Pendekatan ini sulit diterapkan untuk kasus komuter yang memiliki biaya transportasi yang tinggi dan waktu perjalanan panjang. Metode ini tidak cocok untuk diterapkan, dan
masalah lain dalam penggunaan metode ini adalah pengambilan data harga rumah.
II.6. Pemilihan Teknik Analisa Data yang Digunakan
Data yang dianalisa mencakup dua atribut yang digunakan yaitu waktu dan biaya perjalanan dan waktu tunggu perjalanan. Selain itu juga disajikan karakteristik sosial
ekonomi dan karakteristik perjalanan responden. Seperti yang sudah dipaparkan pada pembahasan sebelum nya, ada banyak metode untuk menghitung nilai waktu perjalanan
penumpang yaitu metode regresi, metode grafik, metode non metric scaling, dan analisa logit. Meskipun pada mulanya dimaksudkan untuk menganalisa choice data diskrit, namun
sekarang data yang didapat dari hasil survey Stated Preference yang digunakan untuk mengukur pilihan seperti rangking dan rating sudah dapat digunakan sebagai choice data.
Dengan demikian maka metode analisa Logit dipilih untuk analisa nilai waktu perjalanan penumpang angkutan umum Kota Medan. Untuk memudahkan mendapatkan parameter-
parameter yang dibutuhkan, maka dalam analisa logit ini digunakan bantuan software. Ada banyak software yang ditemukan atau digunakan untuk analisa logit. Misalnya adalah N-
Logit 5 dan Biogeme. Dalam penelitian ini dalam mendapatkan parameter yang dibutuhkan untuk
menghitung nilai waktu perjalanan penumpang maka digunakan Biogeme. Biogeme merupakan software yang ditemukan dan ditemukan oleh Michel Bierlaire pada tahun 2009.
Biogeme salah satu software yang bersifat friendly user. Artinya Biogeme ini dapat digunakan oleh siapa saja. Biogeme juga sangat cocok digunakan untuk penelitian karena
disediakan gratis sehingga bisa digunakan oleh berbagai kalangan, baik itu pelajar, mahasiswa, peneliti, pakar, dan lain sebagainya.
Selanjutnya data yang diperoleh, akan digolongkan dan diklasifikasikan ke dalam bentuk tabel. Yang kemudian akan diolah dengan Biogeme sehingga didapatkan parameter
yang diperlukan. Untuk menghitung nilai waktu maka parameter yang diperlukan adalah parameter waktu temput perjalanan dan parameter biaya perjalanan.
II.7 Beberapa Studi Terdahulu Tentang Nilai Waktu
Bayak penelitian yang telah dilakukan tentang nilai waktu perjalanan di beberapa kota, antara lain:
1. Bierlaire M, KW Axhausen, G Abay.”The Acceptance of Modal Innovation : The Case
of Swissmetro.” Conference Paper 1
st
Swiss Transport Research Conference. Monte VeritaAscona, 1-3 Maret 2001.
Menjelaskan tentang sebuah inovasi moda transportasi baru yang menghubungkan pusat pusat perkotaan di Switzerland. Dalam paper ini disebutkan bahwa metode survey yang
dipakai untuk meramalkan pengaruh yang diakibatkan pembangunan Swissmetro adalah metode Stated Preference. Dengan menggunakan software Biogeme BIerlaire’s
Optimization routines for GEv Model Estimation yang dibuat oleh Bierlaire, paper ini membandingkan hasil dari model yang dibuat dengan pendekatan pendekatan seperti
Multinomial Logit, Nested Logit, dan Cross Nested Logit. Penelitian ini menghasilkan parameter nilai waktu VOT. Berikut adalah nilai waktu yang didapat dari penelitian
tersebut :
Parameter MNL
Multinomial Logit NL
Nested Logit CNL
Cross Nested Logit VOT
Value of Time [sFrMin]
1.21 1.15
1.12
2. Setyono, Karnawan Joko.”Nilai Waktu Perjalanan Bus Pengguna Jalan Tol Dalam
Kota di Semarang.” Wahana Teknik Sipil Vol.12 No.1 April 2007:19-23
Menjelaskan tentang penentuan nilai waktu perjalanan pengguna bus dalam kota di Semarang, dimana metoda yang dipakai adalah metoda route choice. Data diambil
menggunakan survey Stated Preference. Dari survey yang dilakukan didapat nilai waktu perjalanan bus pengguna jalan tol dalam kota Semarang adalah sebesar Rp
5.523,32jamorang.
3. Handayani, Ayu Pertimasari Sekar Handayani, Achmad Wicaksono, M.Ruslin
Anwar.” Studi Penentuan Penghematan Waktu dan Biaya Pengguna Jalan Tol Dalam
Kota Studi Kasus Tol Waru-Dupak.”Jurnal Rekayasa Sipil, Volume 6. No.2-2012 ISSN 1978-5658.
Menjelaskan bahwa salah satu komponen paling penting dalam penentuan tariff tol adalah nilai waktu. Untuk mengantisipasi kondisi transportasi jalan kota melalui penyediaan
sarana dan prasarana angkutan dimasa yang akan datang, diperlukan analisis ekonomi yang bertujuan untuk menilai manfaat yang dapat diperoleh, diantaranya penghematan atas
waktu tempuh time travel saving.
