kemampuan  ini  dapat  diukur  dari  indikator-indikator  yang  digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan siswa.
C. Pembelajaran Matematika
1. Hakikat Matematika
Matematika  berasal  dari  akar  kata  mathema  artinya  pengetahuan, mathamein
artinya berpikir atau belajar. Menurut Pusat Bahasa Depdiknas 2008,  matematika  adalah  ilmu  tentang  bilangan,  hubungan  antara
bilangan  dan  prosedur  operasional  yang  digunakan  dalam  penyelesaian masalah mengenai bilangan. Matematika adalah cara atau metode berpikir
dan  bernalar,  bahasa  lambang  yang  dapat  dipahami  oleh  semua  bangsa berbudaya  Sukardjono,  2008.  Menurut  Ali  Hamsah  dan  Muhlisrarini
2014,  matematika  memiliki  aspek  teori  dan  aspek  terapan  atau  praktis dan  penggolongannya  atas  matematika  murni,  matematika  terapan  dan
matematika  sekolah.  Umumnya  matematika  dikenal  sebagai  ilmu  yang abstrak  dan  memiliki  sedikit  bentuk  yang  berasal  dari  realita  lingkungan
manusia.  Pengertian  matematika  tidak  didefinisikan  secara  mudah  dan tepat,  mengingat  ada  banyak  fungsi  dan  peranan  matematika  terhadap
bidang studi yang lain. Menurut  Sri  Anitah  dalam  Ali  Hamsah  dan  Muhlisrarini,  2014,  ada
beberapa definisi tentang matematika yaitu: a.
Matematika adalah cabang pengetahuan eksak dan terorganisasi b.
Matematika  adalah  ilmu  tentang  keluasaan  atau  pengukuran  dan letak
c. Matematika adalah ilmu tentang bilangan-bilangan dan hubungan-
hubungannya d.
Matematika  berkenaan  dengan  ide-ide,  struktur-struktur,  dan hubungannya yang diatur menurut urutan yang logis
e. Matematika adalah ilmu deduktif yang tidak menerima generalisasi
yang  didasarkan  pada  observasi  induktif  tetapi  diterima generalisasi yang didasarkan kepada pembuktian secara deduktif.
f. Matematika adalah ilmu tentang struktur yang terorganisasi mulai
dari unsur yang tidak didefinisikan ke unsur yang didefinisikan, ke aksioma atau postulat akhirnya ke dalil atau teorema.
g. Matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan
besaran,  dan  konsep-konsep  hubungan  lainnya  yang  jumlahnya banyak dan tebagi ke dalam tiga bidang, yaitu aljabar, analisis, dan
geometri. Menurut  Ismail,  dkk.  dalam  Hamzah  dan  Muhlisrarini,  2014,
matematika  adalah  ilmu  yang  membahas  angka-angka  dan  perhitungan, membahas  masalah-masalah  numerik,  mengenai  kuantitas  dan  besaran,
mempelajari  hubungan  pola,  bentuk  dan  struktur,  sarana  berpikir, kumpulan sistem, struktur, dan alat.
Berdasarkan  beberapa  definisi  matematika  yang  telah  disebutkan, dapat  disimpulkan  bahwa  matematika  adalah  ilmu  deduktif  yang
membahas masalah aljabar, logika, analisis dan geometri. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Pembelajaran
Pasal  1  butir  20  UU  No.  20  Tahun  2003  tentang  Sisdiknas, pembelajaran  adalah  proses  interaksi  peserta  didik  dengan  pendidik  dan
sumber  belajar  pada  suatu  lingkungan  belajar.  Ada  terkandung  empat komponen  pembelajaran  yaitu:  interaksi  peserta  didik,  pendidik,  sumber
belajar,  dan  lingkungan  belajar.  Pembelajaran  dalam  konteks  pendidikan formal  yakni  pendidikan  di  sekolah,  sebagian  besar  terjadi  di  kelas  dan
lingkungan sekolah. Pembelajaran ialah suatu proses yang dilakukan oleh individu  untuk  memperoleh  suatu  perubahan  perilaku  yang  baru  secara
keseluruhan,  sebagai  hasil  dari  pengalaman  individu  itu  sendiri  dalam interaksi  dengan  lingkungannya  Surya,  2004.  Menurut  Winkel  dalam
Eveline Siregar dan Hartini Nara 2010, pembelajaran adalah seperangkat tindakan  yang  dirancang  untuk  mendukung  proses  belajar  siswa  dengan
memperhitungkan  kejadian-kejadian  ekstrim  yang  berperan  terhadap rangkaian kejadian-kejadian intern yang berlangsung dialami siswa.
