22 Terdapat berbagai klasifikasi tentang sumber sejarah, seperti sumber yang
sengaja dan tidak sengaja ditinggalkan; sumber langsung dan tidak langsung; sumber historis dan non historis; sumber tertulis, benda, dan lisan; sumber
primer dan sekunder. Penyusunan periodisasi diperuntukkan memenuhi persyaratan sejarah sebagai
ilmu. Kriteria yang biasa dipakai dalam menyusun periodisasi adalah kronologis, dinasti, integrasi, ketatanegaraan, ekonomi, dan agama. Penyusunan periodisasi
hendaknya memperhatikan beberapa prinsip, yaitu harus diiringi waktu, menggunakan tahun bulat atau abad, dan penggunaan kriteria secara konsinten.
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Setelah kegiatan pembelajaran, Bapak Ibu dapat melakukan umpan balik dengan menjawab pertanyaan berikut ini:
1. Apa yang BapakIbu pahami setelah mempelajari materi Pengantar Ilmu Sejarah?
2. Makna penting apa yang BapakIbu peroleh setelah mempelajari materi Pengantar Ilmu Sejarah?
3. Apa manfaat materi Pengantar Ilmu Sejarah terhadap tugas BapakIbu disekolah?
4. Setelah BapakIbu mempelajari modul diatas, apakah yang akan BapakIbu lakukan terhadap ketersediaan sumber dan media yang berhubungan
dengan materi Pengantar Ilmu Sejarah di sekolahmadrasah ditempat BapakIbu bertugas?
23
Kegiatan Pembelajaran 2 MASA PRA AKSARA INDONESIA
Rif’atul Fikriya, S.Pd, S.Hum
A. Tujuan
1. Melalui membaca modul dan referensi lain yang relevan peserta diklat dapat memahami periodesasi praaksara Indonesia dengan baik
2. Melalui diskusi peserta diklat dapat memahami munculnya kehidupan dan peradaban masyarakat praaksara di Indonesia dengan baik
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Menjelaskan periodesasi praaksara Indonesia 2. Menjelaskan munculnya kehidupan sosial masyarakat praaksara
Indonesia 3. Menjelaskan munculnya perkembangan kebudayaan batu pada masa
praaksara di Indonesia 4. Menjelaskan munculnya perkembangan kebudayaan logam pada masa
praaksara di Indonesia
C. Uraian Materi
1. Periodesasi Pra -Aksara
Periodesasi Pra-Aksara merupakan sarana penting untuk memahami kehidupan Pra-Aksara. Dengan periodesasi tersebut diharapkan kehidupan Pra-Aksara
dapat dijelaskan dalam dimensi ruang dan waktu. Beberapa model periodesasi Pra-Aksara telah disusun para ahli berdasarkan konsep tertentu.
a. Model Teknologi
Pembentukan periodesasi Pra-Aksara pertama kali dikemukakan oleh C.J. Thomsen dari Denmark pada tahun 1836, dan disebut sistem tiga zaman three
age system yang membagi zaman Pra-Aksara menjadi: zaman batu, zaman perunggu, dan zaman besi. Dalam penerapannya kemudian sistem Thomsen
dikembangkan menjadi sistem empat zaman dimana zaman batu dibagi menjadi zaman batu tua paleolitik dan zaman batu baru neolitik. Akhirnya tesusunlah