4. Setyono, Karnawan Joko.”Nilai Waktu Perjalanan Bus Pengguna Antar Kota.”
Wahana Teknik Sipil Vol.12 No.2 Agustus 2007 : 133-138.
Penetian ini membahas tentang penentuan nilai waktu ruas jalan tol rute Solo-Semarang. Dari survey yang dilakukan didapat nilai waktu perjalanan bus pengguna jalan tol antar
kota rute Solo- Semarang adalah sebesar Rp 2.920,48jamorang.
BAB III METODE PENELITIAN
III.1 Tahapan Penelitian
Untuk mencapai tujuan dan sebagai kerangka pemikiran penelitian, direncanakan metode penelitian dengan ringkasan sebagai berikut:
1. Melakukan studi literatur yang berhubungan dengan penentuan nilai waktu perjalanan pengguna jalan yang berhubungan dengan metode yang dipakai dalam penelitian ini.
2. Melakukan studi lapangan yaitu pengumpulan data sekunder. Data Sekunder didapatkan melalui instansi instansi terkait dalam penelitian ini serta dari penelitian-penelitian
terdahulu. • Data Sekunder yang diambil untuk penelitian ini adalah Data Sekunder yang akan
diambil antara lain adalah data Pendapatan Domestik Regional Bruto PDRB kota Medan, data jumlah penduduk kota Medan.
• Penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian ini adalah Kajian Pemilihan Moda Transportasi antara Moda Eksisting dengan Monorel menggunakan metode
Stated Preference Suparta, 2015.
Dalam penelitian tersebut, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan metode Stated Preferenced yang mengkaji probabilitas pemilihan moda eksisting yaitu
Sepeda Motor, Angkutan Umum, dan Mobil Pribadi. Ketiga moda tersebut sangat representatif sebagai moda yang akan digantikan perannya oleh monorel. Namun dalam
penelitian Analisis Nilai Waktu Perjalanan Penumpang Angkutan Umum Kota Medan dengan Menggunakan Random Regret Minimization, responden yang diambil sebagai data
untuk menganalisis nilai waktu perjalanan nya hanya penumpang angkutan umum kota Medan.
3. Data yang didapat akan dikelompokkan ke dalam berbagi kategori, yaitu karakteristik sosial ekonomi penumpang, dan karakteristik perjalanan.
4. Parameter yang diambil untuk menghitung nilai waktu adalah waktu tempuh perjalanan dan biaya perjalanan pengguna jalan. Pengolahan data tersebut akan dilakukan sesuai
dengan metode yang dipakai dalam penelitian ini, yaitu Metode Random Regret Minimization. Data diolah dengan menggunakan software Biogeme BIerlaire
Optimazation toolbox for GEv Model Estimation . 5. Pengambilan kesimpulan berupa besarnya nilai waktu penumpang angkutan umum kota
Medan dengan metode Income Approach, metode Mode Choice Approach, dan metode Random Regret Minimization yang dinyatakan dalam nilai uang rupiah.
6. Pengambilan saran dari hasil penelitian.
III.2 Lokasi Penelitian
Berdasarkan perencanaan pembangunan monorel tahap awal, rute rencana yang akan dilewati monorel adalah :
• Rute 1 Loop : Jalan Balai Kota–Jalan Guru Patimpus–Jalan Gatot Subroto–Jalan Gagak Hitam–Jalan Ngumban Surbakti –Jalan AH Nasution –Jalan Sisingamangaraja–Jalan
Mesjid Raya –Jalan Katamso–Pemuda–Jalan Ayani –Jalan Balai Kota. Sumber : Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kota Medan
Dalam penelitian Kajian Pemilihan Moda Transportasi antara Moda Eksisting dengan Monorel menggunakan metode Stated Preference, lokasi yang diteliti adalah rute I
karena dianggap sebagai rute yang paling potensial untuk dilewati monorel. Sehingga rute I dipilih untuk menganalisa nilai waktu penumpang angkutan umum Kota Medan.
Gambar 3.1 Rute Rencana yang akan dilewati monorel Kota Medan
III.3 Sampel Penelitian
Dalam penelitian ini data yang digunakan merupakan hasil dari rekapitulasi data penelitian terdahulu yaitu data yang didapat dari responden yang menggunakan angkutan
umum Kota Medan dalam penelitian Kajian Pemilihan Moda Transportasi antara Moda
Eksisting dengan Monorel menggunakan metode Stated Preference Suparta, 2015. Jika
hanya menilai angkutan umum sebagai moda yang representatif untuk menggantikan monorel, maka moda ini dinilai kurang cukup representatif untuk menggantikan moda
monorel. Monorel pada dasarnya digunakan untuk menggantikan kendaraan pribadi, baik itu mobil maupun sepeda motor. Namun dikarenakan penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
nilai waktu perjalanan penumpang, maka angkutan umum kota Medan dinilai cukup tepat dibandingkan dengan monorel.
Perhitungan Jumlah Sampel
Menurut Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2007 prakiraan jumlah perjalanan harian internal di kota Medan pada tahun 2015 sebesar 3.998.069hari
sementara persentase perjalanan kendaraan di kota Medan adalah 21 untuk sepeda motor, 13 untuk mobil pribadi dan 64 untuk angkutan umum. Untuk Lebih jelasnya dapat
dilihat dalam gambar 1.1 berikut:
1
Gambar 3.2 Bagan survey pemilihan moda berdasarkan persentase perjalanan
kendaraan di kota Medan. Sumber : Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara 2007
Data tersebut digunakan sebagai dasar dalam penentuan persentase masing-masing sampel moda eksisiting dari total sampel yang harus dicapai.
