Kebijakan Pengembangan Perkotaan A Model for environment control of sustainable new town development. (case study: new town development of Bumi Serpong Damai

18 lebih ditingkatkan dan diperluas hingga dapat makin merata dan menjangkau masyarakat berpenghasilan rendah. Namun demikian pembangunan permukiman tersebut, tetap memperhatikan rencana tata ruang dan keterkaitan serta keterpaduannya dengan lingkungan sosial di sekitarnya. Kaitan dengan terjadinya pembangunan kota secara pesat ini, maka air, tanah dan lahan yang mempunyai nilai ekonomi dan fungsi sosial, pemanfaatannya perlu diatur dan dikembangkan dalam pola tata ruang yang terkoordinasi bagi sebesar-besarnya kesejahteraan rakyat melalui berbagai penggunaan, terutama untuk kepentingan permukiman, pertanian, kehutanan, industri, pertambangan, dan kelistrikan serta prasarana pembangunan lainnya.

2.4. Perkembangan Penduduk Perkotaan

Hingga saat ini kota masih merupakan tempat tujuan untuk memperjuangkan harapan, oleh karena itu maka pertumbuhan penduduk di perkotaan lebih pesat dibanding di pedesaan. Hal ini dapat terjadi karena adanya: a. Pertumbuhan penduduk alamiah, yang berasal dari selisih antara jumlah penduduk yang dilahirkan dengan jumlah penduduk yang meninggal dunia. b. Migrasi penduduk yang merupakan selisih jumlah penduduk yang masuk ke suatu kota dengan jumlah penduduk yang pergi meninggalkan kota. c. Reklasifikasi status kawasan yakni perbedaan dalam definisi perkotaan antara satu sensus dengan sensus lain, selain itu juga terjadi karena adanya perluasan batas wilayah kawasan perkotaan atau berubahnya status kawasan dari pedesaan menjadi perkotaan. Diantara ketiga hal yang penyebab pertumbuhan penduduk perkotaan, yang pengaruhnya paling kecil adalah pertumbuhan penduduk secara alami; sedangkan faktor yang paling dominan dalam pertumbuhan penduduk perkotaan adalah migrasi dan reklasifiksi status kawasan. Hal ini terjadi karena ada faktor pendorong dan faktor penarik yang menyebabkan masyarakat melakukan migrasi menuju perkotaan. Adapun yang dimaksud dengan faktor pendorong di sini adalah kekuatan dari luar perkotaan kekuatan eksternal, sedangkan faktor penarik adalah kekuatan yang berasal dari dalam perkotaan itu sendiri kekuatan internal. Ada berbagai kekuatan eksternal yang mempengaruhi perkembangan perkotaan, salah satu diantaranya adalah urbanisasi berupa migrasi penduduk perdesaan ke kawasan perkotaan akibat sektor pertanian tidak 19 mampu lagi menyediakan lapangan kerja. Faktor eksternal ini diperkuat oleh faktor internal berupa ketersediaan infrastruktur yang relatif lengkap dan ketersediaan moda angkutan yang relatif mudah dan murah, yang mengakibatkan konsentrasi kegiatan ekonomi di perkotaan semakin besar; sehingga semakin memperkuat dalam menarik penduduk pedesaan untuk bermigrasi ke perkotaan. Hal ini tentu saja akan semakin memicu terjadinya reklasifikasi kawasan dalam bentuk perluasan wilayah kota dan munculnya kawasan perkotaan baru. Untuk lebih jelasnya perkembangan penduduk perkotaan dapat dilihat pada Gambar 3. Gambar 3. Perkembangan penduduk perkotaan Sumber: Hasil Sensus Penduduk 1980-2010 Badan Pusat Statistik Perkembangan kawasan perkotaan pada umumnya akan terjadi apabila di wilayah perkotaan dan wilayah sekitarnya terjadi perubahan penggunaan lahan. Contoh untuk hal ini adalah wilayah Jabodetabek pada kurun waktu 1992-2001, dalam hal ini pada kurun waktu tersebut terjadi penurunan luasan lahan hutan dan pertanian kurang-lebih 19 Djakapermana, 2004. Terjadinya penurunan luasan lahan hutan dan pertanian tersebut diduga karena adanya alih fungsi dari kawasan hutan dan pertanian menjadi lahan yang kurang dapat menyerap air dan mengakibatkan meluasnya lahan terbuka dan kawasan permukiman yang luasnya mecapai 13,70. Kondisi ini pada akhirnya akan memperbesar terjadinya run off yang dapat mengakibatkan sering terjadinya banjir. Adapun sisa lahan yang tidak digunakan untuk permukiman sebesar 4,99 merupakan 1980 1990 2000 2010 2015 Penduduk Kota 32.85 54.06 85 117.5 150 Penduduk Nasional 147.09 182.1 207.32 228.66 250 50 100 150 200 250 300 Jumlah Penduduk Kota Juta Tahun