Teknik Analisis Data METODE PENELITIAN

86 Hasil perhitungan pada tabel 3.12 tersebut menunjukkan bahwa koefisien reliabilitas item kuesioner validasi efektivitas model sebesar 0,58. Berdasarkan kriteria Guilford, dapat diketahui bahwa koefisien reliabilitas tersebut termasuk dalam kategori sedang.

F. Teknik Analisis Data

Sugiyono 2013:207 mengatakan bahwa analisis data merupakan kegiatan mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel seluruh responden, menyajikan tiap data variabel yang diteliti, serta melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah. Penelitian ini menggunakan beberapa teknik analisis data sebagai berikut. 1. Teknik Analisis Peningkatan Hasil Pre Test dan Post Test Guna mengukur peningkatan hasil implementasi layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning, dilakukan perbandingan dengan menghitung hasil pre test dan post test. Perbandingan dilakukan dengan melihat selisih hasil. Berikut rumus yang digunakan dalam menghitung selisih hasil pre test dan post test. Keterangan: D: Selisih hasil pre test dan post test berdasarkan tes tingkat karakter entrepreneurship : Mean post test : Mean pre test 87 Selanjutnya hasil perhitungan selisih pre dan post test dikategorisasikan. Kategorisasi bertujuan untuk menempatkan individu dalam kelompok terpisah secara berjenjang menurut suatu kontinum berdasarkan atribut yang diukur Azwar, 2014:147. Kontinum jenjang pada penelitian ini adalah sangat rendah sampai dengan sangat tinggi. Kategorisasi ditentukan berdasarkan formula yang digambarkan pada tabel 3.13 Tabel 3.13 Tabel Norma Kategorisasi Keterangan: Skor maksimum teoritik : Skor tertinggi yang diperoleh subjek Penelitian berdasarkan perhitungan skala. Skor minimum teoritik : Skor terendah yang diperoleh subjek peneliti menurut perhitungan skala. Standar deviasi σsd : Luas jarak rentangan yang dibagi dalam 6 satuan deviasi sebaran μ mean teoritik : Rata-rata teoritik skor maksimum dan minimum Kategori di atas kemudian diterapkan sebagai patokan dalam pengelompokan tinggi rendahnya hasil tes karakter NormaKriteria Skor Kategori +1,8 σ μ Sangat Tinggi +0,6σ μ ≤ +1,8σ Tinggi - 0,6σ μ ≤ 0,6σ Sedang - 1,8σ μ ≤ -0,6σ Rendah μ ≤ -1,8σ Sangat Rendah 88 entrepreneurshipsetiap siswa berdasarkan jumlah 20 item dan diperoleh unsur perhitungan capaian skor subjek sebagai berikut. Skor maksimum teoritik : 4 x 20 = 80 Skor minimum teoritik : 1 x 20 = 20 Luas jarak : 80-20 = 60 Standar deviasi σsd : = 10 μ mean teoritik : = 50 Hasil perhitungan analisis data skor tes karakter entrepreneurship subjek disajikan dalam norma kategorisasi tingkat karakter entrepreneurship siswai kelas VIII Tirtatedja SMP Stella Duce 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 20152016 sebagai berikut pada tabel 3.14. Tabel 3.14 Tabel Norma Kategorisasi Tes Karakter Entrepreneurship Siswai Kelas VIII Tirtateja SMP Stella Duce 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 20152016 NormaKriteria Skor Rentang Skor Kategori +1,8 σ μ 68 Sangat Tinggi +0,6σ μ ≤ +1,8σ 56 – 68 Tinggi - 0,6σ μ ≤ 0,6σ 44 – 55 Sedang - 1,8σ μ ≤ -0,6σ 32 - 43 Rendah μ ≤ -1,8σ 32 Sangat Rendah 2. Teknik Analisis Uji Hipotesis Guna menjawab rumusan masalah kedua, uji hipotesis signifikansi hasil pendidikan karakter entrepreneurship berbasis layanan bimbingan 89 klasikal dengan pendekatan experiential learning pada siswa kelas VIII Tirtatedja SMP Stella Duce 2 Yogyakarta tahun ajaran 20152016 dilakukan dengan teknik statistik uji Wilcoxon. Uji Wilcoxon digunakan untuk menganalisis perbedaan hasil antara pre-test dan post-test pada siswa kelas VIII Tirtatedja SMP Stella Duce 2 Yogyakarta tahun ajaran 20152016 yang mengikuti program implementasi layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning. Berikut adalah rumus untuk menghitung z hitung: √ Keterangan: T: Jumlah rangking bertanda terkecil N: Banyaknya pasang yang tidak sama nilainya 3. Teknik Analisis Hasil Antar Sesi Layanan Bimbingan Guna menganalisis rumusan masalah ketiga, yakni mengukur peningkatan hasil implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning antas sesi layanan, dilakukan perhitungan jumlah skor yang dihimpun dari setiap akhir sesi layanan bimbingan. Selanjutnya dalam pengelompokan tinggi rendahnya karakter entrepreneurshipberdasarkan skala penilaian diri self assessment scale dengan jumlah 20 item diperoleh unsur perhitungan capaian skor subjek sebagai berikut. 90 Skor maksimum teoritik : 4 x 20 = 80 Skor minimum teoritik : 1 x 20 = 20 Luas jarak : 80 – 20 = 60 Standar deviasi σsd : = 10 μ mean teoritik : = 50 Hasil perhitungan analisis data skor subjek disajikan dalam norma kategorisasi skala penilaian diri sesl assessment scale siswai kelas VIII SMP Stella Duce 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 20152016 sebagai berikut pada tabel 3.15. Tabel 3.15 Norma Kategorisasi Self Assesment Scale Karakter Entrepreneurship Siswai Kelas VIII Tirtateja SMP Stella Duce 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 20152016 NormaKriteria Skor Rentang Skor Kategori +1,8 σ μ 68 Sangat Tinggi +0,6σ μ ≤ +1,8σ 56 – 68 Tinggi - 0,6σ μ ≤ 0,6σ 44 – 55 Sedang - 1,8σ μ ≤ -0,6σ 32 - 43 Rendah μ ≤ -1,8σ 32 Sangat Rendah 4. Teknik Analisis Kuesioner Validasi Efektivitas Model Kemudian untuk menjawab rumusan masalah keempat, peneliti menggunakan deskriptif dengan persentase, hal ini dilakukan peneliti sejalan dengan tiga alternatif jawaban tegas yang disajikan dalam kuesioner validasi implementasi pendidikan karakter 91 entrepreneurshipyakni ya, tidak, dan tidak tahu dengan siswa sebagai penilai dan rumus sebagai berikut. ∑ Keterangan :Persentase efektivitas model implementasi pendidikan karakter ∑ : Jumlah jawaban setiap item : Jumlah responden 92

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

Pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan experiential learning.

0 0 15

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan Experiential Learning untuk meningkatkan karakter bertanggung jawab.

0 0 193

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan karakter proaktif

2 5 190

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan kecerdasan komunikasi interpersonal

0 2 183

Efektivitas pendidikan karakter menghargai keragaman berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

0 1 138

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan karakter bergaya hidup sehat

0 0 183

Efektivitas implementasi pendidikan karakter kepemimpinan berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

0 8 152

Peningkatan karakter peduli sosial berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan Experiential Learning

2 5 209

Efektivitas implementasi pendidikan karakter cinta tanah air berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

0 2 135

Efektivitas implementasi pendidikan karakter daya juang berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

0 1 156