Komunikasi antarpribadi pada pasangan suami istri VP dan RS

bekerja dan sebelum tidur mampu menggambarkan kedalaman cinta JS dan HS. Untuk tetap menjaga cinta yang sudah bersemi diantara mereka, maka JS dan HS menjunjung tinggi komitmen pernikahan yang menjamin keberlanjutan hubungan cinta mereka. JS dan HS mengaku merasa puas menjalani pernikahannya yang sudah dibina selama 10 tahun sampai saat ini. Walaupun banyak rintangan dan permasalahan yang dihadapi namun JS dan HS tetap merasa puas dengan kebahagiaan pernikahan mereka. JS dan HS mengaku bahwa kepuasan pernikahan mereka didukung karena terjadi keseimbangan antara kepuasan dalam hal pemenuhan kebutuhan yaitu kebutuhan materi, kebutuhan seks dan kebutuhan psikologis. JS dan HS tidak menyesal karena pernikahan mereka dilalui tanpa berpacaran sebelum menikah sebaliknya mereka sangat bersyukur karena mereka mendapat kepuasan yang lebih besar. JS dan HS memiliki harapan yang paling utama dalam pernikahannya yaitu terbentuknya keluarga yang bahagia, semakin harmonis dan langgeng sampai maut memisahkan JS dan HS.

4.1.2.2 Komunikasi antarpribadi pada pasangan suami istri VP dan RS

Pasangan suami istri VP dan RS sudah menjalani pernikahan selama 17 tahun, mereka menikah pada tanggal 17 Juli 1997. Proses awal perkenalan VP dan RS cukup singkat hanya dalam tiga hari saja. Pada saat itu orang tua VP sedang menghadiri sebuah pesta pernikahan di Kota Tebing Tinggi dimana pesta tersebut dihadiri oleh saudaranya RS. Kemudian ibu kandung VP bertanya kepada saudaranya RS, apakah ada seorang wanita yang cocok untuk dijodohkan kepada anaknya, lalu saudaranya RS bercerita bahwa ada keponakannya yang masih gadis dan belum menikah dan sepertinya cocok untuk dijodohkan kepada VP. Saat itu RS baru mengakhiri hubungannya dengan mantan kekasihnya dan untuk mengobati rasa sedih hatinya RS mencari pekerjaan namun tak kunjung dapat. Dan di saat itu lah, saudaranya RS memperkenalkan VP dengan RS, orang tua RS sangat setuju kalau anaknya akan dijodohkan dengan seorang pria. RS belum bisa menerima kalau dirinya akan dijodohkan, orang tua RS berkata kepadanya kalau ia menikah pasti ia akan bahagia dengan laki-laki tersebut. Akhirnya RS pun menerima nasihat ibunya, dan ia mau dijodohkan. Lalu orang tua VP beserta VP pun datang kerumah RS untuk menjumpainya beserta keluarga. Pertemuan antara VP dan RS hanya sekali saja dan langsung membicarakan tentang pernikahan. VP dan RS melangsungkan pernikahan tanggal 17 Juli 1997. VP menikah di usianya yang ke 20 tahun, sedangkan RS menikah di usianya yang ke 19 tahun mereka menikah di usia Universitas Sumatera Utara yang sangat muda sekali. Saat ini pernikahan VP dan RS sudah memasuki usia 14 tahun. Menurut RS pernikahan mereka tidak begitu berhasil mencapai kebahagiaan dalam rumah tangga. Di awal pertemuan mereka, RS mengaku tidak terlalu tertarik dengan VP, karena RS masih dalam keadaan suasana hati yang tidak stabil akibat gagal menikah dengan mantan pacarnya RS, berbeda dengan VP yang sudah tertarik dengan RS. Namun yang membuat RS yakin dengan VP adalah orang tua mereka yang selalu meyakinkan RS akan bahagia hidup dengan VP, begitu juga dengan VP yakin dengan RS adalah karena orang tuanya. Menurut RS komunikasi diantara mereka tidak berjalan dengan baik. Pernyataan ini diungkapkan oleh RS, ia merasa rumah tangga mereka selalu dicampuri oleh ibunya VP sehingga pertengkaran sering terjadi antara VP dan RS. Apabila RS dengan suaminya sedang bertukar pikiran ia merasa tidak nyambung dalam berkomunikasi bahkan ketika sedang mengalami masalah VP tidak dapat memberikan solusi. RS mengakui keadaan VP kurang mampu berkomunikasi dengan baik di karenakan VP hanya tamatan SD dan jarang bersosialisasi dengan orang lain sehingga membuat dirinya kesulitan berkomunikasi sampai saat ini. Hal ini dapat di dukung kebenarannya ketika peneliti menaiki becak yang di kendarai