Untuk perhitungan jumlah sampel minimum digunakan rumus yang dinyatakan
Glenn D. Israel ,1992 :
n =
� 1+
�.�
2
dimana : n
= jumlah sampel atau responden minimum N
= jumlah populasi yang ada e
= persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih ditolerir.
Moda
Mobil Pribadi 13 Sp. Motor 21
Angkutan Umum 64
Perhitungan jumlah sampel :
o Angkutan Kota
Jumlah populasi = 64 x total perjalanan = 64 x 3998069hari
= 2558764,16hari Jumlah responden minimum =
� 1+
�.�
2
=
2558764 ,16 1+2558764 ,16
� 0.1
2
= 99,996 ≈ 100 responden
III.4 Pengumpulan Data-Data Sekunder
Pengumpulan data sekunder pada penelitian ini didapat dari penelitian terdahulu
yaitu “Kajian Pemilihan Moda Transportasi antara Moda Eksisting dengan Monorel menggunakan metode Stated Preference”. Di dalam penelitian tersebut peneliti
menggunakan teknik survey Stated Preference dimana kepada responden dilakukan
wawancara dan diberi kuesioner survei untuk diisi. Surveyor membawa langsung lembar
kuisioner kepada setiap responden sehingga dapat lebih memperjelas maksud yang dipertanyakan dalam kuisioner. Pada penelitian tersebut surveyor mewawancarai responden
sesuai pertanyaan dalam kuisioner. Jawaban yang diberikan responden langsung diisikan pada lembar kuisioner. Kuisioner yang diberikan terdiri dari tiga bagian kelompok pertanyaan
yaitu bagian karakteristik umum dari responden, karakteristik perjalanan yang dilakukan responden dan isian untuk pemilihan moda dengan teknik stated preference.
Kuesioner tersebut disebar pada rencana rute yang akan dilalui oleh jalur monorel yaitu Jalan Balai Kota – Jalan Guru Patimpus – Jalan Gatot Subroto – Jalan Gagak Hitam –
Jalan Ngumban Surbakti – Jalan AH Nasution – Jalan Sisingamangaraja – Jalan Mesjid Raya – Jalan Katamso – Jalan Pemuda – Jalan Ahmad Yani – Jalan Balai Kota di Kota Medan,
Sumatera Utara.
Data yang didapat tersebut akan diolah dengan dua metode, yaitu dengan metode Mode Choice Approach dan metode Random Regret Minimization. Parameter biaya dan
waktu tempuh perjalanan akan dianalisis dengan kedua metode tersebut untuk mendapatkan nilai waktu perjalanan penumpang angkutan umum Kota Medan.
Data sekunder lain yang dibutuhkan adalah data PDRB Kota Medan dan data jumlah penduduk Kota Medan. Data yang didapat ini diolah untuk mendapatkan nilai waktu
perjalanan dengan metode Income Approach.
III.5 Metode Analisa Data
Dari paparan BAB II telah disajikan beberapa metode metoda untuk menhitung nilai waktu perjalanan. Dari berbagai metode tersebut nilai waktu akan dihitung dengan metode
Random Regret Minimization, metode Mode Choice Approach, dan metode Income Approach.
Berikut ini akan diulas kembali rumus perhitungan nilai waktu yang akan digunakan dalam penelitian ini.
1. Metode Random Regret Minimization
Metode Random Regret Minimization menjelaskan perilaku konsumen dalam memilih sesuatu yang mana konsumen berharap untuk menghindari kondisi dimana
alternatif terpilih rute, moda, dan lain sebagainya lebih baik daripada satu atau lebih
alternatif lainnya. Nilai waktu degan metode RRM dapat dicari dengan menggunakan
rumus sebagai berikut :
Nilai waktu
RRM
=
∑
−� �� 1+
1 ��� �� �� ��� −��� �
�≠�
∑
−��� 1+
1 ��� �� �� ��� −��� �
�≠�
……………………………………….3.1
Keterangan : TT = Travel Time atau waktu tempuh menit TC = Travel Cost atau biaya perjalanan rupiah
�
��
= Koefisien Atribut Travel Time waktu perjalanan �
��
= Koefisien Atribut Travel Cost biaya perjalanan i, j…= alternatif pilihan jenis moda i, j
2. Metode Mode Choice Approach Metoda Mode Choice Approach dapat digunakan dalam menganalisa nilai
waktu perjalanan. Metode ini berusaha untuk menentukan nilai waktu dari model untuk mengestimasi rasio pilihan dari sebuah moda lalu lintas. Dalam metode ini,
perbandingan pilihan diasumsikan menjadi suatu fungsi dari dua variabel yaitu biaya operasi dan biaya waktu. Nilai waktu didefinisikan sebagai perbandingan antara
parameter untuk biaya waktu terhadap biaya operasi. Pi
= a + a
1
Ci − Cj + a
2
Ti − Tj…………………………………………3.2
Keterangan: Pi = Ratio pilihan dari moda i C,T = Biaya C dan Waktu T
a a
1
a
2,
= Koefisien, i,j = Alternatif pilihan jenis moda i,j
Nilai waktu perjalanan yang didapat dari metode Mode Choice Approach tersebut merupakan perbandingan antara koefisien waktu tempuh dan koefisien biaya
perjalanan. dimana a
1
adalah B_COST dan a
2
adalah B_TIME.
