5. Metode Pembinaan Akhlak
Pembinaan akhlak merupakan tumpuan perhatian pertama dalam Islam. Hal ini dapat dilihat dari salah satu misi kerosulan Nabi Muhammad SAW yang utama
adalah untuk menyempurnakan akhlak mulia. Cara yang dapat ditempuh untuk pembinaan akhlak ini adalah pembiasaan yang dilakukan sejak kecil dan
berlangsung secara terus menerus. Selain itu pembinaan akhlak bisa juga bisa dilakukan melalui metode
keteladanan, metode pembiasaan, metode kisah dan metode mauizah. Berikut akan dijelaskan keempat metode tersebut:
a. Metode Keteladanan
Kurikulum pendidikan yang sempurna telah dibuat dengan rancangan yang jelas bagi perkembangan manusia melalui sistematika bakat, psikologis, emosi,
mental dan potensi manusia. Namun tidak dapat dipungkiri jika timbul masalah bahwa kurikulum seperti itu masih tetap memerlukan pola pendidikan realistis
yang dicontohkan oleh pendidik melalui perilaku dan metode pendidikan yang diperlihatkan kepada anak didiknya sambil tetap berpegang pada landasan,
metode dan tujuan kurikulum.
55
Untuk kebutuhan itulah Allah mengutus Nabi Muhammad sebagai hamba dan RasulNya menjadi teladan bagi manusia dalam
mewujudkan tujuan pendidikan Islam, melalui firmanNya dalam surat al-Ahzab ayat 21:
ô‰s©9 tβx.
öΝä3s9 ’Îû
ÉΑθß™u‘ «
îοuθó™é ×πuΖ|¡ym
yϑÏj9 tβx.
θã_ötƒ ©
tΠöθu‹ø9uρ tÅzFψ
tx.sŒuρ ©
ZÏVx. ∩⊄⊇
“Sesungguhnya Telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu yaitu bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari
kiamat dan dia banyak menyebut Allah”
56
55
Abdurrahman an-Nahlawy, Prinsip-Prinsip dan Metode Pendidikan Islam,Bandung: CV Diponegoro, 1992, h. 260
56
Departemen Agama, Al-Qur’an ..., h.420
Yang dimaksud dengan metode keteladanan yaitu suatu metode pendidikan dengan cara memberikan contoh yang baik kepada peserta didik, baik
di dalam ucapan maupun perbuatan.
57
Tinjauan dari sudut ilmiah menunjukkan bahwa pada dasarnya keteladanan memiliki sejumlah azas kependidikan, yaitu pendidikan Islam
merupakan konsep yang senantiasa menyeru pada jalan Allah. Dengan demikian, seorang pendidik dituntut untuk menjadi teladan dihadapan anak didiknya, artinya
setiap anak didik akan meneladani pendidiknya dan benar-benar puas terhadap ajaran yang diberikan kepadanya sehingga perilaku ideal yang diharapkan dari
setiap anak merupakan tuntutan realistis dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan di masyarakat.
b. Metode Pembiasaan
Pembiasaan menurut M.D Dahlan seperti dikutip oleh Hery Noer Ally merupakan proses penanaman kebiasaan, sedang kebiasaan habit ialah cara
bertindak yang tidak disadari oleh pelakunya.
58
Manusia dilahirkan dalam keadaan suci dan bersih, dalam keadaan seperti ini manusia akan mudah
menerima kebaikan atau keburukan. Karena pada dasarnya manusia mempunyai potensi untuk menerima kebaikan atau keburukan hal ini dijelaskan Allah, sebagai
berikut:” Dan jiwa serta penyempurnaannya ciptaannya, Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu jalan kefasikan dan ketakwaannya.
Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.
c. Metode Kisah