oleh VP kemudian peneliti menggali lebih dalam bagaimana sebenarnya pola komunikasi yang terjadi di dalam rumah tangga mereka. VP mengakui dirinya sulit berkomunikasi dengan orang lain, kecuali orang- orang terdekatnya. Bahkan dirinya mengaku di dalam rumah tangga mereka yang lebih dominan adalah sang istri, segala sesuatunya RS yang lebih berperan dibandingkan dengan VP. Walaupun VP dan RS tidak begitu nyambung dalam berkomunikasi, RS selalu memberi motivasi dan memberi dukungan kepada suaminya. VP dan RS mengalami kesulitan dalam penyesuaian di awal pernikahan mereka. RS merasa sifat suaminya yang sangat kaku dan pendiam membuat mereka tidak intim dan tidak mesra di awal pernikahan. RS berusaha untuk membuat suasana tidak kaku, ia memulai pendekatan terlebih dahulu kepada VP. Karena sifat suaminya yang sangat pendiam itu membuat RS merasa tidak nyaman. Lalu RS memulai pembicaraan dan membuat dirinya lebih agresif kepada VP agar terjadi hubungan yang lebih harmonis dan lebih intim. Misalnya RS mau memulai terlebih dahulu menggoda suaminya dan bersifat manja kepada VP. VP dan RS mengaku di awal pernikahannya sama sekali belum timbul perasaan cinta, akan tetapi seiring berjalannya waktu dan mereka sudah dikaruniai anak dari Tuhan maka cinta itu timbul dengan sendirinya. Namun tetap saja RS sangat menginginkan keromantisan yang tidak pernah muncul Universitas Sumatera Utara dalam pernikahan mereka. Walaupun demikian RS berusaha menunjukkan rasa cinta dan kasihnya kepada VP dengan mengurus semua kebutuhan suaminya dan memberikan perhatian misalnya menanyakan keadaan VP dalam pekerjaannya, menyediakan makanan untuk VP, memijat tubuh VP bila sudah capek sepulang mencari nafkah. Hal itu dilakukan RS karena dia berusaha membuat rumah tangganya menjadi lebih harmonis dengan VP walaupun sebenarnya banyak hal yang dirasakan RS tidak sesuai dengan keinginannya. Setiap rumah tangga tidak luput dari setiap masalah. Demikian rumah tangga VP dan RS tidak luput dari setiap masalah, baik itu masalah yang datang dari luar maupun dari dalam keluarga mereka. RS mengahadapi masalah rumah tangganya dengan penuh kesabaran dan memohon kekuatan dari Tuhan agar semakin kuat dan tabah. RS mengaku selalu menghadapi masalah yang bersumber dari ibu mertuanya, bahkan RS tidak pernah melawan ibu mertuanya cukup hanya disimpan dalam hatinya sendiri. Di satu sisi VP mengaku dalam menghadapi setiap masalah RS selalu bertindak sendiri misalnya RS tiba-tiba kabur dari rumah karena sudah tidak tahan menghadapi masalah rumah tangga mereka, dan hal ini yang tidak disukai oleh VP. VP dan RS selalu membicarakan setiap permasalahan yang ada, namun sering berujung pada pertengkaran karena tidak menemukan solusi dan sebagian anak-anak mereka mengetahui jika orang tuanya sedang bertengkar. Akibat dari setiap masalah yang terjadi dalam rumah tangganya VP dan RS mengetahui sifat asli dari pasangan mereka. Di satu sisi ada hal yang membuat RS merasa semakin sayang kepada VP ketika menghadapi masalah dari mertuanya, VP selalu bersikap netral dan selalu mendukungnya dari belakang. Pernikahan yang dilalui VP dan RS selama 14 tahun sampai saat ini di nilai sangat menjunjung tinggi komitmen pernikahan mereka, walaupun banyak sekali terjadi ketidakcocokan antara RS dengan mertuanya yang selalu menimbulkan pertengkaran antara VP dengan istrinya. Masalah yang biasanya selalu terjadi dalam rumah tangga VP dan RS diakibatkan kurangnya komunikasi VP dengan istrinya. RS mengaku apabila terjadi masalah, RS selalu menyimpan dalam hati dan tidak membicarakannya kepada suami, karena dia sadar apabila bertukar pikiran dengan VP tidak pernah nyambung bahkan tidak menemukan solusi. Walaupun demikian RS selalu berusaha untuk terbuka dan berkomunikasi dengan suaminya, misalnya RS mempunyai keinginan bekerja untuk membantu suaminya mencari nafkah, namun VP tidak mengizinkannya bekerja karena