����� ����� =
�
1
�
2
=
�_���� �_����.
=
�
��
�
��
.
3. Metode Income Approach Nilai waktu biasanya sebanding dengan pendapatan per kapita, dan merupakan
perbandingan yang tetap dengan tingkat pendapatan. Namun ini merupakan asumsi yang agak berani karena sedikit atau tidak adanya data empiris yang mendukungnya
Ofyar Z. Tamin, 2000. Perhitungan nilai waktu dengan mempertimbangkan
pendapatan per kapita PDRB dapat dirumuskan sebagai berikut :
����� ����� =
������ ���
…………………………………………………..3.3 Keterangan : PDRB = Pendapatan Domestik Regional Bruto perkapitaRp
JP = Jumlah Penduduk orang WKT = Waktu Kerja Tahunan jam
Diagram Alir Pembuatan Tugas Akhir
Gambar 3.3 Diagram alir penelitian
MULAI
SELESAI IDENTIFIKASI DAN PERUMUSAN
MASALAH TUJUAN PENELITIAN
TINJAUAN
PUSTAKA
PENGUMPULAN DATA
PENGOLAHAN DATA
• Berdasarkan Random Regret Minimization
ANALISIS NILAI WAKTU
• Berdasarkan Random Regret Minimization • Berdasarkan Metode Mode Choice Approach
• Berdasarkan Income Approach
KESIMPULAN SARAN
PENGOLAHAN
• Berdasarkan Income Approach
PENGOLAHAN DATA
• Berdasarkan Metode Mode Choice Approach
DATA SEKUNDER 1.Rekapitulasi Data dari penelitian Kajian Pemilihan
Moda Transportasi antara Moda Eksisting dengan Monorel menggunakan metode Stated Preferenc.
2.Data Pendapatan Domestik Regional Bruto Sumatera Utara
3. Data Jumlah Penduduk Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1 Pemaparan Hasil Pengumpulan Data
Data yang didapat dari hasil pengumpulan data diolah dan kelompokkan dalam tiga bagian yaitu karakteristik sosial ekonomi responden, karakteristik perjalanan dan perhitungan
nilai waktu perjalanan penumpang angkutan umum kota Medan. Pada bab ini juga akan dipaparkan rute angkutan umum Kota Medan Eksisting di sepanjang rute 1 yang akan
dilewati monorel sehingga dapat dijadikan sebagai perbandingan moda yang cukup representati dalam penelitian ini.
IV.1.1 Karakteristik Sosial Ekonomi Responden
Pada kelompok pertanyaan karakteristik sosial ekonomi responden yang dipaparkan adalah jenis kelamin, umurusia, pendidikan terakhir, pekerjaan , pengeluaran
dalam sebulan, kepemilikan kendaraan pribadi dari responden.
IV.1.1.1 Jenis Kelamin
Distribusi jenis kelamin dari semua responden pengguna moda angkutan umum Kota Medan dapat dilihat pada tabel 4.1 dan gambar 4.1
Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden
No. JENIS KELAMIN
JUMLAH
1 Pria
52 2
Wanita 48
Total 100
Gambar 4.1 Diagram Jenis Kelamin Responden
IV.1.1.2 Usia
Distribusi umur responden pengguna moda angkutan umum Kota Medan dapat dilihat pada tabel 4.2 dan gambar 4.2.
Tabel 4.2 Tabel Usia Responden
No. USIA
JUMLAH
1 ≤ 17 tahun
8 2
18 - 25 tahun 61
3 26 - 35 tahun
11 4
36 - 45 tahun 16
5 46 - 55 tahun
2 6
≥ 56 tahun 2
Total 100
52 48
JENIS KELAMIN
Pria Wanita
Gambar 4.2 Diagram Usia Responden
IV.1.1.3 Pendidikan Terakhir
Distribusi latar belakang pendidikan terakhir dari responden pengguna moda angkutan umum Kota Medan dapat dilihat dari tabel 4.3 dan gambar 4.3.
Tabel 4.3 Tabel Pendidikan Responden
No. PENDIDIKAN
JUMLAH
1 SD
2 SMP
10 3
SMA 64
4 Diploma
2 5
Sarjana S1 24
6 S2S3
TOTAL 100
8
61 11
16 2
2
USIA
≤ 17 tahun 18 -
25 tahun 26 -
35 tahun 36 -
45 tahun 46 -
55 tahun ≥ 56 tahun
Gambar 4.3 Diagram Pendidikan Responden
IV.1.1.4 Pekerjaan
Distribusi pekerjaan dari responden pengguna moda angkutan umum Kota Medan dapat dilihat pada tabel 4.4 dan gambar 4.4
Tabel 4.4 Tabel Pekerjaan Responden
NO PEKERJAAN
JUMLAH
1 PNS
20 2
Swasta 17
3 Wiraswasta
23 4
TNIPOLRI 5
PelajarMahasiswa 20
6 Lainnya
20 TOTAL
100
10
64 2
24
PENDIDIKAN
SD SMP
SMA Diploma
Sarjana S1 S2S3
Gambar 4.4 Diagram Pekerjaan Responden
IV.1.1.5 Pengeluaran Dalam Sebulan
Distribusi pengeluaran dalam sebulan oleh responden pengguna moda angkutan umum Kota Medan dapat dilihat pada tabel 4.5 dan gambar 4.5.
