Media Iklan Media Iklan Televisi.

2. Mengembangkan sifat positif calon konsumen yang diharapkan menjadi pembeli yang potensial dimasa yang akan datang.

2.4. Media Iklan

Media merupakan alat yang digunakan dalam kegiatan periklanan. Media bukanlah suatu penyampaian berita yang pasif, bahkan sering media itu dapat mempengaruhi efektivitas beritanya. Adapun faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pemilihan media adalah : tujuan periklanan, sirkulasi media, keperluan berita, waktu dan lokasi dimana keputusan membeli dibuat, Biaya advertensi, kerjasama dan bantuan promosi yang ditawarkan, dan karakteristik media, kebaikan dan keburukan media. Media periklanan adalah sebuah lembaga yang mempunyai kegiatan usaha dan menyelenggarakan media alat komunikasi penerangan yang ditujukan kepada orang banyak atau masyarakat umum. Beberapa contoh media dari media adalah : televisi, radio, majalah, dan surat kabar Swasta, 2000: 257 . Dalam kenyataannya sering kita jumpai bahwa perusahaan sering menggunakan beberapa media sekaligus dalam periklanan. Disamping menggunakan media televisi juga menggunakan media surat kabar. Hal ini dipandang perlu karena masing-masing jenis media memiliki karakterisitik yang berbeda. Media televisi dapat mengiklankan dengan suara dan gambar yang bergerak sekalipun hanya dinikmati sebentar beberapa detik, sedangkan media surat kabar dapat dinikmati lebih lama meskipun gambarnya tak bergerak dan tanpa suara. Universitas Sumatera Utara

