Konsep dasar matematika merupakan materi-materi atau bahan-bahan dari sekumpulan bahasan, dan umumnya
merupakan materi baru bagi para siswa yang mempelajarinya. 2. Konsep yang berkembang
Konsep yang berkembang dari konsep dasar merupakan sifat atau penerapan dari konsep-konsep dasar.
3. Konsep yang harus dibina keterampilannya Konsep yang dimaksud dalam konsep ini dapat merupakan
konsep-konsep dasar atau konsep yang berkembang.
Untuk mengaitkan konsep yang ada maka haruslah dibuat relevan dengan kehidupan yang ada. Pendekatan kontekstual membuat pengajaran
matematika khususnya pecahan dapat memudahkan siswa untuk memahami materi berdasarkan pengalaman sehari-hari mereka.
Dengan begitu dapat dilihat bahwa pengajaran matematika memerlukan pendekatan kontekstual, dimana guru menghadirkan dunia
nyata siswa dan mengaitkannya agar pembelajaran dapat lebih bermakna.
F. Kajian penelitian yang relevan
Berdasarkan pada penelitian yang relevan oleh peneliti sebelumnya yaitu:
1. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Siti Cholipah yang berjudul
“Penerapan Pendekatan kontekstual Dalam Pembelajaran Untuk
Meningkatkan Prestasi Siswa Kelas III di Sekolah Dasar Negeri Tasikmadu Malang”. Diantaranya 1 Sebelum diterapkan
pendekatan kontekstual siswa kurang berminat. 2 setelah diterapkan pendkatan kontekstual pada siklus 2 dan siklus 3 selama
proses belajar mengajar cukup berhasil 2.
Penelitian yang dilakukan oleh saudara Paulus Slamet Nugraha Progam Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar tahun 2010 dengan
judul “ Upaya Peningkatan Pemahaman Konsep Penjumlahan dan Pengurangan Pada Pecahan Melalui Pendekatan CTL Siswa Kelas IV
SD Tarakanita Ngembesan Semester 2 tahun pelajaran 20092010. Hasil penelitian yang didapatkan adalah bahwa pemahaman siswa
mengenai konsep penjumlahan pecahan dengan menggunakan pendekatan CTL meningkat dari 42,5 menjadi 98,6 dari 30
siswa. Kesimpulan penelitian tersebut adalah bahwa pendekatan CTL dapat meningkatkan prestasi belajar siswa materi penjumlahan
pecahan beda penyebut.
Dari beberapa penelitian tersebut maka disimpulkan bahwa penggunaan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan prestasi belajar.
Atas dasar itulah peneliti menggunakan pendekatan kontekstual di SD. Penelitian ini tidak hanya pada variabel prestasi belajar, namun juga
keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
G. Kerangka berpikir
Mata pelajaran matematika yang dianggap sukar karena berhubungan dengan kegiatan hitung menghitung dan kegiatan pembelajaran yang
monoton. Dapat diubah menjadi kegiatan pembelajaran yang menyenangkan khususnya materi penjumlahan dan pengurangan pecahan yang memiliki
penyebut beda dengan cara mengaitkan dengan pendekatan kontekstual. Dalam hal ini, peneliti menggunakakn pendekatan kontkstual supaya dapat
meningkatkan keaktifan dan prestasi beljar siswa. Pendekatan kontekstual merupakan kegiatan belajar yang mengaitkan
materi belajar siswa dengan kehidupan sehari-hari agar kegiatan pembelajarannya lebih bermakna. Dimana dengan pendekatan kontekstual
siswa dapat mengaitkan materi dan menemukan hubungannya dengan kehidupan nyata. Untuk memudahkan siswa peneliti menggunakan media
kertas yang mudah ditemukan dan dimiliki oleh siswa. Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan kontekstual siswa
dapat memahami materi berdasarkan lingkungan sekitar. Salah satu media yang digunakan adalah kertas. Dengan menggunakan kertas siswa dapat
melipat, mengarsir, dan menggunting. Kegiatan seperti ini membuat siswa tidak seperti sedang belajar. Kegiatan yang tidak membosankan membuat
siswa akan lebih mudah memahami materi yang disampaikan oleh guru. Dengan demikian peneliti yakin bahwa dalam pembelajaran matematika
khususnya penjumlahan dan pengurangan pecahan berbeda penyebut
dengan menggunakan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa
G. Hipotesis Tindakan