BAB III
METODE PENELITAN
3.1 BAHAN - BAHAN YANG DIGUNAKAN
Bahan-bahan utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Sludge industri pulp dan kertas, dari belt press yang diperoleh dari PT.
Toba Pulp Lestari – Porsea. 2. Daun nanas Palembang, yang diproleh dari Desa Patumbak,Kab.
Deliserdang Medan. 3 Batang pisang kepok, yang diperoleh dari Desa Patumbak, Kab.
Deliserdang Medan. 4. Batang rami, yang diperoleh dari Garut, Jawa Tengah.
5. Tapioka dan kaolin dibeli dari toko bahan kimia 6. NaOH, Merck.
3.2 ALAT - ALAT YANG DIGUNAKAN Alat-alat utama yang digunakan dalam penelitian ini : Neraca electonic ER-180A,
Moisture Analyser MB 45, Digester, Disintegrator Coator 1000, Sommerville Screener CSF freeness tester, Handsheet cylinder machine, Rolling the couch roll,
Pressing the stack, Bauer MacNett Clasifier, FAS 3000 Fiber Analyser, Brightness and opacity testing machine, Tensile Strength tester Model Lloy Instrument,
Elmenddrf Tearing tester model: ProtearTheving-Albert Instrument Co, Busting tester model 3720 Osaka, Pastle Mortal Mill Pascal, Micro Gauge TesterPrecision
Micrometer, Oven, Hydrapulper, Auttoclave tipe rotary, Ring Crush Resistace tester, Brightimeter Micro S-55, Hollander Beater.
Universitas Sumatera Utara
3.3 LOKASI PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di laboratorium Teknologi Biosumber, kertas dan Coating, Pusat Pengajian Teknologi Industri, Universiti Sains Malaysia USM, Penang. dan di
Balai Besar Pulp dan Kertas BBPK, Bandung serta Lab. kimia anorganik FMIPA USU Medan.
3.4 PROSEDUR PENELITIAN
3.4.1 Persiapan Serpih Daun Nanas, Pelepah Batang Pisang dan Batang Rami
Daun nanas, dibersihkan dengan cara pencucian dengan menggunakan air untuk membersihkan daun nanas dari kotoran berupa pasir dan tanah. Setelah pencucian
daun nanas tersebut dipotong-potong berukuran panjang 3 - 5 cm. Selanjutnya daun nanas dijemur dibawah sinar matahari sampai kering menjadi serpihan. Hal yang
sama dilakukan untuk pembuatan serpihan pelepah batang pisang dan serpihan
batang rami.
3.4.2 Penentuan Kadar Air
2 gr serpihan daun nanas, serpihan pelepah batang pisang dan serpihan batang rami kering masing-masing diukur kadar airnya. Penentuan kadar air masing-masing
serpihan daun nanas, pelepah batang pisang atau batang rami perlu dilakukan untuk perhitungan komposisi berat serpihan masing-maing menurut TAPPI T412 om-94.
Berat masing-masing komposisi serpihan dihitung dan hasilnya ditampilkan seperti pada Tabel 3.1, Tabel 3.2 dan Tabel 3.3 untuk digunakan dalam pembuatan pulp
seperti langkah- langkah berikut ini.
3.4.3 Pembuatan Pulp
Pembuatan pulp DN dilakukan dengan proses kimia soda panas terutup. 234 gr serpihan DN dimasukkan kedalam digester, lalu ditambahkan larutan pemasak NaOH
Universitas Sumatera Utara
2,5 1600ml kemudian penutup dikunci dengan sempurna. Pemasakan dilakukan dengan listrik pada temperatur 170
C , tekanan 4 -5 atm selama 2 jam dan waktu yang diperlukan untuk mencapai temperatur 170
C adalah 1 jam. Setelah selesai pemasakan serpihan DN, dibiarkan sehingga temperatur turun sampai dibawah 60
C, penutup dibuka dan dituangkan kedalam baskom besar. Plup DN dipisahkan dengan
lindi hitam, selanjutnya pulp dicuci dengan air sebanyak 3 kali hingga bebas dari larutan pemasak. Pulp DN ditambahkan air 5000 ml kemudian dilakukan penyaringan
screening untuk memisahkan accep dan reject, lalu pulp DN yang diperoleh dipress untuk mengurangi kadar air. Hal yang sama dilakukan terhadap pelepah batang
pisang PBP dan batang rami BR untuk pembuatan pulpnya. Proses pemasakan
dilakukan menurut Laboratory Manual Mazlan Ibrahim, dkk, 2008.
3.4.4 Pembuatan Pulp Stok, PDN - PS
Timbang pulp daun nanas PDN kering udara dan pulp sludge PS kering udara menurut komposisi campuran masing-masing yang telah ditetapkan dapat dilihat
seperti pada Tabel 3.1.
