Hemiselulosa Lignin KOMPOSISI KIMIA SERAT SELULOSA .1 Selulosa

2.11.2 Hemiselulosa

Hemiselulosa merupakan suatu polisakarida lain yang terdapat dalam tanaman dan tergolong senyawa organik. Casey, 1960 menyatakan bahwa hemiselulosa bersifat non-kristalin dan tidak bersifat serat, mudah mengembang karena itu hemiselulosa sangat berpengaruh terhadap bentuknya jalinan antara serat pada saat pembentukan lembaran, lebih mudah dihidrolisis dengan asam. Perbedaan hemiselulosa dengan selulosa yaitu hemiselulosa mudah larut dalam alkali tapi sukar larut dalam asam, sedang selulosa adalah sebaliknya. Hemiselulosa juga bukan merupakan serat – serat panjang seperti selulosa. Hasil hidrolisis selulosa akan menghasilkan D-glukosa, sedangkan hasil hidrolisis hemiselulosa akan menghasilkan D-xilosa dan monosakarida lainnya. Hemiselulosa tersusun dari gabungan gula – gula sederhana dengan lima atau enam karbon. Degradasi hemiselulosa dalam asam lebih tinggi dibandingkan dengan delignifikasi, dan hidrolisis dalam suasana basa tidak semudah dalam suasana asam menyatakan bahwa adanya hemiselulosa mengurangi waktu dan tenaga yang diperlukan untuk melunakkan serat dalam proses mekanis dalam air. Hemiselulosa berfungsi sebagai pendukung dinding sel dan berlaku sebagai perekat antar sel tungal yang terdapat didalam batang pisang dan tanaman lainnya. Hemiselulosa memiliki sifat non-kristalin dan bukan serat, mudah mengembang, larut dalam air, sangat hidrofolik, serta mudah larut dalam alkali. Kandungan hemiselulosa yang tinggi memberikan kontribusi pada ikatan antar serat, karena semiselulsa bertindak sebagai perekat dalam setiap serat tunggal. Pada saat proses pemasakan berlangsung, hemiselulosa akan melunak, dan pada saat hemiselulosa melunak, serat yang sudah terpisah akan lebih mudah menjadi berserabut Sungai,2009. Strukrur molekul hemiselulosa dapat dilihat seperti Gambar 2.5. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.5. Struktur molekul hemiselulosa Sungai, 2009

2.11.3 Lignin

Lignin adalah suatu polimer komplek dengan berat molekul tinggi terdiri dari satuan fenil propana sifat senyawa ini sangat stabil dan sulit untuk dipisahkan serta mempunyai bermacam – macam. Lignin bersama hemiselulosa membentuk lem alami yang menjadi perekat yang membuat kokoh sifat mekanik kayu tersebut. Jumlah lignin yang terdapat dalam tumbuhan yang berbeda sangat bervariasi. Di dalam daun jarum dan daun lebar dikatakan tidak tentu, terkadang tinggi atau rendah, kemungkinan tergantung pada keadaan perkembangannya. Wardrop, 1971. Lignin terdapat dalam lamela tengah dan dinding sel yang berfungsi sebagai perekat antar serat. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.6. Struktur molekul lignin Sungai, 2009 Pada pembuatan pulp, lignin dapat dilarutkan oleh hidrolisa asam pada proses sulfit, alkali panas pada proses soda dan sulfat, serta oleh klorida dalam proses pemutihan. Pulp akan mempunyai sifat fisik yang baik apabila mengandung sedikit lignin. Hal ini disebabkan lignin bersifat hidrophobik dan kaku sehingga menyulitkan dalam proses pemasakan. Banyaknya lignin akan mempengaruhi konsumsi bahan kimia pemasak dan pemutihan.

2.11.4 Ekstraktif