b. Misi
Sedangkan misi yang ingin dicapai oleh PT. ANTAM Tbk, UBPE
Pongkor Kabupaten Bogor sama dengan PT. ANTAM Tbk pusat sekaligus
unit-unit lain yaitu menghasilkan produk-produk berkualitas tinggi yaitu nikel, emas, perak, dan mineral lain dengan selalu memperhatikan kelestarian
lingkungan. Mencapai keunggulan kompetitif di pasar global bersandarkan
pada kompetensi diri dengan tujuan untuk:
1. Memaksimalkan nilai pemegang saham 2. Meningkatkan kesejahteraan pegawai
3.Meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar lokasi pertambangan.
5.2.2. Kebijakan di PT. ANTAM Tbk, Unit Bisnis Pertambangan Emas
Pongkor
Dalam menjalankan usahanya, PT. ANTAM Tbk, Unit Bisnis Pertambangan Emas Pongkor memliki 3 kebijakan yaitu Kebijakan Mutu,
Kebijakan Lingkungan, dan Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
5.2.3. Struktur Organisasi
Struktur organisasi yang diterapkan di PT. ANTAM Tbk, Unit Bisnis Pertambangan Emas Pongkor adalah sistem organisasi yang terbagi atas
beberapa tingkatan direksi. Penerapan sistem ini mengacu pada Keputusan Direksi PT. Antam Tbk. No. 223K 0251 DAT 1995. Sistem ini menjadikan
hubungan yang terjadi antara atasan dengan bawahan bersifat langsung
melalui wewenang yang telah ditentukan sesuai dengan tanggung jawab, tugas, kewajiban dan kekuasaan di dalam melaksanakan tugas guna
memudahkan pencapaian tujuan akhir yang telah ditentukan.
Gambar 5.1. Struktur Organisasi PT. ANTAM Tbk, Unit Bisnis Pertambangan Emas Pongkor Kabupaten Bogor
Tahun 2008
Sumber: Dept. RenBang PT. ANTAM Tbk, UBPE Pongkor Senior Vice
President
Manager Quality
Management Assurance
DSVP Finance Human
Resources DSVP
Operation
Manager Mining
Manager Proses
Plant Manager
Maintenance
Manager Enginering
Manager Quality
Control Manager
Finance Manager
Human Resource
Manager PR
Comdev Manager
Health Center
OH Manager
Safety
Environment
5.2.4. Area Pengolahan
Sistem penambangan yang dilakukan di PT. ANTAM Tbk, Unit Bisnis Pertambangan Emas Pongkor adalah sistem cut and fill. Metode ini adalah
suatu metode penambangan dengan cara mengambil bijih emas dari perut bumi kemudian rongga yang telah kosong dan diambil isinya diisi lagi dengan
material limbah waste material, pasir dan kerikil yang merupakan sisa hasil pengolahan yang telah bersih dari zat-zat berbahaya. Untuk memasukkan
material tersebut ke dalam bekas tambang digunakan pompa dan pipa. Siklus penambangannya adalah sebagai berikut:
1. Pengeboran Drilling 2. Peledakan Blasting
3. Pembersihan asap Smoke Clearing 4. Pembersihan penjatuhan batu gantung Barring Down
5. Penyanggaan Supporting 6. Pemuatan Loading
7. Pengangkutan Transportation 8. Pengisian ulang Back filling.
Proses penambangan bijih emas ini dimulai dengan membuat lubang bor dengan cara drilling pemboran untuk menempatkan bahan peledak
powergell magnum . Alat bor yang digunakan adalah jenis jack leg dan jumbo
drill dengan tenaga dari udara bertekanan tinggi 90-120 psi. Setelah
dilakukan peledakan blasting lalu dilanjutkan dengan clearing smoke dengan menggunakan blower, batuan hasil peledakan yang belum jatuh atau
yang berpotensi jatuh dibersihkan atau dijatuhkan dahulu dengan menggunakan rock bolt. Untuk memperkuat roof batuan digunakan sistem
penyanggaan dengan menggunakan wire mesh, weld mesh, dan rock bolt. Kemudian bebatuan yang sudah melalui proses pemilihan dimasukkan ke
dalam train wagon sebagai proses pemuatan. Setelah semua train wagon penuh, barulah proses transportation dilakukan menggunakan locomotif.
Bongkahan batu yang kosong akibat pengambilan tadi kemudian dilakukan pengisian ulang back filling menggunakan sisa bebatuan yang tidak habis
diproses dengan tambahan semen dan air. Hal ini dilakukan demi melestarikan dan tidak merusak alam dengan mengacu kepada ISO 14001.
5.3. Anaisis Univariat Tabel 5.1.