Tabel.3.1. Komposisi Pulp Stok PDN – PS, Tapioka 5 dan Kaolin 5 Pulp Daun Nanas PDN
Pulp Sludge PS Nomor
Berat Kering Berat gr
Berat kering Berat gr
1 0 0 100
62,355 2 30 14,03 70 43,648
3 50 23,39 50 31,177 4 70 32,75 30 18,706
5 100 46,79
Sebelum dicampur masing-masing pulp daun nanas dan pulp sludge dimasukkan kedalam alat disintegrator dengan menambahkan air 2000 ml untuk proses pemisahan
serat sebanyak 3000 putaran, selanjutnya dipindahkan kedalam alat hollander beater
Universitas Sumatera Utara
selama 5 menit untuk mendapatkan kehalusan sekitar 400 ml CSF Canadian Standard Freeness. 1000 ml air digunakan untuk membilas alat disintegrator dan
hollander beater ditambahkan, selanjutnya masing-masing pulp daun nanas dan pulp sludge dituangkan lagi kedalam alat adukan disintegrator dengan menambahkan
bahan aditif tapioka 5 telah dimasak sebagai perekat dan kaolin 5 sebagai bahan pengisi, terus diaduk sehingga terjadi pulp stok homogen, selanjutnya ditambahkan
lagi air 2000 ml dan terus diaduk untuk mendapatkan konsistensi 1,5. Sewaktu pemindahan larutan pulp stok dan pengukuran volume stok dilakukan dengan cermat
agar tidak tertumpah TAPPI 205 om-88. Dengan cara yang sama juga dilakukan pembuatan pulp stok PPBP – PS. Komposisi campuran PPBP – PS dapat dilihat
seperti pada Tabel 3.2 dan juga dilakukan pembuatan komposisi pulp stok PBR – PS seperti pada Tabel 3.3.
Tabel.3.2 Komposisi Pulp Stok PPBP – PS, Tapioka 5 dan Kaolin 5 Pulp Pelepah Batang Pisang
PPBP Pulp Sludge PS
Kode Sampel
Berat Kering Berat gr Berat Kering
Berat gr
1 0 0 100 62,355
2 30 13,73 70 43,648 3 50 22,88 50 31,177
4 70 32, 03 30 18,706
5 100 45,76 0
Tabel.3.3. Komposisi Pulp Stok, PBR – PS, Tapioka 5 dan Kaolin 5 Pulp batang Rami PBR
Pulp Sludge PS Kode
Sampel Berat Kering
Berat gr Berat Kering,
Berat gr
1 0 0 100
106,43 2 30 89,25 70 74,50
3 50 148,75 50 53,22 4 70 208,25 30 31,93
5 100 297,50 0
Universitas Sumatera Utara
3.5 PEMBUATAN LEMBARAN KARTON
3.5.1 Pembuatan Lembaran Karton PDN - PS
1000 ml pulp stok PDN – PS dituangkan kedalam silinder handsheet machine untuk mendapatkan gramatur 350 grm
2
. Proses penuangan, pengadukan dan pembentukan lembaran karton basah dalam handsheet machine berlaku secara otomatis diatas
screen pembentuk. Letakkan dua helai kertas pengering selanjutnya dengan sekeping pelat penekanan Couch Plate diatas lembaran karton basah, lalu digiling dengan rol
penggiling, 5 kali bolak balik kemudian angkat semua susunan kertas pengering dan plat penekanan secara serentak dari screen pembentuk. Kertas pengering basah
diganti dengan kertas pengering baru, selanjutnya diletakkan lagi diatas plat besi mengkilap Polished Plate diatas permukaan lembaran karton basah. Dengan cara
yang sama dapat dilakukan untuk pembuatan lembaran karton lain Lembaran karton basah, kertas pengering dan polished plate disusun dengan teliti untuk dilakukan
proses penekanan Mazlan Ibrahim, dkk., 2008. Dengan cara yan sama juga di lakukan pembuatan lembaran karton PDN – PS dan PPBP - PS.
3.6 PENEKANAN PRESSING
5 lembaran karton basah PDN – PS disusun dengan teliti yang masing-masing lembaran di pisahkan oleh polished plate, kertas pengering disusun diatas plat
penekanan . Penekanan pertama dilakukan sebesar 345 kPa selama 5 menit terhadap susunan lembaran karton basah. Setelah selesai proses penekanan pertama, alat
penekanan dibuka, kertas pengering diganti lalu lembaran karton PDN – PS dibalikkan dan disusun kembali diatas plat penekanan dengan masing-masing
dipisahkan oleh polished plate lalu dilakukan penekanan kedua sebesar 345 kPa selama 2 menit. Hal yang sama dilakukan proses penekanan terhadap lembaran karton
basah PPBP – PS dan lembaran karton basah PBR – PS. Proses penekanan dilakukan menurut standard TAPPI T 205 om-88.
Universitas Sumatera Utara
3.7 PENGERINGAN DRYING