Pengalaman Keagamaan Praktek Keberagamaan dan Implikasinya dalam Kinerja Para Pejabat

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa para pejabat di lingkungan Suku Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi cukup rajin dalam menjalankan ritual ibadah meskipun berapa di antaranya sering telat karena melayani masyarakat.

3. Pengalaman Keagamaan

Pengalaman keagamaan pada masing-masing pemeluk agama berbeda- beda. Mereka mengalami berbagai kejadian yang berkaitan dengan agama dengan kejadian dan kondisi yang tidak sama. Beberapa di antara mereka ada yang mengalami bagaimana agama berperan dalam memberikan tuntunan dalam menghadapi berbagai resiko dalam pekerjaan, seperti kemungkinan untuk korupsi, tidak tepat waktu dan lain sebagainya. Para pegawai negeri sipil di lingkungan Suku Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi Jakarta Barat mengaku bahwa mereka seringkali mengalami godaan dalam pekerjaan. Godaan tersebut berupa tawaran untuk melakukan perbuatan yang menjurus pada tindak korupsi. Namun mereka dapat menahan diri dari perbuatan tersebut karena ajaran agama melarang tindakan itu. Seperti yang diungkapkan oleh informan A: “Memang seringkali ada kesempatan dan tawaran untuk melakukan tindak korupsi, baik melalui pengadaan barang maupun dengan melakukan kegiatan-kegiatan fiktif. Namun alhamdulillah saya masih ingat dengan ajaran agama yang melarang perbuatan itu. Sehingga saya bisa menghindari perbuatan yang bisa merugikan negara.” 38 Kesempatan-kesempatan untuk melakukan tindak korupsi memang sering membuat seseorang melupakan ajaran agama. Mereka sudah tidak ingat 38 Wawancara pribadi dengan informan A, Jakarta, tanggal 13 Juli 2007 lagi tentang perbuatan yang tidak semestinya dilakukan karena tidak diperbolehkan agama. Jika keimanan seseorang berperan dalam kehidupan sehari-hari, khususnya dalam pekerjaan, kemungkinan untuk terjerumus ke dalam perbuatan yang dilarang agama kecil. Mereka akan senantiasa dijaga oleh pengetahuan mereka tentang hal-hal yang dilarang. Salah satu alasan pegawai Sudin Dikmenti Jakarta Barat tidak melakukan tindak korupsi adalah mereka tidak ingin anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan dipengaruhi oleh makanan dan minumanan yang tidak halal. Sehingga mereka sangat berhati-hati untuk tidak melakukan tindak korupsi. Seperti yang diungkapkan oleh informan IS: “Saya tidak ingin anak saya tumbuh besar dengan uang hasil korupsi. Karena dengan demikian, dalam tubuhnya mengalir darah yang berasal dari uang yang tidak halal. Saya yakin sesuatu yang tidak baik akan mempunyai pengaruh yang tidak baik pula. Maka, saya berusaha untuk tidak mengambil sesuatu yang bukan menjadi hak saya.” 39 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengalaman keagamaan pegawai di Sudin Dikmenti Jakarta Barat yang berkenaan dengan bagaimana agama mempengaruhi mereka dalam bekerja sangat besar.

4. Pemahaman Keagamaan