Berdasarkan beberapa
pengertian pembelajaran
yang telah
dikemukakan,  maka  dapat  disimpulkan  bahwa  pembelajaran  adalah seperangkat  tindakan  yang  dirancang  untuk  memperoleh  suatu  perubahan
baru dengan memperhitungkan kejadian-kejadian yang dialami individu.
3. Pembelajaran Matematika
Menurut  Ali  Hamzah  dan  Muhlisrarini  2014,  pembelajaran matematika  adalah  proses  yang  sengaja  dirancang  dengan  tujuan
menciptakan suasana lingkungan memungkinkan seseorang melaksanakan kegiatan  belajar  matematika  dengan  melibatkan  partisipasi  aktif  peserta
didik  di  dalamnya.  Pembelajaran  matematika  harus  memberikan  peluang kepada  siswa  untuk  berusaha  dan  mencari  pengalaman  tentang
matematika. Menurut Demunth dalam Ismail dkk, 2004 pembelajaran matematika
berorientasi  pada  empat  hal.  Pertama,  pembelajaran  matematika berorientasi  pada  matematika  formal.  Pengertian-pengertian  seperti
hubungan,  fungsi,  kelompok,  vektor,  diperkenalkan  dan  dimasukkan dengan definisi dan dihubungkan satu sama lain dalam suatu sistem yang
susun secara deduktif. Kedua, pembelajaran matematika berorientasi pada dunia  sekeliling.  Titik  tolaknya  adalah  tema  yang  diambil  dari  jangkauan
pengalaman  belajarnya.  Pelajaran  mempunyai  tugas  mematematiskan keadaan  sekeliling.  Ketiga,  pembelajaran  matematika  sebagai  sitem
dimana  pelajarnya  dilatih  untuk  menemukan  sesuatu  secara  mandiri. Keempat, pembelajaran matematika berorientasi pada matematika sebagai
alat. Dalam konsep ini kesiapan menjadi  menonjol,  dan hanya digunakan sebagai kesiapan teknis.
Berdasarkan  Peraturan  Menteri  Pendidikan  Nasional  No.  22  Tahun 2006, pembelajaran matematika bertujuan untuk:
a. Memahami  konsep  matematika,  menjelaskan  keterkaitan
antarkonsep  dan  mengaplikasikan  konsep  atau  algoritma,  secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah
b. Menggunakan    penalaran    pada    pola    dan    sifat,    melakukan
manipulasi matematika  dalam  membuat  generalisasi,  menyusun bukti,  atau menjelaskan gagasan dan pernyataan  matematika
c. Memecahkan  masalah  yang  meliputi  kemampuan  memahami
masalah, merancang  model  matematika,  menyelesaikan  model dan  menafsirkan solusi yang diperoleh
d. Mengomunikasikan    gagasan    dengan    simbol,    tabel,    diagram,
atau  media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah e.
Memiliki  sikap  menghargai  kegunaan  matematika  dalam kehidupan,  yaitu  memiliki    rasa    ingin    tahu,    perhatian,    dan
minat    dalam    mempelajari  matematika,  serta  sikap  ulet  dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
Dari  uraian  di  atas,  dapat  disimpulkan  bahwa  pembelajaran matematika  adalah  suatu  proses  pembangunan  makna  dan  pemahaman
yang  melibatkan  siswa  secara  aktif,  dimana  proses  ini  dirancang  guru sebagai  usaha  untuk  membantu  siswa  mencapai  perubahan  pengetahuan,
pemahaman, keterampilan tentang matematika.
D. Kurikulum 2013