2.5. Media Iklan Televisi.

Perangkat televisi dari hari ke hari kian menjadi sumber informasi yang utama di dalam keluarga. Sektor komunikasi terus berkembang seiring dengan perkembangan tehnologi dan perkembangan perekonomian. Televisi merupakan salah satu media yang disukai oleh perusahaan - perusahaan dalam mengiklankan produknya agar lebih di kenal oleh masyarakat. Karena, sebab yang ditimbulkannya, sangat mudah dilihat, dan juga karena kemampuanya menceritakan sesuatu. 2.5.1. Bentuk-bentuk iklan televisi. Kasali 1993:120-121 mengemukakan bentuk-bentuk iklan televisi : 1. Pensponsoran. Banyak sekali acara televisi yang penayangan dan pembuatannya dilakukan atas biaya sponsor atau pengiklan. Pihak sponsor bersedia membiayai seluruh biaya produksi plus fee untuk televisi. 2. Partisipasi. Bentuk iklan televisi ini agak berbeda dengan bentuk sebelumnya, namun akan dapat mengurangi beban biaya dan resiko. Melalui iklan sepanjang 15, 30, dan 60 detik, iklan disisipkan diantara satu atau beberapa acara spots 3. Spot announcements. Bentuk iklan televisi ini mengacu pada pengertian announcement iklan tersebut ditempatkan pada pergantian acara. 4. Public service announcemen. Universitas Sumatera Utara Bentuk iklan ini biasanya dimuat atas permintaan pemerintah atau suatu LSM Lembaga Swadaya Masyarakat untuk menggalang solidaritas masyarakat atas suatu masalah 2.5.2. Komponen dalam iklan televisi. Iklan televisi biasanya mempunyai empat komponen yang penting dalam mendesain tampilannya, yaitu terdiri dari : gaya penyampaian, nada penyampaian, pilihan kata-kata, dan unsur format. Keempat komponen tersebut merupakan bagian dari kreativitas dalam menyampaikan suatu citra dan pesan yang terpadu dalam melakanakan pesan. Menurut Kotler 2001:160-154 para pembuat atau pemasang iklan televisi harus mempunyai konsep kreatif. Biasanya, penulis naskah iklan dan pengarah seni akan bekerja sama untuk menghasilkan banyak konsep kreatif, dengan harapan salah satu dari konsep-konsep tersebut akan menjadi ide besar yang menarik. Oleh karena itu para pembuat iklan harus menentukan gaya penyampaian, nada penyampaian, pilihan kata, dan unsure format yang terbaik, agar pesan yang akan digunakan untuk membuat iklan televisi dapat menarik perhatian pemirsa. 1 Nada penyampaian. Komunikator harus memilih nada yang tepat untuk iklannya, setiap iklan harus menyatakan sesuatu yang bersifat positif tentang produknya atau dengan kata lain bahwa produknya adalah yang terbaik. Komunikator harus bisa meyakinkan konsumen untuk menggunakan produknya dengan menggunakan nada penyampaian yang tepat, bentuk bahasa yang tepat, dan bentuk pemakaian bahasa yang cocok, sehingga pesan yang telah disampaikan akan Universitas Sumatera Utara dapat dipercaya oleh konsumen. Pemakaian nada humor dalam iklan sebaiknya dihindari karena dapat menghilangkan daya tarik dan dapat menghalang-halangi perhatian konsumen terhadap produk itu sendiri Sulaksana, 2003 : 61-64. 2 Pilihan kata-kata. Pembuat iklan harus menggunakan kata-kata yang dapat menarik perhatian konsumen. Selain itu juga penulis iklan dituntut untuk jeli melihat bagaimana kata-kata yang dirangkaianya akan muncul dan tampak dimata calon pembeli. Penataan kata yang teliti dan cermat akan sangat membantu menarik perhatian. Oleh karena itu, pilihan katakata yang dapat dimengerti, dapat dipahami, sopan, dan dapat diingat diperlukan dalam iklan, sehingga konsumen akan mudah memahami pesan yang disampaikan yang pada akhirnya pesan tersebut akan dengan mudah mendapat respon dari konsmen Kasali,1993 : 84-85. 3 Unsur format. Unsur format seperti ukuran iklan, gambar, warna, dan ilustrasi akan sangat mempengaruhi dampak iklan maupun biayanya. Iklan ukuran besar menarik lebih banyak perhatian, walau tidak sebesar perbedaan biayanya. Gambar, warna, dan iliustrasi yang menarik akan meningkatkan efektivitas iklan, sehingga akan mendorong konsumen untuk memperhatikan iklan tersebut Kotler, 1997 : 244. 4 Gaya penyampaian. Semua pesan biasanya dapat disajikan dalam berbagai gaya penyampaian, sesuai dengan pesan yang akan disampaikan kepada konsumen, sehingga Universitas Sumatera Utara pesan tersebut dengan mudah dapat diterima oleh konsumen. Diantara gaya penyampaian pesan tersebut yaitu : a Gaya penyampaian menggunakan Musik. Musik adalah komponen penting dalam periklanan. Musik yang sederhana dan mudah, baik nada maupun liriknya, akan dapat dengan mudah diingat atau bahkan dinyanyikan oleh pendengarnya dalam berbagai kesempatan, apalagi jika dinyanyikan oleh penyanyi yang sedang menjadi pujaan publik, sehingga pesan yang disampakan akan sangat menarik Kasali, 1993 : 92. b Gaya penyampaian gaya hidup. Gaya ini menunjukan bagaimana suatu produk cocok dengan gaya hidup tertentu Kotler, 2001 : 162. 2.5.3. Kelebihan-kelebihan iklan media televisi. Iklan televisi juga mempunyai beberapa kelebihan-kelebihan. Kelebihan iklan televisi antara lain : dapat dinikmati oleh siapa saja, waktu dan siaranya sudah tertntu. Dapat memberikan kombinasi antara suara dengan gambar yang bergerak Swasta, 2000 : 255. Sedangkan menurut Frank Jefkins, 1997 : 110 menyatakan bahwa kelebihan-kelebihan iklan televisi adalah : 1. Kesan Realistik. Karena sifatnya yang visual, dan merupakan kombinasi warna-warna, suara dan gerakan, maka iklan-iklan televisi nampak begitu hidup nyata. Kelebihan ini tidak dimiliki oleh media lain, kecuali iklan bioskop yang pamornya sekarang jauh menurun kedudukannya sebagai media iklan juga telah Universitas Sumatera Utara merosot sejak adanya televisi . Dengan kelebihan ini, para mengiklan dapat menunjukan dan memamerkan kelebihan atau keunggulan produknya secara detail. Jika produk itu sebuah makanan awet, maka pengiklan dapat menunjukan kemasanya yang khas secara jelas sehingga para konsumen akan dengan mudah mengenalinya di toko-toko. Sekalipun ingatan konsumen terhadap apa yang diiklankan selalu timbul tenggelam, namun iklan visual akan menamcapkan kesan yang lebih dalam, sehingga para konsumen, begitu melihat produknya, akan segara teringat iklannya ditelevisi. Pengaruh ini dapat diperkuat lagi, jika pembuatan iklannya dilakukan dengan tehnologi grafis komputer. 