membuat ilustrasi sesuai dengan isi puisi. Dari pekerjaan siswa dapat dilihat bahwa siswa telah mampu menulis puisi dengan
ilustrasi yang sederhana. Nilai yang telah dicapai pada siklus kedua ini telah memenuhi kriteria. Kegiatan pembacaan puisi yang
merupakan kegiatan lanjutan setelah membuat ilustrasi pun telah dilaksanakan dengan baik. Mereka membacakan puisinya dengan
penuh penghayatan. Intonasi, gaya, dan nadanya pun cukup baik. Kegiatan selanjutnya adalah memajang puisi di mading
kelas. Seluruh siswa telah berani mamajang sendiri puisinya. Siswa mengatur sendiri tata letak puisinya di mading kelas. Dengan
demikian puisi-puisi siswa kelihatan lebih indah dan menimbulkan minat orang lain untuk membacanya.
Kegiatan terakhir adalah memberikan penilaian terhadap puisi-puisi karya teman. Setelah mengamati satu persatu siswa
mampu memberikan tanggapanpenilaian terhadap puisi-puisi tersebut.
d. Refleksi
Refleksi dilaksanakan setelah selesai pelaksanaan tindakan pembelajaran siklus II. Kegiatan ini dilaksanakan secara kolaboratif
dengan guru bahasa Indonesia. Selain itu, kegiatan ini juga diatur dengan memperhatikan respon yang disampaikan siswa pada saat wawancara yang
dilaksanakan pada akhir tindakan siklus II. Refleksi diarahkan pada
perencanaan pelaksanaan, dan hasil tindakan baik yang berupa proses maupun hasil tindakan yang berupa produk.
Perencanaan pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus II merupakan perbaikan dari rencana pembelajaran yang digunakan pada
siklus I. Perencanaan yang dibuat telah mampu menciptakan pembelajaran yang dapat mengkondisikan siswa sehingga siswa dapat menulis puisi
dengan metode PBI, sehingga dalam siklus kedua ini siswa sudah dapat mencapai target yang telah ditentukan, yaitu 75 siswa mendapat nilai
diatas 65 lihat lampiran 8. Perencanaan tindakan telah dilaksanakan dalam pelaksanaan
tindakan. Tindakan dilaksanakan melalui tiga tahap, yaitu penemuan ide, penulisan, dan penyajian. Ketiga tahapan pembelajaran tersebuttelah
dilaksanakan sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat. Hasil tindakan yang diperoleh dikelompokkan atas hasil yang berupa proses dan produk.
Hasil tindakan yang berupa proses pada tahap penemuan ide menunjukkan bahwa tindakan pembelajaran pada tahap ini telah
membantu proses peningkatan kemampuan menulis puisi dengan menggunakan metode PBI pada siswa.
Kegiatan awal berupa pembangkitan skemata melalui pengamatan dan mendiskusikan puisi model yang diberikan oleh guru. Selanjutnya,
pemberian model-model puisi dapat membantu siswa sehingga secara aktif siswa dapat menunjukkan keseriusan, keantusiasan, dan keresponsifan
terhadap unsure-unsur yang terdapat dalam model puisi tersebut.
Proses penemuan ide puisi dengan mengamati obyek dapat membantu siswa dalam memilih, menentukan hal-hal yang diamati dan
mendeskripsikan puisi, telah dilaksanakan siswa dengan baik. Pada kegiatan terakhir dalam kegiatan ini, siswa dengan tekun dan serius dapat
menemukan ide berdasarkan deskripsi yang dibuatnya. Berikutnya adalah proses penulisan puisi yang dialkukan siswa dengan tekun, serius, dan
antusias sehingga dihasilkan puisi yang baik. Puisi kemudian direvisi dengan cara dibaca dan dipertimbangkan
kembali. Proses perevisian dilakukan dengan tiga tahapan, yaitu direvisi sendiri, direvisi oleh teman, dan diberi masukan oleh guru. Pada saat
merevisi siswa telah bekerja dengan aktif, tekun, serius, serta dilakukan dengan bekerja sama. Dengan melalui ketiga tahapan ini puisi siswa dapat
menjadi lebih baik. Puisi yang telah direvisi kemudian ditulis kembali dan diberi
ilustrasi sederhana. Pemberian ilustrasi pada puisi membuat siswa lebih termotivasi untuk memajang puisinya di mading. Kegiatan penyajian juga
dilaksanakan dengan pembacaan puisi. Dengan keantusiasan, keberanian, keseriusan, dan kreativitasnya siswa dapat membacakan puisinya di depan
kelas. Pemajangan puisi juga membuat siswa merasa karyanya dihargai. Refleksi hasil tindakan yang berupa produk menunjukkan adanya
peningkatan kemampuan siswa dalam menulis puisi dengan menggunakan metode PBI. Peningkatan tersebut dapat dilihat berdasarkan hasil tindakan
yang berupa produk pada tahap penemuan ide, penulisan, dan penyajian.
Pada tahap penemuan ide siswa telah dapat membentuk skemata melalui pengamatan dan pendiskusian puisi model yang diberikan guru. Kesulitan
dalam menemukan ide dapat diatasi dengan mengamati obyek, menentukan hal-hal yang akan diamati, dan mendeskripsikan obyek.
Pengembangan ide menjadi puisi dapat menjadi lebih mudah dilakukan siswa dengan memanfaatkan deskripsi yang telah dibuatnya.
Selanjutnya puisi yang telah dibuat diperbaiki melalui kegiatan perevisian. Kegiatan perevisian selain dilakukan sendiri juga dilakukan secara silang,
serta memperhatikan masukan dari guru. Puisi yang berhasil dibuat siswa kemudian disajikan dengan cara dibacakan dan dipajang. Puisi siswa
menjadi lebih menarik karena telah diberi ilustrasi sederhana sesuai dengan isi.
Berdasarkan refleksi terhadap siklus II, dapat disimpulkan bahwa tindakan penerapan metode PBI telah dapat meningkatkan kemampuan
menulis puisi siswa kelas V SDN Teguhan 2. Oleh karena itu tidak diperlukan lagi tindakan siklus selanjutnya.
B. Pembahasan