln_PER Sumber : Lampiran 10 Output SPSS
Berdasarkan hasil uji signifikansi koefisien prediktor pada tabel 4.9 di atas dapat diketahui pengaruh variabel independen secara parsialsebagai berikut :
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
89
1 Pengaruh Earning Growth terhadap Price Earning Ratio. Pengujian hipotesis dilakukan dengan kriteria sebagai berikut.
Earning Growth memiliki nilai t.
hitung
sebesar -3.519. Nilai t.
tabel
diperoleh dengan menggunakan Microsoft Excel, yakni dengan rumus TINV 0.05, 41, yaitu 2,01954.
Nilai t.
hitung
t.
tabel
2 pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap Price Earning Ratio. -3.519 2,019540948264 artinya Ho diterima yakni Earning
Growth tidak mempunyai pengaruh terhadap Price Earning. Nilai signifikansi 0.103 menunjukkan bahwa pengaruh yang diberikan Earning Growth terhadap Price
Earning Ratio adalah tidak signifikan karena 0.05. Jadi dapat disimpulkan bahwa Earning Growth tidak berpengaruh terhadap Price Earning Ratio pada perusahaan
industri barang – barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Pengujian hipotesis dilakukan dengan kriteria sebagai berikut. Debt to Equity Ratio memiliki nilai t.
hitung
4.713. Nilai t.
tabel
diperoleh dengan menggunakan Microsoft Excel, yakni dengan rumus TINV 0.05, 41, yaitu 2,01954.
Maka nilai t.
hitung
t.
tabel
4.713 2,019540948264 artinya Ha diterima yakni Debt to Equity Ratio mempunyai pengaruh positif terhadap Price Earning Ratio. Nilai
signifikansi sebesar 0.009 menunjukkan bahwa pengaruh yang diberikan Debt to Equity Ratio terhadap Price Earning Ratio adalah signifikan karena 0.05. Jadi dapat
disimpulkan bahwa Debt to Equity Ratio berpengaruh terhadap Price Earning Ratio pada perusahaan industri barang – barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
90
3 pengaruh Dividend Payout Ratio terhadap Price Earning Ratio. Pengujian hipotesis dilakukan dengan kriteria sebagai berikut.
Dividend Payout Ratio memiliki nilai t.
hitung
0.604. Nilai t.
tabel
diperoleh dengan menggunakan Microsoft Excel, yakni dengan rumus TINV 0.05, 41, yaitu 2,01954.
Maka nilai t.
hitung
t.
tabel
0.604 2,019540948264 artinya Ho diterima yakni Dividend Payout Ratio tidak mempunyai pengaruh positif terhadap Price Earning
Ratio. Nilai signifikansi sebesar 0.549 menunjukkan bahwa pengaruh yang diberikan Debt to Equity Ratio terhadap Price Earning Ratio adalah tidak signifikan karena
0.05. Jadi dapat disimpulkan bahwa Debt to Equity Ratio tidak berpengaruh terhadap Price Earning Ratio pada perusahaan industri barang – barang konsumsi yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia.
b. Uji F ANOVA