2. Repetisi pengulangan. Iklan televisi bisa ditayangkan hingga beberapa kali dalam sehari sampai dipandang cukup bermanfaat yang memungkinkan sejumlah masyarakat untuk menyaksikannya, dan dalam frekuensi yang cukup sehingga pengaruh iklan itu bangkit. Dewasa ini, para pembuat iklan televisi tidak lagi berpanjang- panjang mereka justru membuat iklan televisi yang singkat namun semakin menarik mungkin, agar ketika ditayangkan berulang-ulang, para pemirsa tidak segara menjadi bosan karenanya. 3. Masyarakat Lebih Tanggap. Karena iklan di televisi disiarkan dirumah-rumah dalam suasana yang serba santai atau rekeatif, maka masyarakat lebih siap untuk memberikan perhatian dibandingkan dengan iklan poster yang di pasang ditengah jalan, masyarakat yang sibuk dengan segala aktifitasnya, menuju suatu tempat atau akan bergegas ke kantor tentunya tidak akan sempat memperhatikanya. Perhatian Universitas Sumatera Utara terhadap iklan televisi akan semakin besar, jika materinya dibua dengan standar teknis yang tinggi, dan atau menggunakan tokoh-tokoh ternama sebagai pemerannya sekurang-kurangnya seorang aktor atau artis yang dapat menyajikan produk secara otentik. Perlu dicatat bahwa kualitas iklan-iklan televisi terbilang sangattinggi, mengingat pihak pembuatnya para professional yang juga mampu menghasilkan film-film bioskop yang terbaik. 4. Adanya pemilihan area siaran zoning dan jaringan kerja networking yang mengefektifkan jangkauan masyarakat. Seorang pengiklan dapat menggunakan satu atau kombinasi banyak stasiun televisi sekaligus untuk memuat iklannya, bahkan ia bisa saja membuat jaringan kerja dengan semua stasiun televisi, sehinga iklannya akan ditayangkan oleh semua stasiun televisi secara serentak. 5. Ideal bagi para padagang eceran. Iklan televisi dapat menjangkau kalangan pedagang eceran sebaiknya ia menjangkau konsumen. Selain karena para pedagang eceran suka menonton televisi seperti juga orang lain, hal ini disebabkan iklan-iklan televisi memang sangat membantu usaha mereka, bahkan seolah-olah iklan itu ditujukan semata-mata kepada mereka. Iklan televisi merupakan sesuatu yang membuat dagangan mereka laku. Pedangan eceran tahu jika sesuatu diklankan ditelevisi, maka permintaan konsumen atas barang yang telah diiklankan itu akan meningkat sehinga stok dagang mereka akan jauh lebih mudah terjual. Perwakilan dagang dari suatu perusahaan kadang-kadang sulit untuk menjual atau menitipkan produkproduknya kepada para pedagang eceran, jika merka tidak dapat memberi jaminan bahwa produk itu akan diiklankan ditelevisi. Universitas Sumatera Utara Periklanan di televisi itu bahkan dapat menjadi keharusan jika produsen berhubungan dengan perusahaan super market yang mempunyai ratusan toko- toko. Peredaran barang harus secara tepat, dan tidak ada yang lebih mampu mempercepat peredaran barang dagang itu selain iklan televisi. 6. Terkait erat dengan media lain. Tayangan iklan televisi mungkin saja terlupakan begitu cepat, tetapi kelemahan ini bisa diatasi dengan wahana iklan lain. 2.5.4. Kelemahan media televisi. Jika iklan televisi begitu berpengaruh, bahkan terkesan sebagai media iklan yang efektif, maka dengan sendirinya kitakan bertanya-tanya, mengapa media pers sampai saat ini masih terus dominan sebagai wahana iklan, hal ini disebabkan karena iklan-iklan ditelevisi juga mempunyai kelemahan. Hal ini sesua dengan apa yang di kemukakan oleh Frank Jefkins 1996: 113- 115 yang menyatakan kelemahan-kelemahan iklan adalah : 1. Televisi cenderung menjangkau pemirsa secara massal sehingga pemilihan untuk membidik pangsa pasar tertentu sering sulit dilakukan. Pihak pengiklan akan lebih selektif dalam membidik pangsa pasar yang dikehendakinya kalau ia menggunakan media pers. 2. Jika yang diperlukan calon pembeli adalah data-data yang lengkap mengenai suatu produk atau perusahaan pembuatnya, maka televisi tidak akan bisa menandingi media pers. 3. Karena pemirsanya yang sulit dipilah-pilih itu, maka iklan televisi justru terbilang mahal, apalagi terdapat ribu pengiklan lainnya yang bersaing membujuk pasar, sehingga pangsanya nampak lebih kecil. Semuanya itu tidak Universitas Sumatera Utara memberikan alasan yang sah atas mahalnya iklan televisi, dan wajar kalau para pengiklan kemudian memilih media cetak untuk iklan mereka. 4. Hal-hal kecil lainnya bisa dan biasa dikerjakan banyak orang sambil nonton mereka sering kali terpecah. Itu tidak akan terjadi pada seseorang yang tengah membaca Koran. Kemungkinan “Zipping” menambah peluang terpecahnya pemirsa iklan. Seorang pemirsa yang merasa terganggu oleh adanya iklan dapat mengeliminasi iklan atau suaranya. Atau mengganti saluran dengan menggunakan remot control. Jika mereka memutar program-program rekaman, mereka dapat melewati iklan-iklan yang disisipkan pada acara yang hendak mereka nikmati dengan tehnik “zipping”, yaitu menggunakan tombol pemercepat pada alat kontrol tersebut sehingga iklaniklan televisi itupun lewat begitu saja. 5. Karena pembuatan iklan televisi butuh waktu yang cukup lama, maka ia tidak cocok untuk iklan-iklan khusus atau bahkan yang bersifat darurat yang harus segara mungkin disiarkan misalnya iklan konser yang akan berlanggsung satu-dua hari. 6. Dinegara yang memiliki cukup banyak stasiun televisi, adalah menggunakan model atau penyaji yang sama sebagaimana para pengiklan yang lain. Selain membosankan hal ini juga membingungkan. 7. Kesalahan serius yang dibuat oleh produsen iklan televise adalah menggunakan model atau penyaji yang sama sebagaiman para pengiiklan yang lain. Selain membosankan hal ini juga membingungkan. Universitas Sumatera Utara