Tabel 4.5 Tabel Pengeluaran Responden
NO PENGELUARAN
JUMLAH
1 ≤ 500.000
24 2
500.001 – 1.000.000 15
3 1.000.001 – 1.500.000
13 4
1.500.001 – 2.000.000 27
5 2.000.001 – 2.500.000
10 6
≥ 2.500.001 11
TOTAL 100
20
17
23 20
20
PEKERJAAN
PNS Swasta
Wiraswasta TNIPOLRI
PelajarMahasiswa Lainnya
Gambar 4.5 Diagram Pengeluaran Responden
IV.1.1.6 Kepemilikan Kendaraan
Distribusi kepemilikan kendaraan oleh responden dalam sebulan pengguna moda angkutan umum Kota Medan dapat dilihat pada tabel 4.6 dan gambar 4.6.
Tabel 4.6 Tabel Kepemilikan Kendaraan Responden
No. KENDARAAN
JUMLAH
1 Tidak ada
55 2
Ya, hanya satu unit 31
3 Ya, lebih dari satu unit
14 TOTAL
100
24
15 13
27 10
11
PENGELUARAN
≤ 500.000 500.001 – 1.000.000
1.000.001 – 1.500.000 1.500.001 – 2.000.000
2.000.001 – 2.500.000 ≥ 2.500.001
Gambar 4.6 Diagram Kepemilikan Kendaraan Responden
IV.1.2 Karakteristik Perjalanan Responden
Data karakteristik perjalanan responden yang didapat digolongkan ke dalam beberapa bagian yaitu alasan responden memilih moda yang digunakan, maksud perjalanan
responden, frekuensi perjalanan responden dalam seminggu, asal perjalanan, tujuan perjalanan, preferensi responden terhadap monorel, tarif yang layak dan tarif maksimal
monorel menurut responden. Untuk pengguna angkutan umum kota Medan ditanyakan juga mengenai moda yang
digunakan, biaya dan waktu dari rumah ke tempat tunggu; dari tempat tunggu ke terminalhalte terakhir; dan dari halteterminal terakhir ke tempat tujuan purna
transportregres.
55 31
14
KENDARAAN
Tidak ada Ya, hanya satu unit
Ya, lebih dari satu unit
IV.1.2.1 Alasan Memilih Moda yang Digunakan
Distribusi alasan responden memilih moda yang digunakan responden pengguna moda angkutan umum Kota Medan dapat dilihat pada tabel 4.7 dan gambar 4.7 .
Tabel 4.7 Tabel Alasan Pemilihan Moda Responden
No. ALASAN
JUMLAH
1 Pertimbangan biayaekonomi
69 2
Pertimbangan kecepatanwaktu 9
3 Pertimbangan kenyamanan keamanan
9 4
Pertimbangan mobilitas 5
Tidak ada pilihan moda lain 13
TOTAL 100
Gambar 4.7 Diagram Alasan Pemilihan Moda Responden
69 9
9 13
ALASAN
Pertimbangan biayaekonomi
Pertimbangan kecepatanwaktu
Pertimbangan kenyamanan keamanan
Pertimbangan mobilitas Tidak ada pilihan moda
lain
IV.1.2.2 Maksud Perjalanan
Distribusi maksud perjalanan yang dilakukan responden pengguna moda angkutan umum Kota Medan dapat dilihat pada tabel 4.8 dan gambar 4.8.
Tabel 4.8 Tabel Maksud Perjalanan Responden
No. MAKSUD PERJALANAN
JUMLAH
1 BekerjaBisnis
29 2
Pendidikan 15
3 SilaturahimSosial
9 4
Rekreasi 8
5 Belanja
32 6
Lainnya 7
TOTAL 100
Gambar 4.8 Diagram Maksud Perjalanan Responden
29
15 9
8 32
7
MAKSUD PERJALANAN
BekerjaBisnis Pendidikan
SilaturahimSosial Rekreasi
Belanja Lainnya
IV.1.2.3 Frekuensi Perjalanan dalam Seminggu
Distribusi frekuensi perjalanan dalam seminggu yang dilakukan responden pengguna moda angkutan umum Kota Medan dapat dilihat pada tabel 4.9 dan gambar 4.9.
Tabel 4.9 Tabel Frekuensi Perjalanan Responden
No. FREKUENSI JUMLAH
1 Setiap Hari
15 2
6 kali 20
3 5 kali
22 4
4 kali 9
5 3 kali
11 6
2 kali 9
7 1 kali
8 8
Tidak Tentu 6
TOTAL 100
Gambar 4.9 Diagram Frekuensi Perjalanan Responden
15
20
22 9
11 9
8 6
FREKUENSI
Setiap Hari 6 kali
5 kali 4 kali
3 kali 2 kali
1 kali Tidak Tentu
IV.1.2.4 Asal Perjalanan
Distribusi asal perjalanan yang dilakukan responden pengguna moda angkutan umum Kota Medan dapat dilihat pada tabel 4.10 dan gambar 4.10.
