Assurance Jaminan Kemampuan Berbahasa Anak Usia Taman Kanak-kanak

Jaminan merupakan pengetahuan karyawan dengan keramah tamahan mereka dan kemampuan Lembaga beserta karyawannya untuk mengilhami kepercayaan yang di berikan pelanggan. Dengan kata lain jaminan merupakan usaha untuk membentuk hubungan yang saling mempercayai antara pelanggan dan Lembaga. Lembaga memberikan nama yang dapat di percaya dan karyawan yang berkompeten sebaliknya pelanggan akan memberikan loyalitas mereka.

4. Empathy Empati Empati berarti peduli, perhatian yang diberikan secara perseorangan oleh Lembaga

kepada pelanggan. Inti dari empati adalah penyampaian kepedulian dan perhatian Lembaga melalui pelayanan profesional untuk menunjukan bahwa pelanggan itu unik dan spesial bagi organisasilembaga , melalui antisipasi terhadap kebutuhan kebutuhan pelanggan sebelum mereka meminta nya. 5. Tangibles Produk hasilYang Berwujudnyata Tangibles mewakili pelayanan secara fisik yang berupa fasilitas-fasilitas, peralatan, karyawan, dan material komunikasi. Semua menyediakan perwakilan secara pelanggan yang akan di gunakan untuk mengevaluasi kualitas pelayan. Anggapan tentang Brand Image yang direefleksikan konsumen yang berpegang pada ingatan konsumen. Cara orang berpikir tentang sebuah brand secara abstrak dalam pemikiran mereka, sekalipun pada saat mereka memikirkannya, mereka tidak berhadapan langsung dengan produkhasil . Membangun School Brand Image yang positif dapat dicapai dengan program pemasaransosialisasi yang kuat terhadap masyarakat tentang hasilproduk layanan pendidikan yang diberikan.; yang unik dan memiliki kelebihan komparatif yang ditonjolkan, yang membedakannya dengan produkhasil yang lain. Kombinasi yang baik dari elemen-elemen yang mendukung dapat menciptakan Brand Image yang kuat bagi konsumenorang tua siswa. Cara Membangun School Brand Image a. Memilik Positioning yang tepat Merek sekolah dapat di-positioningkan dengan berbagai cara, misalanya dengan menempatkan posisinya secara spesifik dibenak pelanggan. Membangun Positioning adalah menempatkan semua aspek dari brand value secara konsisten sehingga selalu jadi nomer satu dibenak pelangganorangtua siswa .

b. Memilik Brand value yang tepat

Semakin tepat merek sekolah di-positioningkan dibenak pelanggan, merek tersebut akan semakin kompetitif. Untuk mengelola hal tersebut kita perlu mengetahui brand value. Brand value membentuk brand personality. Brand personality lebih cepat berubah dibandingkan brand positioning, karena brand personality mencerminkan gejolak perubahan selera konsumen.

c. Memiliki konsep yang tepat

Tahap akhir untuk mengkonsumsikan brand value dan positioning yang tepat kepada konsumen harus didukung oleh konsep yang tepat. Pengembangan konsep merupakan proses kreatif, karena berbeda dari 26 positioning, konsep dapat terus menerus berubah sesuai dengan daur hidup produkhasil layanan dari lembaga organisasi yang bersangkutan. Konsep yang baik adalah mengkomunikasikan semua elemen-elemen brand value dan positioning yang tepat, sehingga School Brand Image dapat terus menerus ditingkatkan. Manfaat School Brand Image Merek bermanfaat bagi produsenlembaga penyedia layanan dan konsumen. Bagi lembaga penddikan, merek berperan sangat penting sebagai keller:2003 : a. Sarana identifikasi untuk memudahkan proses penanganan atau pelacakan produk bagi organisasilembaga, terutama dalam perngorganisasian dan pencatatan lulusan . b. Bentuk proteksi hukum terhadap fitur atau aspek produk yang unik. Merek bisa mendapatkan perlindungan properti intelelktual. Nama merek bisa diproteksi melalui merek lembagaorganisasi yang terdaftartersertifikasi Institutional registered , proses pemanufakturan bisa dilindungi melalui hak paten dan bisa diproteksi melalui hak cipta copyrights dan desain. Hak-hak properti intelektual ini memberikan jaminan terhadap lembaga pendidikan dapat berinvestasi dengan aman dalam merek yang dikembangkannya mendapatkan manfaat dari asset bernilai tersebut. c. Signal tingkat kualitas bagi para pelanggan yang puas, sehingga mereka bisa dengan mudah memilih dan memberi tahu pada teman lainnya lagi di lain waktu. Loyalitas merek seperti ini menghasilkan predictability dan security permintaan bagi lembaga pendidikan dan menciptakan hambatan masuk yang menyulitkan lembaga lain untuk memasuki pasar. d. Sarana menciptkan asosiasi dan makna unik yang membedakan citra merek dari pesaing. e. Sumber keunggulan kompetitif, terutama melalui perlindungan hukun, loyalitas pelanggan dan citra unik yang terbentuk dalam benak konsumen. f. Sumber financial returns, terutama menyangkut pendapatan animo masyarakat di masa mendatang Komponen School Brand Image School Brand Image memiliki tiga komponen yaitu : a. Citra lembaga pendidikan : merupakan gambaran lembaga di mata konsumen bedasarkan pengetahuan, tanggapan serta pengalaman konsumen terhadap lembaga pendidikan yang bersangkutan b. Citra Pemakai: merupakan sekumpulan karakteristik dari konsumen yang dihubungkan dengan ciri khas dari konsumen suatu merek sekolah. c. Citra Lulusan : merupakan gambaran kualitas lulusan dimata konsumen berdasarkan pengetahuan, tenggapan serta pengalaman konsumen terhadap hasil keluaran yang bersangkutan. Ketiga komponen ini merupakan factor penting yang membentuk suatu citra dari sebuah merek sekolah. Faktor –Faktor School Brand Image Faktor-faktor yang menjadi tolak ukur suatu citra merek atau Brand Image adalah: a. Product attributes: sebuah brand bisa memunculkan sebuah atribut produk tertentu dalam pikiran konsumen yang mengingatkanya pada karakteristik brand tersebut b. Consumer Benefits: sebuah brand harus bisa memberikan sesuatu nilai tersendiri bagi konsumennya yang akan dilihat oleh konsumen sebagai benefits yang diperolehnya ketika membeli atau memanfaatkan produk tersebut. c. Brand personality: dapat didefinisikan sebagai seperangkat karakter personal yang akan diasosiasikan oleh konsumen terhadap sebuah brand tertentu. d. User imagery: dapat didefinisikan sebagai serangkaian karakteristik manusia yang diasosiasikan dengan ciri-ciri tipikal dari konsumen yang menggunakan atau memanfaatkan school brand image tersebut. e. Organizational associations: konsumen seringkali menghubungkan hasil lulusan yang