Pembentuk Sikap TINJAUAN PUSTAKA

Second dan Backman 1964 mendefinisikan sikap sebagai keteraturan dalam hal perasaan, pemikiran, dan predisposisi tindakan seseorang terhadap suatu aspek di lingkungan sekitarnya dalam Widayatun 1999. Notoatmodjo 2007 mengartikan sikap adalah reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulan atau objek. Mar’at 1982 dalam buku Notoatmodjo 2007 mengartikan sikap adalah merupakan produk dari proses sosialisasi dimana seseorang bereaksi sesuai dengan rangsangan yang diterimanya. Manifestasi sikap tidak dapat langsung dilihat, akan tetapi harus ditafsirkan terlebih dahulu sebagai tingkah laku yang masih tertutup. Secara operasional pengertian sikap menunjukkan konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap kategori stimulus tertentu dan dalam penggunaan praktis sikap sering kali dihadapkan dengan rangsangan sosial dan reaksi yang bersifat emosional. Mar’at 1982 melanjutkan bahwa sikap merupakan kesiapan atau kecenderungan seseorang untuk bertindak secara tertentu, bersifat relatif menetap dan tidak berubah yang menggambarkan rasa suka atau tidak suka terhadap suatu objek, diperoleh dari hasil belajar atau pengalaman sendiri maupun orang lain Notoatmodjo, 2007.

b. Pembentuk Sikap

Azwar 2007 menjelaskan bahwa sikap mempunyai tiga komponen pokok yaitu: • Kepercayaan keyakinan meliputi ide dan konsep-konsep terhadap suatu objek. • Kehidupan emosional atau evaluasi terhadap suatu objek. • Kecenderungan untuk bertindak. Sedang Mar’at 1982 dalam buku Notoatmodjo 2007 mengemukakan bahwa sikap memiliki tiga komponen yaitu: • Komponen kognitif Komponen komponen kognitif berisi kepercayaan seseorang mengenai apa yang berlaku atau apa yang benar bagi objek sikap. • Komponen afektif Komponen afektif menyangkut masalah emosional subjektif seseorang terhadap suatu objek sikap. Secara umum komponen ini disamakan dengan perasaan yang dimiliki subjek terhadap sesuatu. Namun pengertian perasaan pribadi seringkali sangat berbeda perwujudannya bila dikaitkan dengan sikap. • Komponen konatif Komponen konatif atau perilaku dalam struktur sikap menunjukkan bagaimana perilaku atau kecenderungan berperilaku yang ada dalam diri seseorang yang berkaitan dengan objek yang dihadapi. Pembentukan sikap tidak terjadi begitu saja, melainkan melalui proses tertentu, melalui kontak sosial terus menerus antara individu dengan individu- individu lain di sekitarnya. Dalam hal ini Mar’at 1982 dalam buku Notoatmodjo 2007 memberikan penjelasan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi sikap adalah: • Faktor internal Yaitu faktor-faktor yang terdapat dalam diri orang yang bersangkutan, seperti selektifitas rangsangan dari luar yang dapat ditangkap melalui persepsi. Ada proses-proses memilih rangsangan, rangsangan mana yang akan didekati dan rangsangan mana yang harus dijauhi. Pilihan ini ditentukan oleh motif-motif dan kecenderungan yang berasal dari diri seseorang. Bila mempunyai kecenderungan memilih maka akan terbentuk sikap positif atau terbentuk sikap negatif bila kecenderungan itu menolak. • Faktor eksternal Yaitu faktor-faktor yang menentukan seseorang untuk bersikap, terdiri dari: a. Sifat objek yang dijadikan sasaran. b. Kewajiban orang yang mengemukakan suatu sikap. c. Sifat-sifat orang atau kelompok yang mendukung sikap tersebut. d. Media komunikasi yang digunakan dalam menyampaikan situasi pada saat sikap itu terbentuk. Ciri-ciri sikap menurut Mar’at 1982 dalam buku Notoatmodjo 2007 adalah: • Bukan dibawa sejak lahir melainkan dibentuk atau dipelajari sepanjang perkembangan orang itu dalam hubungannya dengan objek tersebut. • Sikap dapat berubah-ubah, karena itu sikap dapat dipelajari. • Sikap tidak berdiri sendiri tetapi senantiasa mengandung relasi terhadap suatu objek. • Objek sikap dapat berupa satu hal tertentu tetapi dapat juga berupa kumpulan dari hal-hal tersebut. • Sikap mempunyai segi motivasi dan segi perasaan. Pembentukan sikap menurut Azwar 2007 memiliki tahapan-tahapan yaitu: • Menerima Subjek mau dan memperhatikan stimulus yang diterima. • Merespon Memberikan jawaban apabila ditanya dan menyelesaikan tugas yang diberikan. • Menghargai Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah. • Bertanggungjawab Bertanggungjawab atas segala sesuatu yang telah dipilih dengan segala risiko.

c. Pengukuran Sikap

Dokumen yang terkait

Hubungan Faktor Individu Dan Shift Kerja Dengan Produktivitas Tenaga Kerja Wanita Pada Bagian Pengepakan Di PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. Cabang Medan Tahun 2004

1 37 66

Faktor - Faktor Yang Berperan Dalam Pelaksanaan Program Kerja Panitia Pembina Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (P2K3) Di PT. Sinar Oleochemical International Belawan Tahun 2003 - 2004

0 27 72

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH WISATAWAN DAN PENYERAPAN TENAGA KERJA PADA SEGITIGA EMAS PARIWISATA KABUPATEN PROBOLINGGO TAHUN 2001-2008

0 3 7

Peranan Satuan Kerja Sistem informasi Manajemen Pada PT. Aneka Tambang Tbk. Unit Bisnis Pertambangan Emas (UBPE) Pongkor Bogor-Jawa Barat

0 7 36

IMPLEMENTASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI PT ANTAM Tbk. UBPE PONGKOR, BOGOR, JAWA BARAT

1 7 82

GAMBARAN PELAKSANAAN INSPEKSI TERENCANA PADA PENGOPERASIAN WHEEL LOADER DI AREA TAMBANG PT. ANEKA TAMBANG Tbk. UNIT BISNIS PERTAMBANGAN EMAS PONGKOR BOGOR

7 114 82

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG FMIPA UNIMED.

3 20 30

EVALUASI FAKTOR KEBISINGAN YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DAN MEMPENGARUHI PERFORMANSI KERJA (Studi Kasus: PT. ANEKA TAMBANG EMAS PONGKOR Tbk).

0 2 7

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN TENAGA KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 1983-2008.

0 1 15

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA KARYAWAN PT PLN (PERSERO) UNIT PELAYANAN TRANSMISI (UPT) PEKANBARU Oleh : Angga Ananda Putra Dan Ruzikna Abstrak - FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN PR

0 0 15