VP memiliki sifat pencemburu dengan istrinya, suaminya ingin RS hanya di rumah saja mengurus anak-anak dan suami. Bagaimanapun keadaan VP, RS selalu menuruti apa Universitas Sumatera Utara yang di katakan oleh VP, karena ia tetap menjaga komitmen dalam rumah tangga mereka walaupun keadaan nya tidak begitu membuat RS bahagia. Tingkat kepercayaan dalam rumah tangga VP dan RS tidak terjalin dengan baik. VP tidak memiliki rasa percaya kepada istrinya, sedangkan RS sangat percaya kepada suaminya. Hal ini di karenakan terkadang RS mau pergi keluar rumah tanpa pamit kepada VP saat ia pergi bekerja, sebenarnya RS hanya pergi ke pasar untuk berbelanja kebutuhan rumah tangga mereka. Selain itu RS mengakui penyebab suaminya tidak percaya adalah karena RS pernah berbuat kesalahan kepada VP. RS pernah berhubungan dengan laki-laki lain dan suaminya mengetahui hal itu. RS melakukan kesalahan itu karena dia merasa bosan dalam rumah tangganya yang kurang harmonis dan kurang baik dalam berkomunikasi. Hubungan RS dengan laki-laki lain tersebut berlangsung selama kurang lebih sebulan. VP mulai curiga dengan sikap istrinya karena sering sekali berkomunikasi melalui handphone dengan sembunyi-sembunyi dengan orang yang tidak diketahui VP, lalu VP bertindak untuk memeriksa handphone istrinya dan ternyata RS berhubungan dengan laki-laki lain. RS mengakui kesalahannya itu lalu meminta maaf atas kesalahan besar yang telah dibuat RS. Walaupun demikian VP tetap memaafkan RS, RS mengaku alasannya berhubungan dengan laki-laki lain dikarenakan VP tidak bisa membuatnya bahagia dan kurang mampu memahami istrinya dengan baik. Dampak dari masa lalu itu membuat VP tidak percaya lagi sepenuhnya dengan RS. RS menyikapi sifat VP dengan tenang dan tidak emosi, ia menjaga agar tidak terjadi pertengkaran dalam rumah tangga mereka, RS selalu memberi penjelasan kepada VP bahwa dirinya tidak melakukan hal yang sama lagi. Bahtera rumah tangga yang sudah dibangun VP dan RS selama 17 tahun tidak menumbuhkan rasa positif antara VP dan RS. Hal ini salah satu faktor yang membuat rumah tangga VP dan RS tidak harmonis. Apabila ada cobaan yang menghampiri rumah tangganya tidak selalu dihadapi dengan rasa positif yang mengakibatkan selalu ada pertengkaran antara VP dan RS. Demikian halnya dalam kesetaraan, VP dan RS kurang menumbuhkan adanya perasaan sama satu sama lain, RS adalah sosok yang paling dominan didalam rumah tangganya. Hubungan antara RS dengan mertua dan keluarga VP tidak begitu harmonis, RS merasa ibu mertuanya selalu mencampuri urusan rumah tangga mereka. Peristiwa yang sering terjadi ialah ibu mertua RS selalu menuduh RS sering memberikan bantuan berupa uang kepada ibunya tanpa sepengetahuan VP. Dalam hal ini, VP tidak begitu percaya kepada ibunya karena VP dan RS sadar ekonomi keluarga mereka yang pas-pasan dan tidak cukup untuk memberikan bantuan Universitas Sumatera Utara berupa uang kepada ibunya RS. Sedangkan hubungan VP dengan mertua dan keluarga RS berjalan dengan baik dan tidak ada masalah di antara mereka. Setelah menikah, VP dan RS masih menjalani hubungan dengan teman-teman mereka. VP dan RS saling berhubungan dan menjalin hubungan silaturahim, misalnya di dalam perkumpulan marga dan perkumpulan gereja. Namun RS tidak lagi menjalin hubungan dengan teman-teman dekatnya, karena VP sangat cemburu apabila melihat RS berkomunikasi dengan teman-teman dekatnya. Sebagai istri yang baik RS menuruti kemauan VP menjaga keharmonisan rumah tangga mereka. Di saat memiliki waktu luang biasanya VP dan RS tidak memiliki kegiatan khusus yang harus dilakukan. Mereka hanya di rumah saja dengan anak-anak, dan terkadang mereka berkunjung ke rumah orang tua VP yang tinggalnya tidak jauh dari rumah mereka. RS memiliki keinginan agar VP membawa dirinya dan anak-anak mereka jalan-jalan, namun tidak pernah kesampaian dan hal ini yang membuat RS merasa bosan dengan rumah