2.6 Merek.

Dokumen yang terkait

Analisis Preferensi Mahasiswa Terhadap Kartu Prabayar GSM dengan Metode Konjoin Full-Profile (Studi Kasus: Mahasiswa FMIPA USU)

14 106 67

Pengaruh Kepercayaan Dan Ikatan Sosial Terhadap Loyalitas Pelanggan Kartu Simpati Pada Mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi Fisip USU

0 37 86

Pengaruh Iklan Tarif Hemat Terhadap Keputusan Pembelian Kartu Simpati Pada Mahasiswa Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi USU

2 32 83

Persepsi Mahasiswa FISIP USU terhadap Berita Politik di Harian Analisa Medan (Studi Deskriptif mengenai Pemberitaan atas Perilaku dan Sikap Anggota Pansus Century Selaku Anggota DPR –RI Pada Harian Analisa)

0 64 102

Pengaruh Tayangan Televisi terhadap Sikap (Studi Korelasional Pengaruh Acara Dahsyat di Stasiun Televisi RCTI Terhadap Sikap Mahasiswa FISIP USU)

2 46 133

Iklan BlackBerry dan Minat Beli (Studi Korelasional Hubungan Tayangan Iklan BlackBerry di Televisi terhadap Minat Beli Mahasiswa FISIP USU)

4 59 123

Analisis Pengaruh Tayangan Iklan Televisi Dan Harga Tarif Pada Kartu Prabayar XL Terhadap Tindakan Brand Switching Pada Pengguna SIM Card : Studi Kasus Pengguna SIM Card Pada Mahasiswa UIN Jakarta

0 3 163

PENGARUH TAYANGAN IKLAN DJARUM BLACK DI TELEVISI TERHADAP EKUITAS MEREK PENGARUH TAYANGAN IKLAN DJARUM BLACK DI TELEVISI TERHADAP EKUITAS MEREK (BRAND EQUITY) PRODUK ROKOK DJARUM (Survey terhadap Perokok di Yogyakarta).

0 2 13

Analisa Pengaruh Daya Tarik lklan Kartu Simpati Di Televisi Terhadap Kesadaran Merek {Brand Awarenees) Pada Mahasiswa Kota Padang.

0 0 6

Pengaruh Brand Equity Kartu Prabayar Simpati Terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Konsumen PT.Telkomsel Di Bandung.

0 0 23