18
untuk membantu siswa menemukan makna kehidupan dalam lingkungan sosial yang berguna khususnya dalam mengenal lembaga-lembaga negara
dalam susunan pemerintahan tingkat pusat. Dengan bermain peran siswa dapat memahami konsep abstrak dalam pelajaran PKn.
Metode bermain peran dilaksanakan dalam pembelajaran PKn dengan terlebih dahulu menyusun skenario yang akan ditampilkan, menunjukkan
kepada siswa skenario tersebut untuk dipelajari sebelumnya. Bermain peran dilaksanakan dalam kegiatan inti pembelajaran sesuai skenario.
Metode bermain peran dalam pembelajaran PKn dilaksanakan para siswa dengan suka cita. Siswa menjadi aktif, dan pembelajaran PKn
berlangsung sangat menyenangkan.
C. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan dilakukan oleh Nurul Qomariyah 2008 Skripsi Sarjana Universitas Negeri Malang, Program Studi PGSD, dengan
judul Penerapan Metode Pembelajaran Bermain Peran untuk Meningkatkan Prestasi Belajar PKn Pokok Bahasan Sistem Pemerintahan Siswa Kelas IV
SDN Sepanjang 04 Kecamatan Gondang Legi Kabupaten Malang. Hasil penelitian adalah pada pra tindakan mendapat nilai rata-rata
kelas 69,23 dengan ketuntasan belajar kelas 26,92, menjadi 75,51 untuk nilai rata-rata dengan ketuntasan belajar 46,15 pada siklus I. Kemudian
mengalami peningkatan yang signifikan lagi pada siklus II menjadi 87,30 untuk nilai rata-rata dan ketuntasan belajar kelas mencapai 88,46.
19
Berdasarkan temuan di atas, dapat disimpulkan bahwa penerapan metode bermain peran berdampak positif bagi peningkatan prestasi belajar
siswa. Penelitian yang relevan juga dilakukan oleh Ika Nur Noviyanti 2010,
skripsi Program Studi S1 PGSD FIP Universitas Negeri Malang, dengan judul Penerapan Metode Bermain Peran Meningkatkan Proses dan Hasil
Belajar PKn Materi Pokok Pelaksanaan Pemilu dan Pilkada pada Siswa Kelas VI SDN Sedarum I Kecamatan Nguling Kabupaten Pasuruan.
Hasil penelitian ini menunjukkan kemampuan guru dalam menerapkan metode bermain peran mencapai taraf kemampuan 86,1 pada
siklus I dan 94,4 pada siklus II. Proses belajar siswa meningkat dari rata- rata 77,2 pada siklus I menjadi 88,2 pada siklus II. Nilai hasil belajar
meningkat dari rata-rata 68,81 pada siklus I menjadi 81,05 pada siklus II. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pembelajaran dengan metode
bermain peran yang diterapkan di kelas VI pada mata pelajaran PKn materi pokok Pelaksanaan Pemilu dan Pilkada dapat meningkatkan proses dan hasil
belajar siswa. Dua penelitian di atas menginspirasi peneliti untuk memilih metode
bermain peran karena terbukti bahwa pembelajaran PKn dengan metode bermain peran dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
20
D. Kerangka Berpikir
Prestasi belajar PKn siswa kelas IVB dalam mengenal lembaga- lembaga dalam susunan pemerintahan tingkat pusat seperti MPR, DPR,
Presiden, MA, MK, BPK dan lain-lain sangat rendah. Hal ini membuat peneliti ingin mencari jalan keluar untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Pembelajaran PKn dapat lebih menarik para siswa jika dalam pembelajaran dipergunakan metode pembelajaran yang dapat memperjelas
materi pembelajaran dan memberikan kesan bagi siswa. Metode yang lain dalam hal ini adalah metode bermain peran.
Dengan metode bermain peran, siswa lebih tertarik, termotivasi, dan terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu siswa memiliki
pemahaman yang lebih tentang materi pelajaran yang diajarkan. Siswa juga memiliki pengalaman belajar secara langsung karena dalam proses
pembelajaran tersebut siswa berperan menjadi orang tertentu, sehingga dengan pembelajaran seperti itu diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa.
E. Hipotesis Tindakan
Dengan menggunakan metode bermain peran, prestasi belajar siswa kelas IVB SD Marsudirini kecamatan Muntilan, Magelang dalam mata
pelajaran PKn tentang mengenal lembaga-lembaga dalam susunan pemerintahan tingkat pusat seperti MPR, DPR, Presiden, MA, MK, BPK dan
lain-lain dapat meningkat.
21
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Bentuk penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas PTK. Berdasarkan definisi di atas terdapat beberapa ide pokok PTK sebagai berikut:
1. Menurut Kasbolah, Kasihani 2001:9, penelitian tindakan kelas
merupakan penelitian praktis yang dilakukan di kawasan kelas dan bertujuan untuk memperbaiki praktik pembelajaran yang ada.
2. Menurut Wardhani, IGAK 2010:1.4 Penelitian Tindakan Kelas adalah
penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru,
sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat. Dari pengertian beberapa ahli di atas dapat disimpulkan bahwa PTK
adalah kegiatan di dalam kelas yang semua kegiatannya sengaja dimunculkan oleh guru untuk memperbaiki kinerja sebagai guru supaya hasil belajar siswa
meningkat.
1 Rencana
2 Tindakan
3 Observasi
4 Refleksi
1 Rencana
2 Tindakan
3 Observasi
4 Refleksi
Gambar 3.1 Rangkaian Langkah-langkah PTK. Sumber: Kasbolah, Kasihani 2001:10 Siklus 1
Siklus 2
?