METODE PENELITIAN Stroke Hemoragik

BAB III METODE PENELITIAN

III.1. Tempat dan Waktu Penelitian dilakukan di ruang rawat inap Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan dan rumah sakit-rumah sakit jejaring Departemen Neurologi lainnya dari tanggal 22 Juli sd 30 November 2014. III.2. Subyek Penelitian III.2.1. Populasi sasaran Semua pasien stroke yang dirawat diruang rawat inap di RSUP Haji Adam Malik Medan dan rumah sakit-rumah sakit jejaring Departemen Neurologi lainnya. III.2.2. Populasi terjangkau Semua pasien stroke yang dirawat di RSUP Haji Adam Malik Medan dan rumah sakit-rumah sakit jejaring Departemen Neurologi lainnya yang memenuhi kriteria inklusi dilakukan menurut metode sampling non random secara konsekutif dari tanggal 22 Juli sd 31 November 2014 atau sampai jumlah subyek penelitian tercukupi. Universitas Sumatera Utara III.2.3. Besar sampel Ukuran sampel dihitung menurut rumus analitis kategorik tidak berpasangan Dahlan, 2010; Madiyono dkk, 2011 n = Z α√Po.Qo +Zβ√Pa.Qa Po-Pa 2 2 Zα = nilai baku alfa berdasarkan nilai yang telah ditentukan α = 0,05 Zα 2 Zβ = nilai baku beta berdasarkan nilai yang telah = 1,96 ditentukan β = 0,10 Zβ Po = perkiraan prevalensi penderita stroke tahun 2006 → 0,408 = 1,282 Qo = 1-Po → 0,592 Pa = perkiraan prevalensi penderita stroke yang dirawat di RSUP HAM tahun 2012 0,595 Po-Pa = selisih proporsi yang dianggap bermakna → 0.15 Qa = 1-Pa = 0.405 n = 1.96 √0.4080.592 + 1.282√0.5950.405 0,15 2 n = 50,7 2 Sampel minimal sebesar 60 kasus Universitas Sumatera Utara III.2.4.Kriteria Inklusi 1. Semua pasien stroke yang dirawat di ruang rawat inap Neurologi RSUP H. Adam Malik Medan yang ditegakkan dengan anamnese, pemeriksaan fisik, pemeriksaan neurologi dan Head CT-scan. 2. Memberikan persetujuan ikut penelitian III.2.5. Kriteria Eksklusi 1. Pasien stroke berulang. III.3. Batasan Operasional 1. Stroke adalah suatu episode disfungsi neurologis akut yang diduga disebabkan oleh iskemik atau hemoragik, menetap ≥ 24 jam atau sampai kematian, tetapi tanpa bukti yang cukup untuk diklasifikasikan Sacco dkk, 2013. 2. Stroke iskemik adalah suatu episode disfungsi neurologik yang disebabkan infark serebral fokal, infark spinal atau infark retina Sacco, 2013. 3. Klasifikasi Stroke Iskemik berdasarkan kriteria kelompok peneliti TOAST : a. Aterosklerosis Arteri Besar Gejala klinik dan penemuan imejing otak yang signifikan 50 stenosis atau oklusi arteri besar di otak atau cabang arteri di korteks disebabkan oleh proses atero0sklerosis. Universitas Sumatera Utara Gambaran CT sken otak MRI menunjukkan adanya infark di kortikal, serebellum, batang otak, atau subkortikal yang berdiameter lebih dari 1,5 mm dan potensinya berasal dari aterosklerosis arteri besar. b. Kardioembolisme Oklusi arteri disebabkan oleh embolus dari jantung. c. Oklusi Arteri Kecil Sering disebut juga infark lakunar, dimana pasien harus mempunyai satu gejala klinis sindrom lakunar dan tidak mempunyai gejala gangguan disfungsi kortikal serebral. Pasien biasanya mempunyai gambaran CT SkenMRI otak normal atau infark lakunar dengan diameter 1,5 mm di daerah batang otak atau subkortikal. 4. Stroke hemoragik primer terdiri dari perdarahan intraserebral PIS dan perdarahan subarakhnoid PSA. Definisi stroke yang disebabkan PIS adalah tanda klinis disfungsi neurologis yang berkembang cepat yang berhubungan dengan pengumpulan darah fokal di dalam parenkim otak atau sistem ventrikuler yang tidak disebabkan oleh trauma. Sedangkan definisi stroke yang disebabkan PSA adalah disfungsi neurologik yang berkembang cepat dan atau nyeri kepala oleh karena perdarahan pada ruang subarakhnoid ruang antara membran arakhnoid dan piamater pada Universitas Sumatera Utara otak dan medulla spinalis, yang tidak disebabkan trauma Sacco, 2013. 