tangganya. Menurutnya VP tidak memiliki inisiatif bagaimana caranya agar rumah tangga mereka tidak datar-datar saja, karena dalam rumah tangganya RS menginginkan sesuatu hal yang baru. Walaupun demikian RS tetap menjalani kehidupan rumah tangga dengan VP beserta ke tujuh anak mereka dengan kondisi apa adanya. Selain menghabiskan waktu dengan keluarga, biasanya apabila ada waktu senggang sepulang kerja VP biasanya suka mampir ke warung kopi dulu dengan teman- temannya. Di warung kopi tersebut VP suka bermain kartu dan bermain catur dengan teman- temannya. Di warung tersebut merupakan ruang personal VP. Menurut VP dan RS, kondisi ekonomi keluarga mereka saat ini hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga mereka sehari-hari. RS berusaha mengelola dan mengatur gaji yang diberikan suaminya untuk memenuhi semua kebutuhan selama sebulan dan apabila ada rezeki yang lebih bisa ditabung. VP mempercayakan sepenuhnya urusan keuangan keluarga mereka kepada istrinya, menurut VP sebuah keluarga tergantung pada kemampuan istri dalam mengelola keuangan dengan baik dan hemat. Dari penghasilan yang diberikan VP selama ini, RS mampu mengelola keuangan sehingga ada lebihnya walaupun tidak banyak lalu sisanya ditabung oleh RS. Uang tabungan tersebut tujuannya sebagai pegangan bila sewaktu-waktu ada kebutuhan yang mendadak. VP dan RS selalu berkomunikasi bila memiliki keinginan untuk melakukan hubungan seksual. Namun yang menjadi kendala adalah VP terkadang susah untuk mengkomunikasikan dengan istrinya tentang bagaimana berhubungan dengan baik. Jadi RS tidak tau apakah suaminya Universitas Sumatera Utara benar-benar mau melakukan hubungan seksual atau tidak. Kalau misalnya sedang capek atau ada masalah maka lebih baik tidak berhubungan, karena jika berhubungan maka akan ada salah satu yang merasa tidak enak. Menurut RS salah satu keharmonisan rumah tangga dipengaruhi juga oleh intensitas hubungan yang sering dan juga afeksi yang baik dalam melakukan hubungan seksual antara suami istri. Afeksi yang baik itu bila kedua pasangan melakukan hubungan seksual dengan dilandasi kesepakatan mau sama mau, tidak ada keterpaksaanm sehingga timbul perasaan senang dalam melakukan hubungan seksual. VP dan RS menjalani peran sebagai orang tua dalam rumah tangga dengan baik dan seimbang. Mereka senang dalam menjalani perannya , VP dan RS berusaha untuk melakukan setiap peran dan tugasnya dengan senang hati. Dengan hadirnya seorang anak menimbulkan rasa cinta antara VP dan RS. Saat ini VP dan RS dikaruniai tujuh orang anak, RS sangat bersyukur karena anak-anaknya tidak susah diatur. VP dan RS berusaha mendidik dan mengasuh anak-anak mereka dengan konsep dan cara yang sesuai dengan ajaran agama. RS dan VP berusaha untuk menjadi orangtua yang baik bagi anak-anaknya. Pernikahan yang sudah dijalani VP dan RS selama 14 tahun ini banyak dilalui dengan suka dan duka. Rasa suka yang paling menyenangkan dirasakan RS adalah ketika VP memberikan perhatian dalam hal kecil misalnya mau memasakkan sesuatu untuk RS. Perhatian yang diberikan VP kepada RS itu membuatnya sangat senang sekali. Duka yang di rasakan RS selama pernikahan adalah karena VP belum pernah membawa dirinya dan anak-anaknya pergi jalan-jalan. Menurut VP hal yang paling menyenangkan dalam pernikahan mereka adalah ketika berkumpul bersama istri dan ketujuh anak-anaknya. Menurut VP dan RS pernikahan yang dijalani tanpa proses berpacaran tidak membuat mereka sepenuhnya bahagia di dalam rumah tangga. Karena perkenalan mereka yang sangat singkat dan pada saat itu sebenarnya RS belum siap untuk menikah. Walaupun begitu VP dan RS tetap menjunjung tinggi komitmen pernikahan untuk tidak berpisah bagaimanapun itu keadaanya. VP dan RS memiliki harapan kedepannya agar pernikahan mereka tetap baik-baik saja dan dapat menyekolahkan anak-anak mereka.

4.1.2.3 Komunikasi antarpribadi pada pasangan suami istri ES dan OS