Tabel 4.10 Tabel Asal Perjalanan Responden
No. ASAL PERJALANAN
JUMLAH
1 RumahPerumahan
44 2
KantorTempat Bekerja 18
3 SekolahUniversitas
19 4
Tempat Rekreasi 2
5 Pasar Tradisional
5 6
Pusat Perbelanjaan 7
7 Tempat Olahraga
2 8
Lainnya 3
TOTAL 100
Gambar 4.10 Diagram Asal Perjalanan Responden
44
18 19
2 5
7 2 3
ASAL PERJALANAN
RumahPerumahan KantorTempat
Bekerja SekolahUniversitas
Tempat Rekreasi Pasar Tradisional
Pusat Perbelanjaan
IV.1.2.5 Tujuan Perjalanan
Distribusi tujuan perjalanan yang dilakukan responden pengguna moda angkutan umum Kota Medan dapat dilihat pada tabel 4.11 dan gambar 4.11
Tabel 4.11 Tabel Tujuan Perjalanan Responden
No. TUJUAN PERJALANAN
JUMLAH
1 RumahPerumahan
6 2
KantorTempat Bekerja 30
3 SekolahUniversitas
16 4
Tempat Rekreasi 8
5 Pasar Tradisional
1 6
Pusat Perbelanjaan 31
7 Tempat Olahraga
8 Lainnya
8 TOTAL
100
Gambar 4.11 Diagram Tujuan Perjalanan Responden
6
30
16 8
1 31
8
TUJUAN PERJALANAN
RumahPerumahan KantorTempat Bekerja
SekolahUniversitas Tempat Rekreasi
Pasar Tradisional Pusat Perbelanjaan
Tempat Olahraga Lainnya
IV.1.2.6 Preferensi Responden terhadap Monorel
Preferensi responden terhadap penggunaan monorel apabila di Kota Medan akan dibangun dan dioperasikannya monorel. Apakah akan menggunakan monorel sebagai moda
transportasinya. Untuk distribusi preferensi responden akan menggunakan monorel untuk gabungan ketiga moda eksisting dapat dilihat pada tabel 4.12 dan gambar 4.12
Tabel 4.12 Tabel Preferensi Responden
No. PREFERENSI RESPONDEN
JUMLAH
1 Ya, akan menggunakan monorel
51 2
Mungkin, akan menggunakan monorel 38
3 Tidak, akan menggunakan monorel
11 TOTAL
100
Gambar 4.12 Tabel Preferensi Responden
51 38
11
PREFERENSI RESPONDEN
Ya, akan menggunakan monorel
Mungkin, akan menggunakan monorel
Tidak, akan menggunakan monorel
IV.1.2.7 Tarif Monorel
Preferensi responden terhadap tarif monorel apabila monorel talah dioperasikan. Pada pertanyaan mengenai tarif ditanyakan berapa tarif yang layak dan tarif maksimal untuk
monorel di Kota Medan.
A. Tarif Monorel yang Layak Menurut Responden
Untuk distribusi preferensi responden terhadap tarif monorel yang layak dapat dilihat pada tabel 4.13 dan diagram 4.13
Tabel 4.13 Tabel Tarif Layak Responden
No. TARIF LAYAK JUMLAH
1 ≤ 2500
8 2
2501 – 5000 84
3 5001 – 7500
6 4
7501 – 10000 2
TOTAL 100
Diagram 4.13 Diagram Tarif Layak Responden
8
84 6
2
TARIF LAYAK
≤ 2500 2501 – 5000
5001 – 7500
7501 – 10000
B. Tarif Monorel Maksimal Menurut Responden
Untuk distribusi preferensi responden terhadap tarif monorel yang maksimal untuk ketiga moda eksisting dapat dilihat pada tabel 4.14 dan diagram 4.14.
Tabel 4.14 Tabel Tarif Maksimal Responden
No. TARIF MAKSIMAL
JUMLAH
1 ≤ 2500
1 2
2501 – 5000 31
3 5001 – 7500
37 4
7501 – 10000 25
5 10001 – 12500
5 6
12501 – 15000 1
TOTAL 100
Gambar 4.14 Diagram Tarif Maksimal Responden
1
31
37 25
5 1
TARIF MAKSIMAL
≤ 2500 2501 – 5000
5001 – 7500
7501 – 10000 10001 – 12500
12501 – 15000
IV.2 Moda Angkutan Umum Kota Medan yang Digunakan
IV.2.1 Kondisi Eksisting Angkutan Kota
Adapun peta yang menggambarkan plot angkutan kota eksiting yang melalui rencana rute monorel dapat dilihat pada gambar 4.36 berikut.
Gambar 4.15 Peta yang Menggambarkan Plot Angkutan Umum Kota Medan Eksisting
yang Melalui Rencana Rute Satu Monorel
Nomor trayek-trayek angkutan kota yang melalui ruas satu sampai dengan delapan yang digambarkan pada gambar 4.36 tersebut dapat dilihat pada tabel 4.37 berikut.
Tabel 4.15 Nomor Trayek-trayek Angkutan Kota yang Melalui Rencana Rute Satu Monorel
Dari gambar 4.36 dan tabel 4.37 dapat dilihat bahwa beberapa trayek angkutan kota melewati beberapa ruas dimana panjangnya hampir setengah dari total panjang jalan yang
direncanakan akan dilalui monorel. Misalnya trayek 13, 21, 22,23,32,38 dan 49 sama-sama melintasi Simpang Adam Malik – Simpang Sei Kambing – Simpang Jalan Asrama. Dari
beberapa trayek tersebut juga terdapat beberapa trayek yang hanya melintasi sebagian ruas jalan yang direncakan akan dilalui monorel. Namun untuk asal dan tujuan dari dan ke jalan
yang dilalui monorel sudah dapat terpenuhi sehingga untuk perpindahan angkutan kota pada rute monorel ini sangatlah kecil.