5. Faktor resiko stroke adalah berbagai faktor-faktor yang dipertimbangkan sebagai risiko yang kuat terhadap timbulnya stroke. Faktor risiko timbulnya stroke : Sjahrir, 2003 ; Nasution, 2007. Informasi mengenai faktor resiko pengobatan diperoleh dari pasien atau pengasuh, keluarga dan medical record. Faktor resiko didefinisikan sebagai berikut: hipertensi tekanan darah sistolik lebih dari 160 mmHg, tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg, laporan dari pasien, atau penggunaan antihipertensi obat untuk mengobatinya, diabetes mellitus kadar glukosa darah puasa lebih dari 120 mgdl, laporan diri pasien, atau penggunaan obat antidiabetes, hiperlipidemia kolesterol lebih dari 200 atau tryglicerid lebih dari 150, laporan dari pasien, atau penggunaan obat hipolipidemik, merokok kebiasaan perokok saat ini, atrial fibrilasi dilaporkan riwayat kronis atau paroksismal AF, atau dilaporkan selama di rumah sakit Conde dkk 2007. 6. Sleep stroke adalah stroke dengan gejala klinis yang muncul selama waktu tidur malam. Sisanya dianggap Wake up Stroke WS Spengos dkk,2005. 7. Stres adalah keadaan atau situasi yang rumit dan dinilai sebagai keadaan yang menekan dan membahayakan individu serta telah Universitas Sumatera Utara melampui sumber daya yang dimiliki individu untuk mengatasinya Maryam 2009. 8. 9. Life event adalah peristiwa-peristiwa dalam kehidupan yang menjadi stresor dan dapat mempengaruhi individu pada suatu waktu, diukur dengan skala Holmes dan Rahe Muhwezi 2007. Tingkat stres berdasarkan skala Holmes dan Rahe, variabel ini menggunakan skala Ordinal. 10. Onset stres adalah jangka waktu terjadinya stres sampai terjadinya stroke. Onset dibagi menjadi 1 mgg dan 6 bulan Abdelsame dkk 2009. Skor kurang dari 150 sebagai stres minor, skor 150-199 tergolong stres ringan, skor 200-299 tergolong stres sedang dan skor di atas 300 tergolong stres mayorberat Maryam 2009. 11. Outcome atau keluaran fungsional yang terdiri dari impairment, disabilitas dan handicap pada pasien stroke, dapat digunakan beberapa penilaian yang mempergunakan skala atau skor. Skala penilaian yang dipakai pada penelitian ini adalah modified Rankin Scale Misbach 2011. 12. Fase akut stroke adalah jangka waktu antara awal mula serangan stroke yang berlangsung sampai 1 minggu Misbach 2011. 13. Fase subakut stroke adalah jangka waktu serangan stroke yang berlangsung antara 2 minggu sampai 4 minggu Misbach 2011. Universitas Sumatera Utara 14. Stroke berulang didefinisikan sebagai adanya defisit neurologis akut yang baru dengan gejala berlangsung 24 jam yang terjadi setelah kejadian stroke awal Coull dkk 2004. III.4. Instrumen Penelitian 1. Computed Tomography Scan CT Scan kepala. CT scan yang digunakan adalah X-Ray CT System, merk Hitachi seri W 450. Pembacaan hasil CT scan dilakukan oleh seorang ahli radiologi. 2. Skala Holmes dan Rahe. Skala Holmes dan Rahe adalah skala yang mengukur penyebab dan tingkat stres. Didalam skala ini terdapat 36 butir berbagai pengalaman dalam kehidupan seseorang, yang masing-masing diberi nilai score. Variabel ini menggunakan skala Ordinal.

3. Modified Rankin Scale. Modified Rankin Scale mengukur tingkat