32
32 5. Orang tua sendiri, baik karena ketidaktahuannya maupun karena sikapnya
yang masih mentadabukan pembicaraan mengenai seks dengan anak tidak terbuka terhadap anak. Malah, orang tua cenderung membuat jarak
dengan anak dalam masalah yang satu ini. 6. Dipihak lain, tidak dapat diingkari adanya kecenderungan pergaulan yang
makin bebas antara pria dan wanita dalam masyarakat. Hal ini akibat berkembangnya peran pendidikan wanita sehingga kedudukan wanita
sejajar dengan pria.
2.3 ABORSI
2.2.5 Pengertian
Kata aborsi berasal dari bahasa Inggris yaitu abortion dan bahasa Latin abortus. secara etimologis berarti, gugur kandungan atau keguguran.
Menurut Gulardi HW dalam Maria ulfah 2006 Aborsi ialah berhentinya mati dan dikeluarkannya kehamilan sebelum 20 minggu dihitung haid terakhir
atau berat janin kurang dari 500g atau panjang janin kurang dari 25cm. Menurut Al-Ghazali aborsi ialah pelenyapan nyawa yang ada didalam janin,
atau merusak sesuatu yang sudah terkonsepsi al-maujd al-hashil. Maria ulfah, 2006
33
33 Ensiklopedia Indonesia memberikan pengertian aborsi sebagai berikut :
“Pengakhiran kehamilan sebelum masa gestasi 28 minggu atau sebelum janin mencapai berta 1.000 gram. Menurut Fact About Abortion, Info Kit on
Women’s Health oleh Institute for Social, Studies and Action, dalam Maria ulfah, 2006 aborsi didefinisikan sebagai penghentian kehamilan setelah
tertanamnya telur ovum yang telah dibuahi dalam rahim uterus, sebelum usia janin fetus mencapai 20 minggu. Secara umum istilah aborsi diartikan
sebagai pengguguran kandungan, yaitu dikeluarkannya janin sebelum waktunya, baik itu secara sengaja maupun tidak. Biasanya dilakukan saat
janin masih berusia muda sebelum bulan ke empat masa kehamilan.
Dari berbagai definisi diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa aborsi adalah berakhirnya kehamilan sebelum janin sepenuhnya berkembang dan
dapat hidup di luar tubuh ibu.
2.2.6 Macam - Macam Aborsi
Macam-macam aborsi menurut Maria ulfah 2006, yaitu : 1. Spontaneus Abortion aborsi spontan alamiah
Terjadi secara tidak sengaja. Umumnya disebut keguguran. Bisa terjadi pada perempuan dengan trauma kehamilan, bekerja terlalu berat tau
keadaan patalogis lain. Aborsi spontan dapat terjadi akibat kondisi janin
34
34 atau rahim yang tidak normal, penyakit atau kecelakaan fisik yang dialami
ibu, maupun pengaruh obat-obatan. Abortus spontan dibagi lagi menjadi:
a. Abortus Imminens threatened abortion, yaitu adanya gejala-gejala yang mengancam akan terjadi aborsi. Dalam hal demikian kadang-
kadang kehamilan masih dapat diselamatkan. b. Abortus Incipiens inevitable abortion, artinya terdapat gejala akan
terjadinya aborsi, namun buah kehamilan masih berada di dalam rahim. Dalam hal demikian kehamilan tidak dapat dipertahankan lagi.
c. Abortus Incompletus, apabila sebagian dari buah kehamilan sudah keluar dan sisanya masih berada dalam rahim. Pendarahan yang
terjadi biasanya cukup banyak namun tidak fatal, untuk pengobatan perlu dilakukan pengosongan rahim secepatnya.
d. Abortus Completus, yaitu pengeluaran keseluruhan buah kehamilan dari rahim. Keadaan demikian biasanya tidak memerlukan
pengobatan. e. Missed Abortion, Istilah ini dipakai untuk keadaan dimana hasil
pembuahan yang telah mati tertahan dalam rahim selama 8 minggu atau lebih. Penderitanya biasanya tidak menderita gejala, kecuali tidak
mendapat haid. Kebanyakan akan berakhir dengan pengeluaran buah kehamilan secara spontan dengan gejala yang sama dengan abortus
yang lain
35
35 2. Induced provocatus abortion aborsi secara sengaja buatan
Yaitu penghentian kehamilan secara sengaja dengan prosedur yang sah dan aman safe abortion, biasanya dilakukan ditempat praktek dokter,
klinik atau rumah sakit Jenis aborsi ini dapat dibedakan dalam dua macam, yaitu :
a. Abortus Artificialis therapicus yaitu pengguguran yang dilakukan oleh dokter berdasarkan indikasi medis, sebagai bentuk penyelamatan atas
jiwa ibu yang terancam bila kehamilannya dipertahankan. b. Abortus Provocatus Criminalis yaitu pengguguran yang dilakukan
dengan sengaja tanpa dasar indikasi medis. Biasanya aborsi jenis ini dilakukan untuk mengakhiri kehamilan yang tidak dikehendaki
2.2.7 Faktor - Faktor Penyebab Aborsi