Besar biaya keseluruhan yang dikeluarkan angkutan kota tidak diperhitungkan dikarenkan beragamnya trayek angkutan kota yang melalui rencanca rute monorel tersebut
sehingga dengan kondisi bahwa total panjang jalan yang direncanakan dilalui monorel di Kota Medan adalah ±26,4 km. Bentuk rute monorel adalah loop atau memutar sehingga jarak
No. Penjelasan
Jalan yang Dilalui Trayek Angkutan
Kota
1. Simpang Adam
MalikBundaran SIB – Simpang Sei Sikambing
Jl. Gatot Subroto 13, 21, 22, 23, 30, 31,
32, 57, 38, 49.
2. Persimpangan Sei
Sikambing – Simpang Jl.Asrama
Jl. Gatot Subroto 13, 18, 20, 21, 22, 23,
32, 35, 37, 38, 42, 44, 49.
3. Simpang Jl. Asrama –
Simpang Setiabudi Jl. Gagak Hitam
Tidak ada. 4.
Simpang Setiabudi – Simpang Johor
Jl. Ngumban Surbakti, Jl. A. H. Nasution
108, 57, 03, 24, 135, 137, 90
5. Simpang Johor –
Simpang Delitua Jl. A. H. Nasution
15, 135, 137, 90, 92, 52, 27.
6. Simpang Deli Tua-
Simpang Indogrosir Jl. A. H. Nasution
05, 15, 135, 137, 90, 92, 27.
7. Simpang Indogrosir-
Simpang Pemuda Jl. Sisingamaraja
01, 02, 03, 16, 28, 32, 34, 39, 40, 45, 51.
8. Simpang Pemuda –
Bundaran SIBSimpang Sekip
Jl. Pemuda, Jl. Balai Kota,
Jl. Guru Patimpus, Jl. Gatot Subroto
21, 28, 30, 32, 36, 37, 38, 49.
terjauh yang mungkin dipilih diasumsikan setengah dari panjang rute yaitu sekitar 13,2 km sementara panjang satu estafet untuk Kota Medan adalah sekitar ±10 km dan karena sulitnya
mendapatkan biaya perjalanan pengguna angkutan kota eksisting mengingat banyaknya jenis angkutan kota yang melintas namun hanya pada sebagians ruas jalan saja dan tidak ada
angkutan kota yang melintasi penuh rencana rute monorel, dan mengingat bentuk lintasan monorel yang loop sehingga diasumsikan bahwa pelaku perjalanan menggunakan angkutan
kota hanya perlu membayar harga ongkos satu estafet dimana tarif ongkos angkutan kota untuk satu estafet di Kota Medan pada saat diadakannya survey adalah sebesar Rp. 5.000,- .
Agar penumpang tidak perlu melakukan pergantian angkutan kota selama perjalanan inti, maka penumpang memerlukan waktu menunggu untuk mendapatkan angkutan kota yang
sesuai rute yang diinginkan calon penumpang. Waktu menunggu penumpang angkutan kota ini diasumsikan selama 10 menit Waktu menunggu ini juga dipengaruhi oleh headway, yaitu
waktu antara kendaraan yang melintas. Sementara waktu tempuh untuk angkutan kota diasumsikan selama 60 menit. Waktu tempuh ini dipengaruhi waktu untuk naik turun
penumpang di sepanjang jalan dimana untuk kondisi eksisting penumpang angkutan kota di Kota Medan tidak turun pada halte tertentu, melainkan bebas menaik turunkan penumpang di
sepanjang jalan.
IV.2.2 Pergantian Moda
Pada bagian pergantian moda yang digunakan responden dalam melakukan perjalanannya dikhususkan pada angkutan kota dikarenakan adanya kemungkinan pergantian
moda di dalam menempuh perjalanannya sedangkan untuk mobil pribadi dan sepeda motor dianggap tidak ada pergantian moda yang terjadi. Bagian pertanyaan ini dibagi lagi dalam
tiga bagian pertanyaan yaitu:
1. Moda yang digunakan dari rumah ke tempat tunggu halte, tempat menunggu jemputan, dan lain sebagainya..
2. Moda yang digunakan dari tempat menunggu ke terminalhalte terakhir perjalanan inti.
3. Moda yang digunakan dari terminalhalte terakhir ke tempat tujuan purna transportregres
Tabel 4.16 Distribusi Pergantian Moda No.
Keterangan Moda Yang
Dipilih Jumlah Responden
1 Rumah-Tempat Mununggu Jemputan
Angkutan Umum 32
Mobil Pribadi 1
Sepeda Motor 3
Lainnya 64
TOTAL 100
2 Tempat Menunggu-Halte Terakhir
Angkutan Umum 100
Mobil Pribadi Sepeda Motor
Lainnya TOTAL
100
3 Halte terakhir-Tempat Tujuan
Angkutan Umum 21
Mobil Pribadi 1
Sepeda Motor 1
Lainnya 77
TOTAL 100
Gambar 4.16 Distribusi Pergantian Moda dari Rumah-Tempat Tunggu
32
1 3
64
Angkutan Umum Mobil Pribadi
Sepeda Motor Lainnya
Rumah-Tempat Menunggu Jemputan
Rumah-Tempat Menunggu Jemputan
100
Angkutan Umum Mobil Pribadi
Sepeda Motor Lainnya
Tempat Menunggu-Halte Terakhir
Tempat Menunggu-Halte Terakhir
Gambar 4.17 Distribusi Pergantian Moda dari Tempat Tunggu Jemputan-Halte Gambar 4.16 Distribusi Pergantian Moda dari Rumah –HalteTempat Menunggu
Gambar 4.18 Distribusi Pergantian Moda dari Halte Terakhir-Tempat Tujuan
IV.2.3 Biaya Perjalanan
Pada bagian pertanyaan seputaran biaya yang dikeluarkan responden dalam melakukan perjalanannya dibagi lagi dalam empat bagian pertanyaan yaitu:
1. Biaya yang dikeluarkan dari rumah ke haltetempat tunggu. 2. Biaya tunggu di haltetempat tunggu.
3. Biaya perjalanan inti. 4. Biaya purna-transportregres inti – tujuan.
Untuk bagian pertanyaan mengenai biaya yang dikeluarkan dari rumah ke haltetempat tunggu, biaya tunggu di haltetempat tunggu, biaya purna-transportregres hanya
berlaku dan hanya dianalisa pada moda angkutan kota, karena bagian pertanyaan ini dianggap hanya berpengaruh pada angkutan kota saja dan tidak termasuk unutk mobil pribadi dan
sepeda motor.
21 1
1 77
Angkutan Umum Mobil Pribadi
Sepeda Motor Lainnya
Halte terakhir-Tempat Tujuan
Halte terakhir-Tempat Tujuan
Tabel 4.17 Distribusi Biaya Perjalanan Responden Penumpang Angkutan Umum
No. Biaya Perjalanan
Biaya Perjalanan Jumlah Responden
1 Rumah-Halte Tempat Menunggu
5000 32
5000-7500 1
7500-10000 3
10000 64
TOTAL 100
2 Biaya Menunggu di HalteTempat Tunggu
5000 100
5000-7500 7500-10000
10000 TOTAL
100
3 Tempat Menunggu - Halte Terakhir Inti
5000 3
5000-7500 97
7500-10000 10000
TOTAL 100
4 Purna Transport Halte terakhir-Tempat Tujuan
5000 100
5000-7500 7500-10000
10000 TOTAL
100
Gambar 4.19 Distribusi Biaya-Biaya Perjalanan dari Rumah-Halte
95
5 5001
5000- 7500
7501-10000 10000
Rumah-Halte Tempat Menunggu
Rumah-Halte Tempat Menunggu
Gambar 4.20 Distribusi Biaya-Biaya di Halte
Gambar 4.21 Distribusi Biaya-Biaya pada perjalanan Inti
100
5001 5000-
7500 7501-10000
10000
Biaya Menunggu di HalteTempat Tunggu
Biaya Menunggu di HalteTempat Tunggu
3 97
5001 5000-
7500 7501-10000
10000
Tempat Menunggu - Halte Terakhir Inti
Tempat Menunggu - Halte Terakhir Inti
Gambar 4.22 Distribusi Biaya-Biaya Perjalanan dari halte terahir-tempat tujuan
IV.2.4 Waktu Perjalanan
Pada bagian ini menjelaskan distribusi waktu perjalanan yang dibutuhkan responden angkutan umum Kota Medan.
1. Waktu perjalanan dari rumah ke haltetempat tunggu. 2. Waktu tunggu di haltetempat tunggu.
3. Waktu perjalanan inti. 4. Waktu perjalanan purna-transportregres inti – tujuan.
100
5000 5000-
7500 7500-10000
10000
Purna Transport Halte terakhir-Tempat Tujuan
Purna Transport Halte terakhir-Tempat Tujuan
Tabel 4.18 Distribusi Waktu Perjalanan Responden Penumpang Angkutan Umum No.
Waktu Perjalanan Waktu
Perjalanan Jumlah
Responden
1 Rumah-Halte Tempat Menunggu
10 menit 98
10-20 menit 2
20-30 menit 30 menit
TOTAL 100
2 Waktu Menunggu di HalteTempat Tunggu
10 menit 7
10-20 menit 65
20-30 menit 28
30 menit TOTAL
100
3 Tempat Menunggu - Halte Terakhir Inti
10 menit 10-20 menit
2 20-30 menit
9 30 menit
89 TOTAL
100
4 Purna Transport Halte terakhir-Tempat
Tujuan 10 menit
100 10-20 menit
20-30 menit 30 menit
TOTAL 100
Gambar 4. 23 Distribusi Waktu Perjalanan dari Rumah-Tempat TungguHalte
98
2 10 menit
10-20 menit 20-30 menit
30 menit
Rumah-Halte Tempat Menunggu
Rumah-Halte Tempat Menunggu
Gambar 4. 24 Waktu Tunggu di halte tempat menunggu
Gambar 4. 25 Waktu Perjalanan dari tempat Tungguhalte awal – halte terakhir perjalanan inti
7 65
28
10 menit 10-20 menit
20-30 menit 30 menit
Waktu Menunggu di HalteTempat Tunggu
Waktu Menunggu di HalteTempat Tunggu
2 9
89
10 menit 10-20 menit
20-30 menit 30 menit
Tempat Menunggu - Halte Terakhir Inti
Tempat Menunggu - Halte Terakhir Inti
Gambar 4. 26 Waktu Perjalanan purna Transport
IV.3 Perhitungan Nilai Waktu